Formasi tanpa kejutan ini bisa menjadi senjata awal, yang oleh Coach Indra Sjafri sudah dipersiapkan karena keunggulan waktu istirahat. Kaki-kaki yang sudah tidak berat karena dapat jatah relaks tiga sampai lima hari, bisa langsung digenjot sejak awal permainan.
Sebelum mengetahui siapa lawan di semifinal, Coach Indra hanya berfokus pada kesiapan timnya. Ini diungkapkan dari nadanya berbicara saat ditanya wartawan lebih prefer bertemu Thailand atau Malaysia.
"Nanti, kita punya waktu beberapa hari, persiapan untuk semifinal. Siapapun lawan nanti, kalau tidak salah, kita berhadapan dengan juara grup C. Apakah itu nanti, Thailand, apakah Malaysia, kita siap-siap saja," ujarnya ringan dikutip dari rri.co.id.
Sedikit trivia, sebenarnya Coach Indra Sjafri mempunyai rekor kurang menyenangkan ketika bersua Malaysia di AFF U-19. Melihat lagi data di awal artikel, hasil 1-1 yang terjadi di putaran grup AFF U-19 tahun 2013 mewarnai perjalanan Evan Dimas dkk menjadi kampiun kala itu bersama Coach Indra.
Pertemuan kedua adalah tahun 2018 di babak semifinal. Berbagi skor 1-1 hingga extra time, Garuda Muda asuhan Coach Indra Sjafri harus takluk lewat drama adu penalti. Sebuah catatan yang harus segera dihapus dengan kemenangan pada hari Sabtu nanti!
Prediksi Indonesia U-19 vs Malaysia U-19
Dengan memiliki kepercayaan terhadap permainan sendiri, Garuda Muda di tengah dukungan publik Surabaya dan sekitarnya harus segera tancap gas menguasai permainan di awal babak.
Tidak perlu terlalu memburu gol dan grusa-grusu, sebab Malaysia pasti akan waspada terutama jika Indonesia mendapatkan set piece. Yang harus dihindari justru adalah emosi berlebihan yang bisa menyebabkan satu momen kesalahan fatal.
Supaya diingat lagi, satu momen saja bisa membuat adik-adik Timnas Indonesia U-16 harus kalah melawan Australia di babak semifinal AFF Cup U-16 melalui kartu merah di babak pertama.
Jadikan itu sebagai pengingat dan kewaspadaan, karena Malaysia akan bermain pragmatis dan reaktif terhadap penguasaan bola dari Timnas Indonesia. Mampu menahan imbang Thailand 1-1, juga merupakan wujud bahwa lini bertahan Malaysia tidak dapat diremehkan.
Lalu serangan Malaysia juga sudah terbukti "galak", dengan gelontoran kemenangan 11-0 atas Brunei dan 5-0 atas Singapura di fase grup. Ini menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Kadek Arel untuk tidak terlalu tinggi meninggalkan pos nya dalam skema build-up serangan.
Pelatih Malaysia, Juan Torres, secara langsung memuji tim Indonesia sebagai skuad yang memiliki kematangan bermain. Ini adalah buah blessing in disguise kala amburadul di turnamen Toulon 2024, yang justru bisa menambah waktu Training Center (TC) dibandingkan kontestan lainnya.