Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview Final AFF Cup U-19, Bangkitkan Kenangan Juara 11 Tahun Lalu!

29 Juli 2024   08:40 Diperbarui: 29 Juli 2024   08:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelas tahun silam di Sidoarjo, Coach Indra Sjafri dengan deretan pemain hasil "seleksi blusukan Nusantara" sukses membuat bangga usai menjuarai AFF Cup U-19 2013. Kenangan juara tersebut harus dibangkitkan malam ini, sebab gelar kedua tinggal selangkah lagi. Di Surabaya, Senin (29/7/2024) malam, Garuda Muda akan hadapi Thailand pada laga Final. Ayo, Juara Rek!

Gelora Delta Sidoarjo telah menjadi saksi Evan Dimas dkk menjadi juara AFF Cup U-19 tahun 2013 setelah kalahkan Vietnam lewat adu penalti. Kini, giliran Gelora Bung Tomo Surabaya yang punya kesempatan memberikan tuah juara bagi Timnas Indonesia U-19.

Mengalahkan Malaysia yang merupakan juara bertahan turnamen edisi sebelumnya di semifinal, membuat Kadek Arel dkk sejauh ini menjadi tim yang paling sempurna, sebab selalu meraih kemenangan di setiap laga AFF Cup U-19 2024.

Laga semifinal yang berlagsung Sabtu (27/7/2024) lalu berlangsung alot bagi Garuda Muda, namun akhirnya gol Alfharezzi Buffon di menit 78' sukses menjadi pembeda.

Sementara di laga semifinal lainnya, Thailand juga tak kalah heroik usai tundukkan calon kuat juara Australia dengan skor 1-0 lewat gol bunuh diri Dylan Paul Leonard menit 13'. Mereka juga sempat bermain 10 orang sejak menit 66' usai Rapeephat Padthaisong mendapat kartu kuning keduanya.

Perjalanan sedari awal turnamen, menunjukkan Garuda Muda sebenarnya mempunyai catatan yang lebih bagus dibandingkan Tim Gajah Perang Muda. Menjuarai Grup A dengan sempurna, di semifinal Indonesia juga berhasil kalahkan Malaysia yang berada di atas peringkat Thailand pada fase Grup C.

Catatan gol Timnas Indonesa U-19 juga cukup mentereng dengan agregat gol 15-2 dibandingkan Thailand yang punya raihan agregat 10-2.

Tapi ada satu hal yang kudu diwaspadai dari Timnas Thailand U-19, yakni rekor head to head mereka yang lebih superior dihadapan Indonesia. Dalam 9 pertemuan di Piala AFF U-19, Thailand memenangkan 7 partai, sekali seri dan satu kali dikalahkan Indonesia. Satu-satunya kemenangan itu terjadi pada fase grup, saat Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di tahun 2013!

Jadi jelas, kenangan 11 tahun silam dengan berhasil mengalahkan Tim Gajah Perang Muda dan berakhir juara, harus dibangkitkan Coach Indra Sjafri untuk memompa spirit para pemain. Berikut akan dibahas preview pertandingannya.

Kilas Balik Perjalanan Timnas Indonesia U-19

Berbicara mengenai Timnas Indonesia U-19 di AFF Cup U-19 tahun 2024 ini, merupakan sebuah perjalanan panjang yang dimulai saat Piala Dunia U-17 digelar "dadakan" tahun 2023 lalu.

PSSI resmi menunjuk Coach Indra Sjafri menangani Timnas Indonesia U-20 pada November 2023, dengan harapan meneruskan tongkat estafet generasi dari skuad Piala Dunia U-17 yang kala itu dibesut Coach Bima Sakti.

Arkhan Kaka dkk saat itu memang tereliminasi di fase grup, tetapi dengan pengalaman besarnya berlaga di level dunia, Coach Indra Sjafri mempunyai target besar membawa generasi ini ke Piala Dunia U-20 tahun 2025!

Ada dua turnamen yang digelar tahun 2024 menjadi pijakan awalnya, terutama karena kini mindset "naturalisasi" sudah menjadi umum untuk merekrut para pemain terbaik berdarah Indonesia. Selain blusukan di seluruh penjuru Indonesia, Coach Indra juga berkesempatan melihat beberapa nama pemain keturunan yang bermain di Eropa.

Hingga datanglah Turnamen Toulon 2024 bulan Juni 2024, menjadi ajang perdana Coach Indra menyatukan pemain-pemain hasil pantauannya, tetapi tanpa proses naturalisasi. Ini karena Turnamen Toulon masih longgar dalam status kewarganegaraan para pesertanya.

Perisiapan memang sangat pendek di turnamen ini, karena Indonesia mendapat undangan di detik akhir setelah Mesir menarik diri dari kepesertaan Toulon 2024. 

Hasilnya mudah ditebak, Timnas Indonesia U-20 kala itu babak belur dan menjadi juru kunci klasemen akhir. Sorotan tajam lalu mengarah kepada Coach Indra, karena dinilai "memaksakan" idealisme nya bermain dengan formasi 4-3-3 padahal Garuda Muda seharusnya  menjadi tim satelit dari Timas Senior yang bermain menggunakan formasi 3-4-3 ala Coach Shin Tae-yong.

Lalu ada tekanan lain sebelum AFF Cup U-19 ini digelar, yakni kesuksesan Timnas U-16 arahan Coach Nova Arianto memberikan penampilan heroik kendati hanya mengakhiri turnamen yang digelar di Solo itu sebagai peringkat ketiga (awal Juli 2024).

Seluruh keraguan dan tekanan di atas, ternyata bisa diredam oleh keberhasilan Coach Indra Sjafri dan tim sejauh ini. Jens Raven dkk bisa tampil padu, dengan formasi tiga bek yang akhirnya ditampilkan Coach Indra, plus seluruh pemain baik inti maupun cadangan bisa unjuk gigi di setiap kesempatan.

Melewati Grup A dengan membantai Filipina 6-0, kalahkan Kamboja 2-0 dan menggulung Timor Leste 6-2, Garuda Muda akhirnya menunjukkan mental sip saat kalahkan Malaysia yang berstatus tim terproduktif sepanjang turnamen di semifinal.

Kini Final yang di depan mata, seharusnya bisa mengaktualisasi progres mengingkat dari tim asihan Coach Indra Sjafri. Terutama, secara individual beliau punya rekor bagus atas Thailand, dengan 6 kemenangan dari 9 pertemuan. Yang paling diingat, tentu adalah partai yang hasilkan emas Sea Games 2023 Kamboja.

Persiapan Tim Jelang Laga

Tiada keunggulan waktu istirahat di laga Final ini, karena kedua tim sama-sama jalankan partai Semifinal di hari Sabtu (27/7/2024) lalu. Namun satu hal yang untungkan Indonesia, adalah tidak ada seorangpun yang berhalangan tampil di laga puncak.

Ini berlawanan dengan Tim Gajah Perang Muda asuhan Emerson Pereira. Dengan kartu merah yang didapat Rapeephat Padthaisong di semifinal, ia tidak bisa menggunakan jasa pemain andalannya itu di laga nanti. 

Sedikit mengeluhkan waktu istirahat, pelatih asal Brasil ini tetap fokus menatap laga melawan Indonesia.

Kami hanya punya waktu satu hari untuk pulih, lagi-lagi hanya satu hari lagi. Kami perlu menganalisis lagi siapa yang bisa main untuk pertandingan berikutnya. Mungkin ada masalah, tetapi saya pikir kami hanya bisa berjuang dalam satu pertandingan terakhir,” ujar Emerson pada preskon dikutip dari bola.com.

Sementara itu Coach Indra Sjafri, kini mempunyai dua opsi formasi yang bisa diturunkan sebagai starting line-up di laga final nanti. Menurunkan duet kembar Arkhan Kaka-Jens Raven dalam 3-5-2, atau menggunakan winger cepat Arlyansyah Abdulmanan-Riski Afrisal pada formasi 3-4-2-1.

Ketika menghadapi Malaysia, formasi 3-5-2 menjadi pilihan di babak pertama sementara 3-4-2-1 digunakan pada babak kedua. Melihat tipikal Coach Indra yang sering mengulang momen kesuksesan, bisa memungkinkan ia akan menggunakan kembali formasi tersebut di laga ini.

Formasi 3-5-2 dapat dicoba sedari awal laga. Kiper Ikram Algiffari dengan trio bek kuat Buffon, Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge akan mengawal lini belakang.

Mufli Hidayat dan Dony Tri Pamungkas akan berada di area flank mengapit Figo Denis serta Welber Jardim di posisi gelandang tengah, dan ada Muhammad Kafiatur bertindak sebagai playmaker.

Jens Raven dan Arkhan Kaka akan bergerak "liar" di area pertahanan Thailand. Tak bisa dihindari, dua pemain ini akan terlibat pertarungan body-charge sepanjang laga dengan pemain belakang Tim Gajah Perang Muda.

Satu hal yang menarik jelang final nanti, Coach Indra Sjafri memutuskan materi latihan difokuskan pada titik recovery dan mental. Ini diputuskannya karena waktu semifinal dan final yang cukup mepet.

"Dengan mepetnya waktu itu kami hanya membuat sesi di kelas yaitu ada sesi psikolog, bagaimana kesiapan secara mental mereka untuk pertandingan besok," ucapnya dikutip dari detiksport.com.

Prediksi Jalannya Pertandingan

Menghadapi Thailand yang secara peringkat grup berada di bawah Malaysia, Garuda Muda tidak perlu merasa inferior dari sisi head to head. Coach Indra sudah paham betul bagaimana mengalahkan lawan kali ini, meski harus diwaspadai juga potensi laga keras seperti Final Sea Games 2023.

Dony Tri, Kadek Arel, Welber Jardim dan Iqbal Gwijangge yang menjadi sosok-sosok leader dalam tim harus bisa meredam emosional seluruh elemen tim. Dengan dukungan dari ribuan suporter Gelora Bung Tomo, tensi panas tak terelakkan sejak awal laga.

Untuk itulah strategi menguasai ball-possesion sedari awal seperti laga semifinal bisa dilakukan lagi. Jika beruntung, momen gol set-piece bisa menjadi "obat penenang" bagi Garuda Muda di babak pertama.

Tentu harus diwaspadai juga kualitas individual pemain Thailand yang merata. Kendati tidak ada satupun dari pemain mereka cetak tiga gol ke atas (which is di Indonesia ada Raven, Kadek Arel dan Iqbal), kekompakan Tim Gajah Perang Muda tak perlu diragukan lagi. Tim sekelas Australia pun bisa ditaklukkan.

Opsi pemain juga kembali menjadi kelebihan dari Garuda Muda. Arlyansyah Abdulmanan, Riski Afrisal serta Toni Firmansyah bisa menjadi pembeda di babak kedua ketika dibutuhkan. Terutama bagi Toni yang merupakan produk didikan Persebaya, seluruh penonton GBT akan mendukung penuh dirinya.

Ayo Garuda Muda, Tundukkan Thailand dan Jadilah Juara! 

Salam Olahraga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun