Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persembahan Gol ke-904 Cristiano Ronaldo bagi sang Ayah dan Flegma pada Gelar Individual

2 Oktober 2024   00:01 Diperbarui: 2 Oktober 2024   01:51 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Cristiano Ronaldo mengusap air matanya pada interview bersama Piers Morgan, September 2019. Sumber : www.bolasport.com

"Tapi saya benar-benar tak kenal ayah saya 100 persen. Dia seorang pemabuk. Saya tak pernah bicara dengannya, seperti mengobrol seperti biasa, itu sulit," kenang Ronaldo. 

Pernyataan inilah yang akhirnya mengonfirmasi kabar burung di media massa, bahwa setelah Cristiano Ronaldo meninggalkan Madeira menuju Lisbon dan Manchester, hanya ibunya Maria Dolores Aveiro, dan saudara-saudarinya yang menemani perjuangannya. 

Sang ayah sayangnya harus wafat 6 September 2005 dan tidak bisa melihat anaknya jadi salah satu pesepakbola terhebat yang pernah ada.

Momen seleberasi Cristiano Ronaldo semalam, juga merupakan sebuah perdamaian hati yang begitu mendalam. Membahas sang ayah untuk kedua kalinya di depan publik usai lima tahun lalu, hanya kalimat positif yang ia berikan. Salut.

Momen Cristiano Ronaldo mengusap air matanya pada interview bersama Piers Morgan, September 2019. Sumber : www.bolasport.com
Momen Cristiano Ronaldo mengusap air matanya pada interview bersama Piers Morgan, September 2019. Sumber : www.bolasport.com

Hubungan Benci tapi Cinta Cristiano Ronaldo-Jose Dinis

Berdasarkan informasi yang bertebaran di media, plus perbincangan Cristiano Ronaldo dengan Piers Morgan, dapat ditarik sebuah asumsi bahwa hubungan ayah-anak ini menunjukkan benci tapi cinta.

Jose Dinis merupakan pensiunan tentara Portugis, yang setelah kedinasannya tidak bisa lepas dari minuman beralkohol. Diberitakan bahwa ia akhirnya menjadi tukang kebun dan istrinya Maria Dolores Aveiro (ibu Ronaldo) juga ikut membantu keuangan keluarga dengan menjadi tukang bersih-bersih rumah.

Sewaktu Cristiano Ronaldo menginjak SD, diketahui ia lebih senang mengikuti ayahnya yang juga menyambi sebagai seorang kit-man di klub sepakbola lokal Andorinha di Funchal, Madeira. Sedikit intermezzo, wilayah ini kini telah dibangun oleh sang megabintang menjadi sebuah bandara, Cristiano Ronaldo International Airport.

Mengetahui anaknya lebih tertarik dalam dunia sepak bola, Jose Dinis segera memasukkannya ke klub tersebut, dan sisa perjalananan karier seorang Cristiano Ronaldo akhirnya menjadi mahsyur sampai sekarang ini. Jadi, Jose Dinis memang berjasa besar terhadap "langkah bayi" CR7 memilih sepak bola sebagai jalan hidupnya.

Hanya saja, komunikasi yang terjalin di antara keduanya menjadi memburuk saat Ronaldo beranjak remaja. Masalah alkoholisme ayahnya menjadi dinding penyekat relasi mereka, ditambah lagi kakak laki-laki Ronaldo, Hugo Aveiro juga masuk ke jurang narkotika.

Jadilah Cristiano Ronaldo yang kita kenal sekarang, memang membenci minuman keras dengan latar belakang keluarga yang dialaminya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun