Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Invasi Suporter-Suporter Norak Mewarnai Kekalahan "Aneh" Argentina

25 Juli 2024   00:25 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:01 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tertinggal dua gol, Javier Mascherano akhirnya melakukan perubahan dengan memasukkan Giuliano Simeone untuk mempertajam lini serang.

Hasilnya langsung terlihat, kala anak dari pelatih Diego Simoene ini mencetak gol menit ke-68'. Menyambut sepakan Julian Alvarez di sisi kiri, sodoran kaki Simeone di tiang jauh berhasil membelok bola memasuki gawang Munir Al Kajoui.

Dan akhirnya Cristian Medina sukses samakan kedudukan manjadi 2-2 di menit 90+16', sebelum para pitch invader menyerbu lapangan milik klub Saint Ettiene ini.

Terlihat Achraf Hakimi sebagai kapten tim Maroko tampak kesal dan mempertanyakan intensi suporter yang mayoritas berkostum Maroko tersebut. Wasit pun menyuruh para pemain masuk ke lorong pemain, dan laga akhirnya secara sementara berkesudahan 2-2. 

Usai dua jam tanpa ada kabar, akhirnya panitia Olimpiade mengumumkan bahwa VAR checking diberi lampu hijau untuk mengecek keabsahan gol Cristian Medina. Sebabnya, peluit wasit Glenn Nyberg tadi bukanlah untuk mengakhiri pertandingan, tetapi menskors laga!

VAR membuktikan bahwa Medina terperangkap offside, dan skor berakhir 2-1 untuk kemenangan Maroko. 

Level Argentina yang Berbeda

Pada laga pembuka ini, para pemain Albiceleste terlihat agak kagok dengan kecepatan pemain Maroko di awal laga. Sekalipun ada Otamendi dan Alvarez yang bekerja cukup keras, pemain lainnya masih belum bisa mengimbangi level permainan Timnas seniornya.

Ya, level Argentina di Olimpiade 2024 Paris ini cukup berbeda. Tidak ada sosok Lionel Scaloni yang kerap protes membabi buta di pinggir lapangan untuk mengintimidasi wasit. Tidak ada pula para "tukang jagal" semacam Rodrigo De Paul dan Leandro Paredes di lini tengah.

Yang paling signifikan, tentu ketiadaan seorang playmaker sekelas Lionel Messi di lini serang Argentina. Thiago Almada yang kerap disebut sebagai penerus nomor 10 Tim Tango, tampak kesulitan mengembangkan permainan di tengah himpitan permainan cepat Maroko.

Beruntung bagi Argentina, pergantian pemain Javier Mascherano cukup manjur. Giuliano Simeone mampu memberikan nafas baru lewat golnya di menit 68', sehingga permainan Albiceleste mulai hidup kembali saat Tarik Sektioui malah mengganti sejumlah punggawa utama Maroko.

Sayangnya gol kedua mereka dianulir secara aneh, dimana disebut pelatih Javier Mascherano sebagai pertunjukan sirkus epakbola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun