Secara nonteknis, keberadaan punggawa Prancis lain seperti Ferland Mendy, Eduardo Camavinga dan Tchouameni akan sangat membantu adaptasi Mbappe melebur ke dalam skuad.
Di balik layar ada Zidane dan Cristiano Ronaldo yang mendukung, tentu tak akan sulit bagi Mbappe segera cetak gol-gol spektakuler musim depan.
Tugas Menurunkan Ego dan Menunggu Estafet Nomor Punggung 10
Threat (ancaman) yang mungkin akan dirasakan dalam diri Mbappe, tentu adalah ego nya yang di beberapa kesempatan terlihat cukup besar.
Kita tak lupa bagaimana ia berebut penalti dengan Edinson Cavani, Neymar dan Lionel Messi di PSG. Awal musim lalu, ia juga datang terlambat di pramusim PSG, karena kecewa gagal pindah ke Madrid.
Namun di klub barunya ini, ia harus memposisikan diri secara berbeda dibandingkan di Timnas Prancis ataupun PSG.
Masih ada Luka Modric, Dani Carvajal, Thibaut Courtois bahkan Antonio Rudiger yang menjadi core relasi pemain di dalam tim. Ada juga blok Amerika Selatan yang berisikan Vini, Rodrygo, Valverde dan Eder Militao.
Semuanya sudah terbukti menjadi tim yang solid beberapa tahun terakhir, terutama musim lalu yang berakhir dengan perkawainan gelar Super Copa, La Liga dan UEFA Champions League.
Seharusnya, rasa lapar Mbappe yang masih penasaran dengan trofi Champions League adalah landasan motivasi yang bisa dibawa ke tim musim depan.
Kylian Mbappe kini juga harus menunggu tongkat estafet nomor "10" yang masih empunya Luka Modric hingga musim depan. Digadang akan pensiun sama seperti Toni Kroos di akhir musim lalu, ternyata Modric menyatakan belum bisa melepas karier di lapangan hijau.
Maestro veteran asal Kroasia tentu akan menjadi pemilik nomor "Captain Tsubasa" tersebut sampai kapanpun ia memperkuat Los Blancos. Memperoleh empat gelar La Liga dan enam gelar UCL, Luka Modric tentu mahfum dikonotasikan sebagai legenda hidup Real Madrid.Â