Serangan Australia cukup monoton, dengan hanya berpaku pada crossing dari kedua sisi lapangan. Peluang terbaik mereka sebelum babak pertama usai diperoleh striker Kusini Yengi, namun sodorannya di depan gawang kosong masih melebar.
Di babak kedua, cukup mengherankan melihat Socceroos masih saja memaksakan umpan-umpan diagonal dari kedua sayapnya. Bahrain yang sudah menemukan pakem untuk menghentikannya, menambah strategi "wasting time dan teatrikal" untuk semakin membuat emosi pemain tuan rumah.
Akibatnya, menit 77' Kusini Yengi harus mandi lebih cepat karena dapatkan kartu merah. Kaki Yengi terlampau tinggi saat menyambut bola, sehingga mengenai dada pemain belakang Bahrain. Sudah ritme melambat karena teatrikal khas Negara Asia Barat, kartu merah ini memperparah konsolidasi Socceroos di lapangan.
Bahrain yang sebenarnya mengincar hasil seri, mendapat durian runtuh berupa gol bunuh diri Harry Souttar menit 89'! Aksi Abdulla Al Khalasidi sisi kiri hendak diakhiri dengan crossing mendatar. Namun Souttar yang menjulurkan kakinya malah merubah arah bola dan masuk ke jala Matt Ryan.
Kemenangan yang sangat berarti bagi Bahrain, bahkan bisa disebut mengejutkan. Tekanan ada di pihak Australia, dan ini bisa menjadi dua sisi saat melawat ke Jakarta tanggal 10 September. Mereka tampil on fire, atau semakin terpuruk?
Jalannya Laga Jepang vs China
Perbedaan kelas begitu terpampang nyata di laga ini. Pelatih Jepang Hajime Moriyasu menurunkan semua pemain terbaiknya yang tersebar di belantara Liga Eropa.
Dalam formasi 3-4-2-2 full-attacking, kiper Parma Zion Suzuki menjadi pengawal gawang. Ko Itakura, Shogo Taniguchi, dan Koki Machida menjadi trio bek tengah.
Ritsu Doan serta Kaoru Mitoma secara sengaja ditempatkan sebagai winger untuk menambah daya ledak penyerangan. Di tengah ada kapten Wataru Endo bersama pemain Sporting Lisbon Hidemasa Morita. Tiga di depan diisi oleh Takumi Minamino, Takefusa Kubo serta Ayase Ueda.
Serangan total dari Jepang baru berbuah hasil pada menit ke 12'. Sepak pojok Kubo sukses menemui kepada Wataru Endo yang gagal dijaga oleh pemain China asuhan pelatih Branko Ivanovic.
Sempat melambat, Jepang bisa menggandakan kedudukan di injury time babak pertama. Kaoru Mitoma kali ini sukses menyundul umpan lambung dari sisi kanan.
Di babak kedua, Jepang langsung ngegas untuk menambah pundi-pundi golnya. Takumi Minamino langsung mencetak brace pada menit 52' dan 58' usai melakukan tusukan ke jantung pertahanan China dengan kecepatannya.