Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Killer (2024), Remake Film John Woo yang Fresh dan Artistik

2 September 2024   13:07 Diperbarui: 2 September 2024   14:43 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa disangkal, momen mogok kerja penulis film Hollywood di SAG-AFTRA menyebabkan banyak film action yang bertebaran dari 2023 hingga 2024 ini cukup terasa hambar. Banyak aksi berkelahi maupun tembak-tembakan yang coba ditunjukkan secara riil dan detail, namun kerap kurang memiliki kedalaman cerita yang tersusun rapi.

John Woo, film director kelahiran Tiongkok yang berkewarganegaraan Hong Kong, akhirnya memutuskan untuk me-remake film The Killer yang diproduksinya tahun 1989 silam.

Jika tiga dekade silam ia memakai latar Asia dengan tokoh utamanya Chow Yun-fat, di film The Killer yang syuting tahun 2023 ini ia menggandeng sejumlah nama tenar Hollywood dan... mantan pesepakbola top dunia!

Berlatar belakang Paris era kekinian, si cantik Nathalie Emmanuel yang kita kenal sebagai Ramsey di franchise Fast and Furious serta Missandei di Game of Thrones, menjadi tokoh sentral bernama Zee.

Omar Sy (Assane Diop di film Lupin) menjadi protagonis pendukung di film ini, sementara dua nama top berperan penting dalam pembangunan cerita versi antagonis. Mereka adalah Sam Worthington (Jake Sully di Avatar) dan si bengal mantan pemain Manchester United, Eric Cantona!

Eric Cantona setelah pensiun memang sudah melibatkan diri di industri pertelevisian. Kerap muncul di beberapa iklan besar, Cantona tercatat beberapa kali sudah muncul di film layar lebar yang diproduksi sineas Prancis.

Sinopsis Film The Killer

Cerita berawal dari sosok wanita pembunuh bayaran yang melegenda di Paris berjuluk Queen of the Dead, bernama Zee. Ia ditugaskan oleh kotraktornya, Finn (Sam Worthington) untuk menghabisi seluruh orang yang berada di sebuah ruang klub malam.

Seharusnya dalam kontrak ia membunuh semua yang ada di sana, namun ternyata hati nuraninya menolak untuk membunuh penyanyi penghibur bernama Jenn (Diana Silvers). Selain terngiang akan merdunya suara Jenn, Zee merasa bahwa Jenn yang harus kehilangan pengelihatannya akibat aksi baku-tembak di klub malam itu, sudah cukup menderita.

Di lain pihak, ada seorang polisi jujur yang bernama Sey, sedang memburu gembong narkoba bernama Coco. Sempat mendapat perlawanan, Sey terpaksa harus mengakhiri nyawa Coco karena rekannya tertembak oleh pemuda itu. Twist awalnya, Coco ternyata adalah pacar dari Jenn.

Finn yang tahu bahwa Zee ternyata membiarkan Jenn hidup, menugaskan lagi wanita yang ia didik untuk menjadi Queen of the Dead, segera ke rumah sakit untuk menyelesaikan misinya. Di balik layar, ternyata semua peristiwa ini melibatkan seorang Godfather di kota Paris yang bernama Golbert (Eric Cantona) dan putra mahkota Raja Saudi, yang diperankan oleh Said Taghmaoui.

Investigasi dari opsir Sey mempertemukannya dengan Zee yang sedang menyamar, di rumah sakit. Sempat saling mengincar, ternyata keduanya berbagi sebuah kenangan lama, dan sama-sama dimanfaatkan oleh satu pihak yang ingin menguasai ratusan kilogram heroin yang menjadi inti masalah di film ini.

Review Film

Nonton atau tidak film The Killer tahun 1989, seharusnya tidak akan merubah penilain terhadap film remake ini. John Woo membawa sajian action khas Asia, berpadu dengan gerakan teatrikal dan slow-motion untuk mencoba menghasilkan beberapa momen yang artistik.

Ini mungkin didasarkan pada latar film ini dibuat, yakni Paris, yang sangat menghargai nilai-nilai seni. Lagu dan instrument musik besutan Marco Beltrami bisa membuat terngiang hingga usai menonton film, terutama di fase "siulan" yang sangat ear-friendly.

Peran sinematografer Mauro Fiore juga menambah kekayaan film yang dijamin tidak membuat ngantuk ini. Meski terkesan tidak konsisten dengan beberapa metode pengambilan gambar, angle-angle yang ditunjukkan seperti memang sengaja merunut pada kepribadian tokoh yang hendak ditunjukkan.

Sebuah Gereja yang sudah di-dekonsekrasi menjadi latar tempat di sepertiga akhir film. Adegan paling artistik di fase ini, adalah kematian Finn di akhir film yang tergeletak sambil merentangkan tangan tepat di bawah Patung Salib Yesus.

Ada sedikit hal mengganjal di bagain action meskipun tidak terlalu penting, adalah banyaknya adegan melompat. Dengan latar belakang menggarap film Asia, seperti Red Cliff, John Woo sepertinya lupa bahwa orang Eropa dalam actionnya kurang luwes dalam melompat sana-sini. Kalau Jackie Chan sih, bagus-bagus aja...

Satu yang memang menjadi nilai terbesar di source material film ini, adalah di kesanggupan John Woo untuk membuat fresh film yang pernah dibuatnya 35 tahun silam.

Beberapa adegan ikonik seperti saling menodong pistol, tidak dihilangkannya dari film terdahulu. Masalah utama mengenai "pencurian narkoba" juga bisa disampaikan dengan apik meski memakai alur sedikit melompat-lompat. Ada sebuah plot-twist besar di film ini, tapi penonton pasti sudah bisa menerkanya di tengah babak.

Kenyamanan para artis dalam memainkan perannya juga patut diacungi jempol. Nathalie Emmanuel yang punya wajah dingin bisa membawakan karakter Zee dengan apik. Sisi minus mungkin hanya pada konsistensinya ketika mencoba berinteraksi dengan sosok selain Finn, yang sedikit melemahkan perangai sadisnya.

Omar Sy, Sam Worthingtin, dan Diana Silvers bisa berbagi peran pendamping dengan baik, tanpa harus tumpang tindih dengan para mafioso besarnya. Sekali lagi, kejelasan dari naskah film ini patut diacungi jempol, karena sama sekali tidak ada plot-hole yang tersisa. 

Urusan bunuh-membunuh merupakan tanggung jawab pemain lapangan. Sementara urusan politik cukup dijelaskan oleh aparat, tanpa protes. Tidak ada tokoh yang berlagak bisa mengubah tatanan yang lebih besar layaknya John Wick.

Film yang diproduksi oleh Universal Pictures ini di rilis global pada 23 Agustus 2024 dan ditayangkan oleh Peacock Original. Dengan durasi sepanjang 2 jam 6 menit, The Killer mempunyai rating Dewasa (18+) karena banyaknya adegan pembunuhan sadis.

IMDb hingga kini masih memberikan rating 5.7/10 dan diharapkan bisa terus menanjak beberapa minggu ke depan di kisaran 7/10. Bagi penulis, film ini merupakan karya Hollywood action terbaik kedua tahun 2024, setelah Land of Bad (Liam Hemsworth, Russell Crowe).

Bagi yang mau mereview, tolong jangan bandingkan sisi orisinalitas film ini ya... Karena memang jelas-jelas kok ini film remake.

Salam perfilman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun