Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pembuktian Terba(l)ik Gareth Southgate

11 Juli 2024   10:21 Diperbarui: 12 Juli 2024   15:39 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Xavi Simons (Belanda) dan Bukayo Saka (Inggris) pada laga semifinal Belanda vs Inggris (AFP/INA FASSBENDER) via kompas.com

Momen perayaan kemenangan Inggris dalam babak adu penalti melawan Swiss, 6 Juli 2024 (AFP/ADRIAN DENNIS) via kompas.com
Momen perayaan kemenangan Inggris dalam babak adu penalti melawan Swiss, 6 Juli 2024 (AFP/ADRIAN DENNIS) via kompas.com

Pergantian Pemain Jitu

Mengulang lagi momen di fase knockout, peran pemain pengganti sangat krusial bagi kelolosan Inggris ke Final EURO 2024. Di babak 16 besar melawan Slovakia, Ivan Toney mampu menjadi pengganggu di depan gawang Martin Dubravka hingga tercipta gol akrobatik Jude Bellingham dan gol sundulan Harry Kane.

Di babak perempatfinal, masuknya Luke Shaw, Cole Palmer dan Eberechi Eze paska kebobolan oleh Breel Embolo, langsung berbuah gol Bukayo Saka menit 80'. 

Semalam terulang lagi momen comeback, usai dengan berani Southgate mengganti Harry Kane dan Phil Foden dengan Ollie Watkins serta Cole Palmer di menit 80'.

Sepuluh menit berselang, Palmer sukses berikan umpan pada Watkins di kotak penalti Belanda. Dijaga Stefan De Vrij, dalam sekali putar penyerang Aston Villa sukses membobol jala Verbruggen dengan sepakan kerasnya!

Mau dibilang beruntung? Sepertinya kalau sudah tiga kali beruntun seperti ini, harus diakui bahwa ini memang buah pergantian jitu Gareth Southgate yang sudah dipersiapkan secara matang. 

Sekarang tinggal bagaimana melawan Spanyol di laga Final. Sebuah laga yang tentu akan menguras tenaga, karena sayap-sayap La Roja yang diisi Lamine Yamal plus Nico Williams sangatlah berbahaya.

Kelebihan kualitas individual pemain Inggris tetaplah di atas Spanyol. Tinggal bagaimana Southgate mengolah lagi menjadi sebuah ramuan juara. Mau 90' menit bisa, mau hingga extra-time atau adu penalti juga, monggo. Pasalnya mereka sudah berpengalaman kalah di Final EURO 2021 atas Italia via babak tos-tosan.

Semoga fans Inggris masih menyorot Southgate lebih keras daripada berteriak "Football is Coming Home"! Karena selain kalimat itu adalah kutukan, kemampuan terbaik Gareth Southgate ternyata adalah membalik prediksi negatif kepadanya menjadi kemenangan. 

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun