Bukan bermaksud promosi ataupun hiperbola, saya memang merasa Zangrandi adalah perwujudan majas metonimia dari Es Krim asli Surabaya. Ya, Kedai Es Krim Zangrandi yang berada di seberang alun-alun Kota Surabaya, tepatnya Jalan Yos Sudarso no 15 merupakan salah satu juara kuliner legendaris Kota Pahlawan!
Memang saya tidak terlalu sering pergi ke sana, namun enam kali kunjungan saya selalu meninggalkan kesan yang baik sekaligus retro. Kedai Es Krim Zangrandi yang berdiri sejak tahun 1930-an ini memang membawa vibes zaman kolonial Belanda karena bangunannya.
Foodies bisa memilih mau duduk di dalam dengan estetik modern, ataupun di luar dengan pemandangan langsung keramaian Jalan Yos Sudarso. Sedikit trik untuk bisa duduk di dalam, biasanya saya berkunjung ke sana sebelum jam makan siang atau sebelum jam pulang kerja. Karena kalau sudah full, siap-siap deh menunggu giliran bangku kosong.
Mengutip liputan kompas.com tahun 2014, Felix Tanumulia pengelola es krim Zangrandi saat itu, menyebut bahwa ada mindset yang kerap salah kaprah mengenai kedai Zangrandi.
Banyak yang mengira Zangrandi adalah Es Krim asal Belanda, padahal sebenarnya es krim mereka menggunakan kiblat es krim Italia. Mungkin dari tahun berdiri yang masih dalam masa koloni Belanda, serta bangunan utama yang masih mempertahankan estetika zaman itulah yang membuat banyak orang berpikir demikian.
Sejarah Kedai Es Krim Zangrandi
Kedai Es Krim Zangrandi mempunyai kisah yang sudah cukup banyak didengar warga Surabaya. Adalah keluarga Roberto Zangrandi asal Italia yang pertama kali memproduksi es krim dengan pengolahan khas Negeri Pisa. Tak disangka, masyarakat Hindia-Belanda saat itu sangat menyukai produknya.
Namun pada tahun 1960, disebabkan suatu hal keluarga Zangrandi harus kembali ke tanah kelahirannya Italia dan berniat menjual kedainya tersebut. Â Â
Lalu Adi Tanumulia membeli kedai es krim yang belum ada pesaingnya kala itu, dan meneruskan usaha tanpa merubah brand Zangrandi.
"Tidak banyak perubahan dari gerai ini sejak dibangunnya dahulu. Perbaikan dan renovasi sengaja tiak menghilangkannya dari kesan masa lalu," jelas Felix Tanumulia yang merupakan generasi ketiga pegelola kedai es krim Zangrandi.Â
"Jadi kalau lihat beberapa ruangan hasil foto jaman dahulu dari kedai es krim yang dibuat oleh kakek saya, Adi Tanumulia memang masih terlihat sama," lanjutnya dikutip dari kompas.com.
Sempat Ditutup Paska Pandemi Covid 19
Usai kunjungan kelima saya sekitaran tahun 2020 awal, saat pandemi saya mendapat isu bahwa Zangrandi akan ditutup karena menurunnya omset paska pandemi.
Hal yang menjadi fakta adalah memang pada akhir Maret 2021, Zangrandi secara resmi ditutup sementara dengan alasan perhitungan stok dan inventarisir aset. Wah, alamat buruk nih, pasalnya banyak tenant kuliner gulung tiker paska pandemi melanda.
Namun saya ingat sekali, pesan berantai maupun postingan dari warga lokal Surabaya, menyerukan agar manajemen tidak menutup usahanya tersebut. Zangrandi adalah salah satu legenda kuliner Surabaya.
Pucuk dicinta, manajemen membuka kembali kedai es krim Zangrandi di Jalan Yos Sudarso tersebut pada 1 April 2021. Tuh kan, hanya hitungan hari saja. Memang wisata kuliner satu ini selalu bikin kangen pelanggannya, sih.
Akhirnya usai dibuka lagi, warga Surabaya berbondong-bondong meramaikan Kedai Es Krim Zangrandi karena overthinking jikalau akan tutup lagi.Â
Kalau tentang ini, pastinya foodies Surabaya dan sekitarnya memiliki solidaritas  melestarikan salah satu tempat nongkrong terbaik di tengah kota. Bravo!
Sebagai disclaimer, di sini saya memang sedikit kebingungan dengan banyaknya tenant Zangrandi yang ada di Surabaya. Mungkin ada kesepakatan di antara keluarga pemilik, tetapi yang saya bahas hanyalah Kedai Es Krim Zangrandi pusat yang memang menjadi salah satu warisan kuliner Nusantara, ya.
Menu Andalan Kedai Es Krim Zangrandi
Lalu apa sih yang istimewa dari Zangrandi selain tempatnya yang retro? Tentu saja es krimnya!
Menurut saya, disinilah sering terjadi silang pendapat antara kaum "mendang-mending" dengan kaum yang memang menghargai orisinalitas. Mencoba Zangrandi, jangan dibandingkan langsung dengan gelato ataupun produk es krim sejenis berbendera Italia. Produk Zangrandi sudah di asimilasi dengan lidah warga lokal! Alias, original!
Varian es krimnya memang sangat banyak sekali. Bisa dicoba aneka rasa dalam hitungan ala carte tiap scope, ataupun dengan elemen pelengkap lainnya dalam suatu sajian menu.
Tutty Frutti, Banana Pancake, Pancake Paradise, Tropicana dan Macedonia merupakan varian yang pernah saya cicipi sekaligus top selling dari Zangrandi.Â
Untuk segi rasa, memang banyak yang merasa es krim Zangrandi sedikit kemanisan. Namun memang itulah ciri khas yang membedakannya dengan produk impor Italia.
Saya lebih merekomendasikan menyantap es krim di Zangrandi dengan datang berkelompok. Bisa sharing menu dengan tiga atau empat orang, akan menambah variasi yang bisa dilahap. Selain juga, karena harganya termasuk menguras kantong, ya.Â
Pantaslah, sebab yang dijual bukan hanya produk legend, tetapi juga pengalaman memakan es krim legendaris di tempat legend pula. Harga es krim Zangrandi berkisar di rentang Rp. 30.000 sampai 80.000 rupiah tergantung varian yang dipilih.Â
Tidak perlu khawatir untuk menu pelengkap lain, karena makanan ringan seperti french fries maupun fish n chips juga tersedia. Kemudian tentu ada air mineral gratis dalam gelas, untuk menetralkan rasa manis dari es krim.
Pada akhirnya, saya merasa Zangrandi bukan hanya sekedar pruduk es krim Italia semata. Pengalaman menyantap langsung hidangan di tempat legendaris ini, seperti membangkitkan memori nostalgia masa lalu.Â
Karena orisinalitasnya, saya sendiri sudah merasa bahwa Zangrandi adalah es krim dengan resep Nusantara.
Menjadi lebih sempurna lagi nih, jika bill-nya tidak harus saya bayar, alias ditraktir. hehehe
Salam Kuliner Nusantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H