Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review The Killer (2024), Remake Film John Woo yang Fresh dan Artistik

2 September 2024   13:07 Diperbarui: 8 September 2024   12:05 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nonton atau tidak film The Killer tahun 1989, seharusnya tidak akan merubah penilain terhadap film remake ini. John Woo membawa sajian action khas Asia, berpadu dengan gerakan teatrikal dan slow-motion untuk mencoba menghasilkan beberapa momen yang artistik.

Ini mungkin didasarkan pada latar film ini dibuat, yakni Paris, yang sangat menghargai nilai-nilai seni. Lagu dan instrument musik besutan Marco Beltrami bisa membuat terngiang hingga usai menonton film, terutama di fase "siulan" yang sangat ear-friendly.

Peran sinematografer Mauro Fiore juga menambah kekayaan film yang dijamin tidak membuat ngantuk ini. Meski terkesan tidak konsisten dengan beberapa metode pengambilan gambar, angle-angle yang ditunjukkan seperti memang sengaja merunut pada kepribadian tokoh yang hendak ditunjukkan.

Sebuah Gereja yang sudah di-dekonsekrasi menjadi latar tempat di sepertiga akhir film. Adegan paling artistik di fase ini, adalah kematian Finn di akhir film yang tergeletak sambil merentangkan tangan tepat di bawah Patung Salib Yesus.

Ada sedikit hal mengganjal di bagain action meskipun tidak terlalu penting, adalah banyaknya adegan melompat. Dengan latar belakang menggarap film Asia, seperti Red Cliff, John Woo sepertinya lupa bahwa orang Eropa dalam actionnya kurang luwes dalam melompat sana-sini. Kalau Jackie Chan sih, bagus-bagus aja...

Satu yang memang menjadi nilai terbesar di source material film ini, adalah di kesanggupan John Woo untuk membuat fresh film yang pernah dibuatnya 35 tahun silam.

Beberapa adegan ikonik seperti saling menodong pistol, tidak dihilangkannya dari film terdahulu. Masalah utama mengenai "pencurian narkoba" juga bisa disampaikan dengan apik meski memakai alur sedikit melompat-lompat. Ada sebuah plot-twist besar di film ini, tapi penonton pasti sudah bisa menerkanya di tengah babak.

Kenyamanan para artis dalam memainkan perannya juga patut diacungi jempol. Nathalie Emmanuel yang punya wajah dingin bisa membawakan karakter Zee dengan apik. Sisi minus mungkin hanya pada konsistensinya ketika mencoba berinteraksi dengan sosok selain Finn, yang sedikit melemahkan perangai sadisnya.

Omar Sy, Sam Worthingtin, dan Diana Silvers bisa berbagi peran pendamping dengan baik, tanpa harus tumpang tindih dengan para mafioso besarnya. Sekali lagi, kejelasan dari naskah film ini patut diacungi jempol, karena sama sekali tidak ada plot-hole yang tersisa. 

Urusan bunuh-membunuh merupakan tanggung jawab pemain lapangan. Sementara urusan politik cukup dijelaskan oleh aparat, tanpa protes. Tidak ada tokoh yang berlagak bisa mengubah tatanan yang lebih besar layaknya John Wick.

Film yang diproduksi oleh Universal Pictures ini di rilis global pada 23 Agustus 2024 dan ditayangkan oleh Peacock Original. Dengan durasi sepanjang 2 jam 6 menit, The Killer mempunyai rating Dewasa (18+) karena banyaknya adegan pembunuhan sadis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun