"Tapi saya benar-benar tak kenal ayah saya 100 persen. Dia seorang pemabuk. Saya tak pernah bicara dengannya, seperti mengobrol seperti biasa, itu sulit," kenang Ronaldo.Â
Pernyataan inilah yang akhirnya mengonfirmasi kabar burung di media massa, bahwa setelah Cristiano Ronaldo meninggalkan Madeira menuju Lisbon dan Manchester, hanya ibunya Maria Dolores Aveiro, dan saudara-saudarinya yang menemani perjuangannya.Â
Sang ayah sayangnya harus wafat 6 September 2005 dan tidak bisa melihat anaknya jadi salah satu pesepakbola terhebat yang pernah ada.
Momen seleberasi Cristiano Ronaldo semalam, juga merupakan sebuah perdamaian hati yang begitu mendalam. Membahas sang ayah untuk kedua kalinya di depan publik usai lima tahun lalu, hanya kalimat positif yang ia berikan. Salut.
Hubungan Benci tapi Cinta Cristiano Ronaldo-Jose Dinis
Berdasarkan informasi yang bertebaran di media, plus perbincangan Cristiano Ronaldo dengan Piers Morgan, dapat ditarik sebuah asumsi bahwa hubungan ayah-anak ini menunjukkan benci tapi cinta.
Jose Dinis merupakan pensiunan tentara Portugis, yang setelah kedinasannya tidak bisa lepas dari minuman beralkohol. Diberitakan bahwa ia akhirnya menjadi tukang kebun dan istrinya Maria Dolores Aveiro (ibu Ronaldo) juga ikut membantu keuangan keluarga dengan menjadi tukang bersih-bersih rumah.
Sewaktu Cristiano Ronaldo menginjak SD, diketahui ia lebih senang mengikuti ayahnya yang juga menyambi sebagai seorang kit-man di klub sepakbola lokal Andorinha di Funchal, Madeira. Sedikit intermezzo, wilayah ini kini telah dibangun oleh sang megabintang menjadi sebuah bandara, Cristiano Ronaldo International Airport.
Mengetahui anaknya lebih tertarik dalam dunia sepak bola, Jose Dinis segera memasukkannya ke klub tersebut, dan sisa perjalananan karier seorang Cristiano Ronaldo akhirnya menjadi mahsyur sampai sekarang ini. Jadi, Jose Dinis memang berjasa besar terhadap "langkah bayi" CR7 memilih sepak bola sebagai jalan hidupnya.
Hanya saja, komunikasi yang terjalin di antara keduanya menjadi memburuk saat Ronaldo beranjak remaja. Masalah alkoholisme ayahnya menjadi dinding penyekat relasi mereka, ditambah lagi kakak laki-laki Ronaldo, Hugo Aveiro juga masuk ke jurang narkotika.
Jadilah Cristiano Ronaldo yang kita kenal sekarang, memang membenci minuman keras dengan latar belakang keluarga yang dialaminya itu.