Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol telah menuntaskan semua laga di matchday 10, Rabu (16/20/2024) pagi WIB. Albiceleste, julukan Argentina, mampu tampil perkasa dengan menggebuk Bolivia 6-0.Â
Kapten sekaligus bintang mereka, Lionel Messi, sukses memberikan penampilan sempurna bernilai 10 di laga ini lewat hattrick dan dua assist!
Bermain kandang di El Monumental Stadium, Buenos Aires, Tim Tango asuhan Lionel Sacloni menurunkan skuad inti minus kiper Aston Villa Emiliano Martinez.
Lionel Messi menjadi pembuka sekaligus penutup gol di laga ini lewat hattrick-nya di menit 19', 84' dan 86'. La Pulga menyempurnakan penampilan gemilangnya dengan assist atas gol Lautaro Martinez menit 43' dan Julian Alvarez menit 45+3'. Pemain pengganti Thiago Almada menambah derita Bolivia lewat golnya di menit 69'.Â
Penampilan sempurna Messi ini menambahkan pundi-pundi total dalam kariernya menjadi 846 gol. Capaian tersebut jika dijabarkan, adalah 112 gol kala membela Timnas Argentina, 672 gol saat berkostum Barcelona, 32 gol saat memperkuat PSG, dan 30 gol sudah dipersembahkannya untuk Inter Miami hingga saat ini.
Capaian ini tentu masih jauh dari angka 906 gol pesaing abadinya, Cristiano Ronaldo. Namun jika dilihat dari bagaimana kebahagiaannya saat bermain bersama Argentina, ia masih bisa menyusul CR7, sebab peluangnya masih besar tampil hingga Piala Dunia 2026 Amerika Utara.
Semoga cedera tidak menghalangi langkahnya, dan dunia masih bisa melihat magis-magis lain dari Lionel Andres Messi Cuccitini.
Jalannya Laga Argentina vs Bolivia
Bermain dengan dua striker dalam formasi 4-3-1-2, Lionel Scaloni tentu mengharapkan Messi mampu tampil sentral sebagai pusat permainan timnya. Julian Alvarez serta Lautaro Martinez bertugas memberikan pressing tinggi kepada pertahanan Bolivia, sekaligus sebagai pencari ruang tatkala menyerang.
Gol pembuka yang ditunggu lahir dari sepakan kaki kiri Lionel Messi menit 19'. Pressing Lautaro terhadap bek lawan, membuat Messi mendapatkan bola pantul dari kakinya, dan tinggal berhadapan dengan kiper Guillermo Viscarra. Tanpa kesulitan, La Pulga arahkan bola mendatar ke sudut tiang dekat.
Penghujung babak pertama, menjadi etalase bagi Messi untuk menghasilkan 2 assist. Menit 43', dalam skema serngan balik, Messi kembali lolos untuk berhadapan dengan kiper Bolivia. Namun visi pemain 37 tahun ini masih sangat brilian, dengan menyodorkan bola ke samping pada Lautaro Martinez yang tinggal menceploskan bola ke gawang kosong.
Assist berikutnya di menit 45+3', kala Messi mengeksekusi tendangan bebas cepat untuk membebaskan Julian Alvarez di kotak penalti lawan. Sekali kontrol, La Arana lepaskan tembakan memantul yang tak bisa diredam oleh Viscarra.
Pada babak kedua, tidak ada tendensi bagi Scaloni untuk mengistirahatkan Messi. Ia tahu sang kapten sudah absen dalam laga kandang bulan lalu, sehingga tiada jalan lagi memuaskan penonton Buenos Aires selain dengan penampilan penuhnya.
Albiceleste mencetak gol yang keempat melalui Thiago Almada menit 69'. Pemain 23 tahun yang digadang akan menjadi penerus nomor 10 Argentina, sukses menyambut umpan tarik Naheul Molina dari sisi kanan.
Lalu datanglah momen Messi menggenapi penampilan bernilai 10-nya lewat dua gol menjelang akhir laga.
Menit 83' usai menerima umpan pendek dari Exequiel Palacios, Lionel Messi membawa bola ke depan kotak penalti dan mengecoh seorang bek dari Bolivia. Tanpa pikir panjang, ia lalu melepaskan tembakan menyilang kaki kanan yang tak kuasa ditepis oleh Viscarra.
Tiga menit berselang, dengan skema hampir mirip, ia mengirim nama Nico Paz masuk sebagai pemberi assist di laga debutnya. Bekerja sama satu-dua dengan pemain Como tersebut, Messi lalu tembakkan bola akurat ke sudut kanan bawah jala Viscarra, kendati dihadang dua bek Bolivia.Â
Penampilan yang sempurna di laga ke-188 Sang Greatest of All Time bersama Timnas Argentina, sekaligus memantapkan posisi Tim Tango di puncak dengan raihan 22 poin.
Kegembiraan Lionel Messi sebagai Trequartista
Ada peran besar Lionel Scaloni dalam mengakomodir usia Messi yang tidak muda lagi, untuk menjadi sentral permainan dalam timnya. Tidak lagi memasang Messi sebagai false-nine, Scaloni meletakkan Messi tepat di belakang dua striker kembar Julian Alvarez dan Lautaro Martinez sebagai trequartista.
Kengototan dari kedua striker ini, bisa menjadi penyeimbang handicap Messi yang jarang untuk bertahan. Di satu momen serangan balik lawan, Messi bahkan bisa "menggantung" sendirian di depan, dengan Alvarez dan Lautaro drop ke area tengah.
Untuk melindungi Messi dari penjagaan gelandang bertahan Bolivia, jarak tiga gelandang Alexis Mac Allister, Enzo Fernandez, dan Rodrigo De Paul dibuat cukup dekat dengannya untuk lakukan set-up- play berupa umpan pendek.
Kerumunan rekan di sekelilingnya, membuat Messi bisa punya waktu berpikir untuk mengarahkan umpan visioner. Bisa ke sisi sayap, atau langsung ke depan seperti momen gol Julian Alvarez.
Dan satu yang menjadi pemandangan paling menonjol di laga ini, adalah kegembiraan Messi dalam bermain. Seluruh tim mendukung perannya sebagai dirigen permainan, pun juga penonton El Monumental selalu mengelu-elukan namanya di setiap saat.
Rasa cinta inilah yang membuat Messi tak kenal lelah mengancam Bolivia hingga 90' menit jalannya pertandingan.
Peluangnya Tampil di Piala Dunia 2026
Berbicara mengenai peluang tampil di Piala Dunia 2026, tentu masih sangat terbuka bagi Lionel Messi yang masih punya sisa kontrak hingga 31 Desember 2025 bersama Inter Miami.Â
Opsi setengah tahun dari akhir kontrak dengan bulan Juni 2026, bisa dipertimbangkan matang-matang olehnya untuk dihabiskan di Inter Miami atau klub masa kecilnya Newell's Old Boys, sebelum menutup karier di Piala Dunia 2026 Amerika Utara.
Previlage yang ia dapatkan sejauh ini, adalah kesabaran pihak klub dalam menunggu proses recovery fisiknya jika berfokus pada Timnas Argentina. Manfaat ini ia dapatkan saat memperkuat PSG dalam gelaran Piala Dunia 2022, dan juga di Inter Miami kala berhasil menjadi kampiun Copa America 2024.
Jadi, masih besar harapan bagi seluruh pecinta sepak bola dunia menyaksikan The Real Last Dance, antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pada Piala Dunia 2026 nanti.Â
Akan lebih indah lagi, apabila Timnas Indonesia juga berhasil menjadi salah satu kontestannya. Amin.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H