Seusai laga, Simone Inzaghi yang kini mengejar gelar Supercoppa keenam sepanjang kariernya memuju penampilan para pemainnya, dengan menyebut juga ia tidak menganggap semifinal ini sebagai sebuah kontes adu hebat melawan Atalanta.
"Para pemain bermain dengan sangat baik. Tidak ada yang perlu ditandingi," tegasnya dikutip dari onefootball.Â
"Melawan tim yang berada di level tertinggi, tetapi kami melawan Inter yang hebat yang memulai kedua babak dengan sangat baik. Kami ingin mencapai final, dan kami berhasil."
Sementara di sisi lain Gasperini memilih menyalahkan wasit atas gol pertama Inter Milan dan dianulirnya gol Ederson di babak kedua.
"Tidak mudah untuk menciptakan peluang melawan Inter , tetapi permainan berubah dengan gol absurd itu melalui tendangan sudut yang tidak ada. Itu bukan tendangan sudut, Stefan de Vrij dalam posisi offside dan berdiri di depan penjaga gawang, ditambah lagi ada pelanggaran Dumfries yang sangat jelas terhadap Giorgio Scalvini, mendorongnya dengan dua tangan," ucapnya kesal dikutip dari onefootball.
"Ini adalah Italia yang mengekspor VAR versi buruk , yang menghabiskan tujuh menit untuk memeriksa offside Charles De Ketelaere, tetapi tidak melihat satu pun dari tiga situasi yang jelas ini."
Nasi sudah menjadi bubur, terlepas dari ada atau tidaknya kesalahan dari pihak pengadil, Atalanta pantas kalah di laga ini. Bahkan bisa dengan banyak gol jika saja Marco Carnesecchi tidak melakukan sejumlah penyelamatan gemilang.
Satu kesalahan yang harus diintrospeksi oleh Gasperini adalah keputusannya tidak menurunkan tim terbaik sejak awal laga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H