Ancaman pemecatan kini berhembus kepada pelatih RB Leipzig Marco Rose, yang rentetan enam kekalahan di Liga Champions sangat sulit diterima oleh fans Die Roten Bullen. Fase libur musim dingin menjadi timing evaluasi yang tepat bagi klub saudara RB Salzburg yang baru saja memecat manajer Pep Lijnders.
Kemenangan Tanpa Arti Akibat Tragedi Magdeburg
Selepas laga, baik Vincent Kompany maupun Marco Rose sependapat tentang pandangan atas laga ini. Sepak bola menjadi kurang penting lagi, setelah terjadi tragedi kemanusiaan di Magdeburg.
"Hampir mustahil untuk berbicara tentang sepak bola malam ini. Saat ini, kami memikirkan orang-orang di Magdeburg," kata Kompany dikutip dari Reuters.Â
"Semoga saja, suatu saat nanti akan ada perdamaian, tidak hanya di Jerman, tetapi di mana-mana. Kami menang hari ini, tetapi saya berharap tahun depan akan ada lebih banyak kemenangan untuk perdamaian."
Sementara itu Marco Rose mengakui keunggulan lawannya tersebut, kendati ia merasakan hal tak menyenangkan ketika mendengar peristiwa di Magdeburg.
"Saya mendengar berita dari Magdeburg, itu membuat semua hal tampak dalam cahaya yang berbeda. Ya, kami bermain sepak bola. Ya, kami kalah dengan jelas dan pantas. Benjamin Henrichs mungkin mengalami cedera pergelangan kaki yang serius, tetapi beberapa hal lain terjadi hari ini yang tidak menyenangkan."
Peristiwa Kecelakaan di Magdeburg Â
Sejumlah orang terluka dan setidaknya dua orang, termasuk seorang anak kecil, tewas pada hari Jumat (20/12/2024) malam setelah sebuah mobil menabrak kerumunan di pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman timur.
Pejabat setempat menyebut peristiwa ini sebagai serangan teroris. Setidaknya 68 orang lainnya terluka, termasuk 15 yang dalam kondisi kritis.
Menurut saksi mata, dalam serangan tersebut sebuah BMW hitam melaju langsung ke arah kerumunan di pasar Natal. Mobil melaju dengan kencang selama 400 meter ke arah balai kota dan langsung menabrakkan ke kerumunan orang.
Peristiwa yang sungguh miris menyambut momen Natal 2025. Humanity above all.