Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spanyol dan Prancis Wujudkan Final Idaman Olimpiade 2024

6 Agustus 2024   08:49 Diperbarui: 6 Agustus 2024   11:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fermin Lopez merayakan gol dengan rekan setimnya pada laga kontra Maroko. Sumber: AFP/PASCAL GUYOT via kompas.com

Tidak ada kejutan yang terjadi di semifinal Olimipiade 2024 Paris cabor sepakbola pria. Spanyol berhasil mengalahkan Moroko 2-1, sementara tuan rumah Prancis menggulung Mesir 3-1 pada Senin (5/8/2024) waktu setempat. Final idaman pun terjadi, tuan rumah Prancis akan menghadapi La Roja, Jumat (9/8/2024) mendatang!

Bermain lebih dahulu di Stade Velodrome, Maroko sempat unggul terlebih dahulu melalui penalti Soufiane Rahimi menit 37'. Di babak kedua, La Roja melakukan comeback dengan gol pemain bintang mereka di Olimpiade, Fermin Lopez menit 66' dan diakhiri aksi Juanlu Sanchez di menit 85'.

Lewat hasil ini, Spanyol lolos ke Final secara back to back, setelah Olimpiade 2020 Tokyo. Pada laga puncak edisi sebelumnya, tim asuhan Luis De La Fuente kalah 1-2 dari Brasil melalui extra time.

Ini menjadi kesempatan La Roja untuk menambah catatan medali emasnya di Olimpiade, yang sementara hanya sekali berhasil mewujudkannya 32 tahun silam di Olimpiade 1992 Barcelona.

Beberapa jam berselang, Les Blues harus melalui babak perpanjangan waktu untuk mengandaskan perlawanan Mesir, yang disebut sebagai kuda hitam sepanjang turnamen. 

Babak pertama masih imbang tanpa gol, dan setelahnya Mesir bisa unggul terlebih dahulu melalui Mahmoud Saber di menit 62'. Tuan rumah yang tak ingin malu di depan publiknya, sukses samakan skor menit 83' melalui Jean-Philippe Mateta hingga memaksakan terjadinya babak extra time.

Pada babak tambahan, Mesir harus bermain dengan 10 pemain usai Omar Fayed diusir wasit karena kartu kuning keduanya. 

Prancis semakin mendominasi, dan akhirnya bisa mencetak gol kedua melalui brace (dua gol) Mateta menit 99'. Bintang baru milik Bayern Munchen, Michael Olise, akhirnya menggenapkan kemenangan 3-1 Prancis lewat golnya di menit 108'.

Jean-Philippe Mateta (kanan) usai mencetak gol ke gawang Mesir. Sumber : Claudio Villa/Getty Images via www.sport.detik.com
Jean-Philippe Mateta (kanan) usai mencetak gol ke gawang Mesir. Sumber : Claudio Villa/Getty Images via www.sport.detik.com

Perang Final Les Blues vs La Roja

Pada partai final untuk memperebutkan medali emas, Prancis akan bersua Spanyol, Jumat (9/8/2024) malam WIB di Parc de Princes Stadium.

Sementara perebutan medali perunggu akan mempertemukan dua wakil Afrika, Mesir versus Maroko di La Beaujoire Stadium, Nantes, sehari sebelumnya.

Ada banyak kepentingan besar pada laga Final Olimpiade 2024 Paris cabang sepakbola pria nantinya.

Prancis hendak mempersembahkan medali emasi di hadapan publiknya, berupaya menghapus semua stigma negatif yang beredar sepanjang pagelaran Olimpiade. 

Teranyar adalah ribut-ribut di akhir laga pada partai perempatfinal melawan Albiceleste Argentina yang mengakibatkan kartu merah bagi pemain cadangan, Enzo Millot.

Sama seperti Spanyol yang baru meraih satu emas Olimpiade, Les Blues juga berharap menambah medali emas berikutnya usai Olimpiade Los Angeles 1984.

Di kubu La Roja, mereka ingin menggenapi rentetan prestasi besar di tahun 2024 ini. Usai Real Madrid menjadi jawara Champions League 23/24, Timnas Spanyol menggenapi dengan raihan trofi EURO 2024.

Di level umur, Timnas U-19 Putra dan Putri juga sama-sama mengangkat Piala Eropa U-19, akhir Juli 2024 lalu.

Dari kedua tim, satu pemain mereka masing-masing juga sangat berpotensi menjadi sosok yang terbaik sepanjang turnamen, meski tidak ada anugerah khusus untuk kategori individual.

Jean-Philippe Mateta menjadi salah satu pemain di atas 23 tahun yang dipanggil Thierry Henry bersama Alexandre Lacazette dan Loic Bade. Keberadaannya di lini depan sangat menentukan, dan hingga kini sudah mencetak empat gol sekaligus menjadi topskorer sementara Les Blues.

Pemain Crystal Palace ini membuktikan bahwa meski tidak dipanggil di Timnas Senior asudah Didier Deschamps, ia masih tetap bisa berbakti kepada Les Blues di level Olimpiade. Emas sebagai olimpian, konon lebih berharga dari sisi individual dibandingkan trofi Piala Dunia.

Lain pihak, ada nama Fermin Lopez yang sangat decisive bersama Timnas Spanyol. Dia persis bagaikan reinkarnasi Pedri empat tahun lalu. Dibawa ke Euro, Fermin Lopez langsung melanjutkan aksi di Olimpiade. 

Semoga saja isu keletihan tidak menjadi permasalahannya seperti yang diidap Pedri kala itu.

Fermin Lopez sejauh ini juga sudah mencetak empat gol, sama seperti Mateta. Lebih hebat, raihan dua assistnya juga membantu rekannya sukses menyarangkan gol. Terupdate, gol Juanlu Sanchez sebagai penenti kemenangan Spanyol atas Maroko juga hasil dibidani pemain Barcelona ini.

Semoga laga Final nantinya tercipta sebuah pertarungan yang klimaks. Thierry Henry akan beradu taktik dengan Santi Denia, guna membuktikan siapa jawara di Olimpiade 2024 Paris.

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun