Untuk area wing-back, Asnawi Mangkualam yang sudah punya pengalaman mancanegara di Liga Korea Selatan dan Thailand, jadi sosok yang menarik ditunggu dalam kualitasnya menyerang. Di sisi kiri, Calvin Verdonk jelas tak tergantikan. Berada di tengah, Thom Haye dan Ivar Jenner masih layak dipertahankan seperti ketika starter melawan Bahrain.
Trio di depan, tentu bisa menggunakan kembali Malik Risaldi sebagai satu titik tumpu high-pressing, bersama dengan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen. Dari ketiga penyerang ini, diharapkan babak pertama sudah menghasilkan skor untuk kemenangan Garuda.
Satu evaluasi yang harus diingat ketika laga melawan Bahrain, adalah jangan terlalu bermain "bersih" dalam menjaga keunggulan, sebelum wasit meniup peluit akhir.Â
Untuk itu, sosok agresif seperti Wahyu Prasetyo dan Ricky Kambuaya biasa menjadi alternatif pergantian terakhir untuk mempertahankan keunggulan.
Head to Head dan Prediksi Pertandingan
Berbicara tentang sejarah, tentu China masih jauh unggul dibandingkan Indonesia. Dari 17 kali pertemuan, Tim Naga menang 11 kali, imbang 3 kali, dan Garuda menang 3 kali. Pertemuan terakhir tersaji pada 2013, di mana China mengalahkan Indonesia pada ajang Piala Asia.
Jauhnya jarak pertemuan tersebut dengan sekarang, membuat kedua tim tentu sama-sama buta dengan kekuatan lawannya. Menganalisis permainan di tiga matchday sebelumnya, bisa ditarik menjadi satu garis perkiraan jalannya pertandingan.
China dengan formasi 4-4-2 andalan Ivankovic, mengandalkan sisi flank dalam memberikan umpan silang ke depan gawang. Permainan bola atas persis seperti Australia, bisa menjadi serangan awalan mereka.
Namun, Indonesia unggul dalam hal kualitas individu dan kecepatan. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh Coach STY, agar pemain sayap seperti Calvin Verdonk dan Asnawi/Sandy Walsh bisa lebih menaikkan garis pertahanan. Surplus pemain di depan bola, akan memperbesar kans Rafael Struick dkk mencetak gol.
Jika strategi Coach STY berjalan dengan lancar, maka babak pertama Indonesia dapat unggul dibandingkan China. Tinggal bagaimana pengalaman disamakan Bahrain di laga sebelumnya, menjadi pelajaran untuk mempetahankan kedudukan.
Tidak boleh ada prasangka terhadap wasit Omar Al Ali asal Uni Emirat Arab, ia harus diperlakukan secara berbeda dibanding Ahmed Al Kaf kendati sama-sama dari Timur Tengah. Kestabilan emosional harus dijaga, mengingat laga akan dihelat dihadapan puluhan ribu pendukung China.
Satu tekanan besar bagi tim tuan rumah, kekalahan dari Indonesia di laga ini bisa jadi menjadi sebuah sinyal perpisahan bagi Branko Ivankovic.