Dalam skema tiga bek, kelemahan malah ditunjukkan di sisi kanan yang dikaal Cesar Azpilicueta serta Axel Witsel. Dua pemain gaek ini menjadi sasaran kecepatan Alex Baena dan Arnaut Danjuma hingga harus bobol di sisi tersebut dua kali di babak pertama.
Perubahan pun segera dilakukan Simeone di awal babak kedua dengan mengganti Axel Witsel dengan Jose Maria Gimenez. Hasilnya lumayan, Atletico tak bobol lagi di babak kedua.
Babak kedua juga menjadi ajang perubahan strategi menyerang Atletico, dengan memasukkan Angel Correa untuk mengganti Alexander Sorloth. Bertujuan lebih menguasai ball-possesion agar tak gampang diserang balik, Griezmann dkk baru mulai mendapatkan ritme di menit 60'.
Tetapi sang lawan juga tak mau diserang begitu saja. Dipimpin oleh Dani Parejo, Atletico mampu memberikan perlawanan ketat di lini tengah. Serangan Marcos Llorente dan Samuel Lino di sisi sayap juga tampak mulai kepayahan di babak kedua.
Kendati demikian, potensi serangan Los Rojiblancos di musim ini bisa sangat variatif. Ada empat penyerang depan, yakni Sorloth, Griezmann, Angel Correa, dan Julian Alvarez yang bisa saling mengisi dua ujung tombak, atau bahkan sebagai trisula menyerang.
Lini tengah yang membantu serangan juga dipenuhi pemain berkualitas. Pablo Barrios mendapatkan full-time nya di laga ini, sementara Koke dan Rodrigo De Paul saling merotasi. Jika Conor Gallagher jadi datang, maka akan semakin dahsyat lini tengah mereka.
Kehilangan dua poin di laga ini harus segera ditebus pada laga berikutnya. Jornada 2 La Liga menjadwalkan Atletico Madrid akan menjamu Girona, Senin (26/8/2024) dini hari WIB di Civitas Metropolitano. Melihat sang calon lawan yang skuadnya dipereteli, tiga poin wajib hukumnya bagi Alexander Sorloth dkk.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H