Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inter Milan vs Atalanta 4-0, Kembalinya Pasangan Emas dan Set-Piece ala Timnas Indonesia

31 Agustus 2024   08:44 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen selebrasi pemain dalam laga Inter Milan vs Atalanta di Stadion Giuseppe Meazza, 30/8/24. (Photo by Piero CRUCIATTI / AFP) via kompas.com

Pasangan emas itu, kalau memang sudah klop, pasti bisa menaklukkan rintangan apapun. Itulah yang berlaku untuk duet penyerang Inter Milan, Marcus Thuram dan Lautaro Martinez. Padunya kedua pemain ini membantu Nerazzurri mengalahkan Atalanta di Guiseppe Meazza dengan skor telak 4-0, Sabtu (31/8/2024) dinihari WIB.

Giornata ke-3 Serie A ini menjadi ajang kembalinya duet yang mengantar Inter Milan juara Serie A musim lalu. Lautaro sempat dibekap cedera di partai perdana melawan Genoa, sehingga harus menepi saat timnya tumbangkan Lecce 2-0 pekan lalu.

Umpan Marcus Thuram kepada Lautaro, dibelokkan oleh Berat Djimsiti ke gawangnya pada menit ke-3' untuk membuka keunggulan Inter Milan atas Atalanta. Sepakan cantik Nicolo Barella menit 10' memperlebar kedudukan di babak pertama.

Di paruh kedua, Marcus Thuram menggila dengan ciptakan brace (dua gol) pada menit 47' dan 56'. Hasil 4-0 ini mempertegas dominasi Inter Milan asuhan Simone Inzaghi atas La Dea, yang sudah meraih enam kemenangan beruntun atas klub dari kota Bergamo tersebut.

Pada laga ini, momen gol kedua dan ketiga Nerazzurri tercipta dengan skema set-piece yang sudah sangat familiar di mata pendukung Timnas Indonesia, yakni long-throw. Alessandro Bastoni menjadi momok pengirim lemparan jauh ke depan gawang Atalanta, seperti rutin dilakukan oleh Pratama Arhan.

Di papan klasemen, Inter Milan untuk sementara memuncaki Serie A dengan 7 poin dari tiga laga, sama dengan perolehan Torino. Posisi mereka masih rawan digeser Juventus, yang baru akan bertanding melawan AS Roma, Senin (2/9/2024) dini hari WIB.

Jalannya Laga Inter Milan vs Atalanta

Hadirnya Lautaro Martinez sejak awal laga sangat menyejukkan hati para Interisti. Kapten tim yang juga topskorer musim lalu tentu dinanti lagi performanya musim ini usai antarkan Argentina menjuarai Copa America 2024.

Allenatore Simone Inzaghi menduetkannya dengan Marcus Thuram, dengan pemain lain tidak ada yang berubah dari starting line-up melawan Lecce di giornata sebelumnya.

Sementara Atalanta menurunkan langsung Raoul Bellanova, rekrutan baru mereka dari Torino, yang juga pemain didikan akademi Inter Milan. Pemain Timnas Italia ini menempati winger kanan, menggeser Davide Zappacosta ke sebelah kiri.

Tiga pemain depan, Mateo Retegui, Marco Brescianini, dan Lazar Samardzic kali ini menjadi pilihan pelatih Gian Piero Gasperini. Malang baginya, start buruk timnya langsung dihukum dua gol Inter Milan di awal laga.

Menit ke-3', Berat Djimsiti mencetak gol bunuh diri dalam upayanya menyelamatkan gawang! Marcus Thuram yang menerima bola di sisi kanan, hendak menyodorkan kepada Lautaro Martinez di muka gawang. Djimsiti melakukan tackling berniat memotong bola, namun malah mengarahkannya meluncur ke jala gawang Marco Carnesecchi.

Nicolo Barella menambah berat perjuangan La Dea dengan gol cantiknya menit 10'! Dari lemparan jauh yang dikirimkan Alessandro Bastoni ke arah Banjamin Pavard, bola sempat beberapa kali ter "ping-pong" di kotak penalti Atalanta sebelum mengarah ke jalur tembak Nicolo Barella.

Dari luar kotak penalti, pemain nomor punggung 23 ini segera lesakkan tembakan kaki kiri keras yang tak bisa dihalau oleh Carnesecchi. 

Atalanta mencoba melawan dengan peluang beruntun Zappacosta dan Retegui di menit 14'. Davide Zapacosta melakukan cutting-inside yang diakhiri tendangan kaki kanan keras. Yann Sommer sempat kaget, namun ia berhasil menepis bola. Mateo Retegui segera menyambar bola rebound, namun masih terarah ke atas mistar gawang. 

Marcus Thuram memperoleh peluang emas pertamanya menit 27'. Dalam skema fast-break, Thuram memilih untuk mengeksekusi sendiri peluang di dalam kotak penalti alih-alih memberikan pada Mkhitaryan yang terbebas di sisi kiri. Bola kirimannya ke sisi kiri masih membentur tiang gawang sebelum diselamatkan oleh Carnesecchi.

Di babak kedua, Marcus Thuram membuka keran golnya menit 47'! Kembali skema long-throw seperti ciri khas Timnas Indonesia menjadi senjatanya. Bola jauh kiriman Bastoni pada Pavard menyebabkan kemelut dan tinggal dicocor saja oleh Thuram ke gawang Atalanta.

Penyerang asal Prancis ini menggenapi brace-nya di menit 56'! Hakan Calhanoglu melepaskan umpan lambung dari sisi kanan kepada Thuram, yang menyundul untuk mengarahkannya ke depan gawang. Mkhitaryan memenangi bola udara, dan si kulit bundar terarah kembali untuk disontek Thuram masuk ke jala Carnesecchi.

Tiga gol dengan skema bola udara, tentu bukan sebuah kebetulan dilakukan Inter Milan di laga ini. 

Skema Set-Piece Lemparan ke Dalam ala Timnas Indonesia

Jika di Timnas Indonesia memiliki Pratama Arhan sebagai spesialis long-throw, Inter Milan menggunakan tenaga tangan Alessandro Bastoni untuk mengambil peluang di sisi kiri ini.

Skema yang mungkin bisa ditiru oleh Timnas Indonesia, yakni penyundul pertama (Benjamin Pavard) tidak mengincar posisi dekat dengan kiper. Keunggulan fisik ia gunakan untuk memantulkan bola kepada rekannya, untuk kemudian dieksekusi.

Di dalam kotak penalti, selain Pavard dan Marcus Thuram, ada Lautaro Martinez serta Mkhitaryan untuk menunggu bola rebound. 

Nah, ini yang penting, yakni adanya Nicolo Barella, Federico Dimarco dan Hakan Calhanoglu yang siap lakukan tembakan dari luar kotak penalti! Bola sejelek apapun akan diupayakan menjadi tendangan langsung ke arah gawang oleh mereka bertiga, supaya tidak ada kesempatan Atalanta lakukan serangan balik.

Beruntung di meni ke-10', Nicolo Barella sukses menciptakan gol pada momen rebound di luar kotak penalti.

Berkaca ke Timnas Indonesia, seringkali banyak pemain bertumpuk di depan kiper untuk menyulitkan menangkap bola. Tetapi, bola kedua kerap tidak "diselesaikan", sehingga ada kemungkinan lawan melakukan serangan balik. Ini mengingatkan akan gol Korea Selatan di Piala Asia U-23 silam.

Selamat kepada para Interisti. Persaingan dengan Juventus di awal musim ini akan mirip seperti musim lalu, dan semoga Juve tidak gembos di tengah perjalanan. 

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun