Tertinggal dua gol, Javier Mascherano akhirnya melakukan perubahan dengan memasukkan Giuliano Simeone untuk mempertajam lini serang.
Hasilnya langsung terlihat, kala anak dari pelatih Diego Simoene ini mencetak gol menit ke-68'. Menyambut sepakan Julian Alvarez di sisi kiri, sodoran kaki Simeone di tiang jauh berhasil membelok bola memasuki gawang Munir Al Kajoui.
Dan akhirnya Cristian Medina sukses samakan kedudukan manjadi 2-2 di menit 90+16', sebelum para pitch invader menyerbu lapangan milik klub Saint Ettiene ini.
Terlihat Achraf Hakimi sebagai kapten tim Maroko tampak kesal dan mempertanyakan intensi suporter yang mayoritas berkostum Maroko tersebut. Wasit pun menyuruh para pemain masuk ke lorong pemain, dan laga akhirnya secara sementara berkesudahan 2-2.Â
Usai dua jam tanpa ada kabar, akhirnya panitia Olimpiade mengumumkan bahwa VAR checking diberi lampu hijau untuk mengecek keabsahan gol Cristian Medina. Sebabnya, peluit wasit Glenn Nyberg tadi bukanlah untuk mengakhiri pertandingan, tetapi menskors laga!
VAR membuktikan bahwa Medina terperangkap offside, dan skor berakhir 2-1 untuk kemenangan Maroko.Â
Level Argentina yang Berbeda
Pada laga pembuka ini, para pemain Albiceleste terlihat agak kagok dengan kecepatan pemain Maroko di awal laga. Sekalipun ada Otamendi dan Alvarez yang bekerja cukup keras, pemain lainnya masih belum bisa mengimbangi level permainan Timnas seniornya.
Ya, level Argentina di Olimpiade 2024 Paris ini cukup berbeda. Tidak ada sosok Lionel Scaloni yang kerap protes membabi buta di pinggir lapangan untuk mengintimidasi wasit. Tidak ada pula para "tukang jagal" semacam Rodrigo De Paul dan Leandro Paredes di lini tengah.
Yang paling signifikan, tentu ketiadaan seorang playmaker sekelas Lionel Messi di lini serang Argentina. Thiago Almada yang kerap disebut sebagai penerus nomor 10 Tim Tango, tampak kesulitan mengembangkan permainan di tengah himpitan permainan cepat Maroko.
Beruntung bagi Argentina, pergantian pemain Javier Mascherano cukup manjur. Giuliano Simeone mampu memberikan nafas baru lewat golnya di menit 68', sehingga permainan Albiceleste mulai hidup kembali saat Tarik Sektioui malah mengganti sejumlah punggawa utama Maroko.
Sayangnya gol kedua mereka dianulir secara aneh, dimana disebut pelatih Javier Mascherano sebagai pertunjukan sirkus epakbola.