Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Imbangi Australia, Pertahanan Timnas Indonesia Berwajah Real Madrid

11 September 2024   07:54 Diperbarui: 11 September 2024   07:59 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jay Idzes masih menjadi pemimpin yang sukar ditaklukkan oleh penyerang lawan. Pada laga semalam, ia lebih berperan dalam hal command (perintah) dibandingkan berduel langsung. Sebabnya tadi, satu dari dua striker Socceroos memang diinstruksikan melebar untuk membuka ruang.

Peran Bang Jay paling kentara adalah menjaga Harry Souttar dalam skema set-piece lawan. Punya defisit tinggi badan hampir 10 cm, tak menyiutkan nyali pemain Venezia ini untuk bertarung dengan Souttar.

Lalu ada dua pemain "Real Madrid" yang melengkapi peran komandan Idzes ini. Kiper Maarten Paes yang punya lima saves gemilang, bermain tenang layaknya Thibaut Courtois. Sedangkan Calvin Verdonk yang secara "casing" sangat mirip Dani Carvajal, memainkan peran teknis dan taktikal secara sempurna.

Seperti Carvajal yang dikenal agresif namun dingin, Verdonk juga mempraktekkan pemahaman taktik yang brillian dengan beberapa kali membaca arah bola serta mengambil momen pelanggaran yang tepat. Alessandro Circati yang jadi andalan Graham Arnold untuk melepaskan umpan silang, hampir tak punya ruang di laga semalam.

Dan akhirnya, gelar Man of the Match untuk kedua kalinya jatuh pada Maarten Paes. Kualitas kiper 26 tahun milik Dallas FC ini juga diakui oleh Graham Arnold selepas laga. Selain tembakan Irankunda yang membentur tiang, semua upaya dari pemain Socceroos bisa diredamnya dengan sigap.

Atribut terhebat dari Paes adalah positioning-nya. Ia memang bukan kiper yang agresif maju di banyak kesempatan, namun area bawah mistar menjadi tempatnya melakukan sprint jarak pendek untuk memperkirakan arah bola. Positioning yang pas, membuat ruang tembak lawan semakin mengerucut.

Secara target, satu poin ini merupakan keberhasilan Coach STY secara pragmatis. Dua poin yang diperoleh dari Arab Saudi dan Australia yang merupakan unggulan utama bersama Jepang, memang patut disyukuri.

Namun, catatan penting tentang pola penyerangan kudu dituntaskan oleh Coach STY sebelum melawan Bahrain dan China di matchday selanjutnya. Pada dua laga yang dilangsungkan bulan Oktober itu, tiga poin mutlak menjadi incaran untuk bisa menduduki peringkat 3 atau 4 besar.

Pertahanan sudah solid, ayo Garuda, saatnya bisa mencetak banyak gol!

Bravo Maarten Paes dan Calvin Verdonk! Indonesia Jaya!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun