Penghujung babak pertama, menjadi etalase bagi Messi untuk menghasilkan 2 assist. Menit 43', dalam skema serngan balik, Messi kembali lolos untuk berhadapan dengan kiper Bolivia. Namun visi pemain 37 tahun ini masih sangat brilian, dengan menyodorkan bola ke samping pada Lautaro Martinez yang tinggal menceploskan bola ke gawang kosong.
Assist berikutnya di menit 45+3', kala Messi mengeksekusi tendangan bebas cepat untuk membebaskan Julian Alvarez di kotak penalti lawan. Sekali kontrol, La Arana lepaskan tembakan memantul yang tak bisa diredam oleh Viscarra.
Pada babak kedua, tidak ada tendensi bagi Scaloni untuk mengistirahatkan Messi. Ia tahu sang kapten sudah absen dalam laga kandang bulan lalu, sehingga tiada jalan lagi memuaskan penonton Buenos Aires selain dengan penampilan penuhnya.
Albiceleste mencetak gol yang keempat melalui Thiago Almada menit 69'. Pemain 23 tahun yang digadang akan menjadi penerus nomor 10 Argentina, sukses menyambut umpan tarik Naheul Molina dari sisi kanan.
Lalu datanglah momen Messi menggenapi penampilan bernilai 10-nya lewat dua gol menjelang akhir laga.
Menit 83' usai menerima umpan pendek dari Exequiel Palacios, Lionel Messi membawa bola ke depan kotak penalti dan mengecoh seorang bek dari Bolivia. Tanpa pikir panjang, ia lalu melepaskan tembakan menyilang kaki kanan yang tak kuasa ditepis oleh Viscarra.
Tiga menit berselang, dengan skema hampir mirip, ia mengirim nama Nico Paz masuk sebagai pemberi assist di laga debutnya. Bekerja sama satu-dua dengan pemain Como tersebut, Messi lalu tembakkan bola akurat ke sudut kanan bawah jala Viscarra, kendati dihadang dua bek Bolivia.Â
Penampilan yang sempurna di laga ke-188 Sang Greatest of All Time bersama Timnas Argentina, sekaligus memantapkan posisi Tim Tango di puncak dengan raihan 22 poin.
Kegembiraan Lionel Messi sebagai Trequartista
Ada peran besar Lionel Scaloni dalam mengakomodir usia Messi yang tidak muda lagi, untuk menjadi sentral permainan dalam timnya. Tidak lagi memasang Messi sebagai false-nine, Scaloni meletakkan Messi tepat di belakang dua striker kembar Julian Alvarez dan Lautaro Martinez sebagai trequartista.
Kengototan dari kedua striker ini, bisa menjadi penyeimbang handicap Messi yang jarang untuk bertahan. Di satu momen serangan balik lawan, Messi bahkan bisa "menggantung" sendirian di depan, dengan Alvarez dan Lautaro drop ke area tengah.