Selain itu, lini belakang Real Madrid masih bisa mengharap pada Dani Carvajal, yang musim lalu juga pernah memerankan posisi center-back saat Eder Militao dan Nacho absen. Berduat dengan Antonio Rudiger, pos aslinya sebagai bek kanan dapat diisi oleh Lucas Vazquez yang sudah teruji.
Sementara di lini tengah, praktis hanya menyisakan Federico Valverde dan Luka Modric saja. Nico Paz yang digadang akan jadi gelandang masa depan, juga sudah dilego ke Como. Dengan usia Luka Modric yang sudah 38 tahun, plus ia masih membela Kroasia di laga internasional, tentu sangat beresiko jika memainkannya secara full-time.
Inilah yang membuat Real Madrid, jika harus memilih, mempertimbangkan untuk mendatangkan seorang pemain tengah dengan kualitas seperti Adrien Rabiot.
Adrien Rabiot akan Mudah Bersinergi
Sisi positif dari Adrien Rabiot, gelandang tengah kidal dengan daya jelajah tinggi, sangat banyak sekali bila dijabarkan. Pengalamannya membela PSG dan Juventus jelas menempatkannya di deretan gelandang top dunia.
Usia 29 tahun dengan status langganan Timnas Prancis, juga menjelaskan kapabilitas dan pengalamannya di level tertinggi. Ditambah lagi, sinerginya dengan para punggawa Real Madrid asal Prancis (Mendy, Camavinga, Tchouameni, dan Mbappe) akan cepat dilakukan.
Mendatangkan Rabiot secara gratis juga bisa mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomis. Jika jadi dilakukan, musim ini akan diingat sebagai salah satu bursa transfer terbaik Los Blancos sepanjang masa, dengan mendaratkan Kylian Mbappe plus Rabiot secara cuma-cuma. Kapan lagi kita melihat Real Madrid seperti ini?
Dalam formasi 4-2-3-1 ataupun 4-3-3 khas Carlo Ancelotti, Adrien Rabiot bisa memerankan posisi gelandang tengah dan gelandang bertahan. Kemampuan terbaiknya adalah gelandang box-to-box, namun ketenangannya dalam bermain dan mengatur serangan, bisa juga membuatnya sebagai opsi deep-lying playmaker.
Kini, tinggal bagaimana Don Carlo mempertimbangkan masalah di luar lapangan sebagai konsekuensi tricky-nya.
Hal Non-teknis Bisa Jadi Penghalang
Sudah menjadi rahasia umum, Adrien Rabiot adalah pemain yang susah diatur dan banyak maunya untuk urusan kontrak. Perpisahannya dengan PSG mengawali semua cerita ini.
Pemain yang pernah menimba ilmu di youth team Manchester City ini mempunyai seorang agen wanita yang cukup eksentrik, tak lain adalah ibunya sendiri, Veronique Rabiot.