Dua gol yang dihasilkan Marcus Thuram, semuanya diborong di laga melawan Genoa. Melawan Lecce beruntung ada Mateo Darmian dan pinalti Calhanoglu yang menjadi pembeda.
Dari catatan itu, Gasperini pasti akan belajar untuk mengunci Thuram-Taremi dengan high-defensive-line. Tidak mengejutkan jika Atalanta juga bisa mencetak gol pembuka, karena adrenalin para rekrutan baru yang pasti akan meningkat.
Tetapi jika bicara mengenai konsistensi permainan dan sejarah ke belakang, Inter Milan punya segalanya. Pemain yang relatif sama dan bench yang lebih lengkap, menjadi senjata Simone Inzaghi untuk menggunakan babak kedua sebagai timingnya menyakiti La Dea.
Kemampuan trio Calhanoglu-Mkhitaryan-Barella sudah tidak perlu dipertanyakan lagi kualitasnya. Ketenangan mereka akan menjaga stabilitas permainan tuan rumah, apalagi kerap kali Davide Frattesi yang masuk di tengah laga bisa menjadi pencetak gol "dadakan".
Set-piece bisa menjadi senjata pamungkas Inter Milan di akhir laga. Di momen ini, Bastoni dan Yann Bisseck yang berpostur tinggi kerap menjadi penentu hasil akhir pertandingan.Â
Meskipun angin tampaknya memihak kepada Inter Milan, Atalanta mungkin bisa diandalkan untuk memberikan perlawanan dengan kejeniusan Gasperini. Mantan pelatih Inter Milan tersebut punya seribu cara memanfaatkan kondisi yang ada untuk menghukum lawan. Skor imbang atau kemenangan tipis Inter Milan cukup adil bagi pertemuan mereka di awal musim ini.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H