Seusai Match Coordination Meeting, Rabu (4/9/2024), manajer Timnas Indonesia Sumardji mengonfirmasi bahwa Maarten Paes dipastikan bisa menjaga gawang Indonesia saat laga melawan Arab Saudi, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Sebuah kejutan besar, dan semoga menular ke kejutan-kejutan lainnya di laga nanti!
Tuan rumah Arab Saudi dengan peringkat #56 FIFA jelas lebih diunggulkan saat menjamu Timnas Indonesia (rank #133 FIFA) di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Namun karena ini matchday perdana babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
Sebab, Timnas Garuda telah melakukan persiapan yang cukup matang dari sejak berkumpul di Jakarta (untuk pemain BRI Liga 1), melakukan ibadah umroh bagi yang beragama Islam, hingga aklimatisasi cuaca bersama dengan punggawa abroad lainnya.Â
Coach Shin Tae-yong (STY) juga memperbaiki sisi teknis dalam menyerang, dengan mendatangkan Coach Yeom ki-hun sebagai asistennya.
Dalam konferensi pers sebelum laga, pria asal Korea Selatan berusia 53 tahun ini menyebut, bahwa Arab Saudi yang ditukangi oleh Roberto Mancini mempunyai pemain-pemain dengan skill dan fisik yang prima. Namun ia juga menuturkan satu kelebihan Timnas Indonesia, yakni adanya pemain-pemain yang berlaga di Liga Eropa.
"Saya apresiasi tinggi Arab Saudi. Pemain mereka bagus dalam teknikal individu, dan juga punya kondisi fisik yang kuat. Juga dibawah pelatih Roberto Mancini tim mereka memiliki arahan yang jelas, kompak, dan terorganisasi dengan baik," ujar Shin Tae-yong saat sesi jumpa pers, Rabu (4/9), dikutip dari bola.net.
"Sebagian pemain kami adalah abroad dan pemain itu mereka memiliki kondisi, taktikal, dan pemahaman yang baik,... (Mereka) berkompetisi di Liga Eropa dan itu sangat membantu performa kami,"
Bagi Timnas Indonesia, babak ketiga ini merupakan pengalaman terjauh untuk meraih asa menuju Piala Dunia sejak sistem Kualifikasi Zona Asia dijalankan.Â
Semoga dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia bisa membantu Jay Idzes dkk untuk setidaknya mencuri satu poin di kandang The Green Falcon. Ditambah hadirnya Maarten Paes, duel Elang versus Garuda ini diharapkan akan menjadi semakin seru!
Perkiraan Susunan Pemain
Coach STY pada laga nanti akan kehilangan Justin Hubner yang masih harus melakoni satu laga skorsing usai akumulasi kartu kuning yang ia terima di pertandingan kualifikasi babak kedua. Jordi Amat juga tidak dipanggil karena cedera, praktis dalam skema 3-4-2-1 andalan Coach STY, hanya tersisa lima pemain untuk pos pertahanan.
Maarten Paes kemungkinan besar akan menjalani debutnya untuk menghalau bola atas pemain-pemain Arab Saudi. Sandy Walsh, Jay Idzes, serta Rizky Ridho menjadi pelindungnya di belakang.
Asnawi Mangkualam yang mulai menunjukkan kelasnya di Liga Thailand bisa dipasang sebagai wingback kanan, bersama Calvin Verdonk di sisi berlawanan. Mereka berdua mengapit Nathan Tjoe-A-On dan Thom Haye di posisi double-pivot.
Marselino Ferdinan bersama Ragnar Oratmangoen bisa diandalkan untuk melakukan inisiasi serangan di belakang striker utama Rafael Struick.
Di kubu tuan rumah, Roberto Mancini hanya memiliki 1 pemain abroad dari 31 nama yang dipanggilnya. Saud Abdulhamid, wingback kanan andalan The Green Falcon kini menjadi pemain AS Roma usai ditransfer dari Al Hilal.
Kendati Saudi Pro League kini sudah sangat berkembang usai datangnya Cristiano Ronaldo dkk, pemain asli Arab Saudi "sepertinya" mengalami dampak negatifnya. Bagai pisau bermata dua, klub-klub besar tentu semakin minim memainkan pemain asli, sebab lebih memilih bintang dunia yang mereka datangkan.
Dengan formasi 3-1-4-2 yang sering digunakannya di Kualifikasi Babak Kedua, Roberto Mancini akan tetap mengandalkan kiper Muhammad Al-Owais. Tiga bek yang menemaninya yakni Ali Lajami, Ali Al-Bulaihi, dan Rayan Hamed.Â
Mukhtar Ali akan menjadi gelandang bertahan, menopang Saud Abdulhamid, Mohammed Kanno, Nasser Al-Dawsari, serta Musab Al-Juwayr. Kapten tim Salem Al-Dawsari memimpin lini depan berduet dengan Firas Al-Buraikan.
Pentingnya Peran Pemain Cadangan
Cuaca di Arab Saudi sedang tidak menentu belakangan ini, dibuktikan dengan hujan deras yang datang saat Timnas Garuda menjalani latihan tanggal 3 September lalu. Hal ini akan menjadi pertimbangan kedua pelatih untuk menurunkan para pemain jika cuaca di hari pertandingan masih sama.
Musim kompetisi yang baru dimulai juga menjadi tantangan tersendiri, berupa level kebugaran yang belum mencapai peak-nya. Terlebih, untuk punggawa Timnas Indonesia yang minim mendapat jam main seperti Thom Haye, Marselino, Nathan, dan Ragnar Oratmangoen.
Untuk itu peran dari pemain cadangan sangat krusial di laga ini. Jarak empat hari dengan matchday kedua melawan Australia juga jadi bahan pertimbangan Coach STY. Lima jatah pergantian pemain, harus bisa dimaksimalkan dengan baik.
Muhammad Ferarri, Ivar Jenner, Ricky Kambuaya, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, serta Dimas Drajad bisa saja akan masuk di sepertiga akhir laga. Tidak menutup kemungkinan juga bagi Shayne Pattynamma turun gelanggang untuk menjaga kondisi fisik Calvin Verdonk.
Prediksi Jalannya Laga Arab Saudi vs Indonesia
Arab Saudi akan mencoba menguasai ball-possesion sejak kick-off, jadi tergantung ketebalan pertahanan Indonesia untuk tidak bobol di menit-menit awal. Peran Maarten Paes bersama Jay Idzes sangat krusial dalam mematahkan umpan lambung para pemain The Green Falcon.
Akan sangat menarik melihat duel Calvin Verdonk dengan Saud Abdulhamid di sisi sayap. Kedua pemain bertipe menyerang ini pasti sama-sama tidak mau areanya dijajah untuk melakukan serangan.
Ketenangan Thom Haye sangat dibutuhkan di poros tengah, menghadapi kekuatan fisik Kanno serta Mukhtar Ali. Penting bagi "Prof Toha", agar garis dirinya dan Nathan tidak sampai turun jauh ke pertahanan kala diserang.
Opsi menebalkan lini tengah dengan instruksi drop kepada Marselino, Ragnar, dan Struick sangat wajar dilakukan, sebab percuma bila memaksakan umpan lambung menghadapi Ali Lajami dan Al Bulayhi yang berbadan besar.Â
Serangan balik cepat, akan baik jika dilakukan secara kombinasi. Tapi jika gagal, opsi tembakan jarak jauh menjadi lebih masuk akal dibandingkan memaksa mendobrak secara fisik. Terbukti bahwa gawang Arab Saudi tidak baik-baik amat, karena sudah bobol 18 gol dari 14 laga di bawah asuhan Mancini.
Jika perlu melakukan man-marking, Salem Al-Dawsari adalah pemain paling berbahaya di kubu Arab Saudi. Meskipun sudah berumur (33 tahun), bintang Al Hilal ini masih belum kehilangan kemampuan terbaiknya karena hanya punya previlage hanya berfokus pada penyerangan.
Bobol di awal laga akan menjadi malapetaka bagi Timnas Indonesia. Namun jika bisa memberikan perlawanan hingga babak kedua, skor imbang bukan mustahil akan bisa diperoleh.Â
Ayo Timnas Garuda, make the impossible, possible!
Salam olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H