Namun, lawan Spanyol kali ini berbeda total dari Jerman. Alih-alih seperti Jerman yang lebih punya tendensi menyerang, Tchouameni, Kante dan Rabiot adalah tipe fighter sejati. Jadi, jangan kaget jika bola hanya berkutat di lini tengah dan terjadi banyak pelanggaran.
Nah, momen set-piece, berupa tendangan bebas, corner kick atau bahkan penalti, bisa menjadi satu peluang bagi kedua tim untuk memecah kebuntuan. Meski demikian, juga dibutuhkan akurasi yang tinggi karena baik Unai Simon dan Mike Maignan merupakan dua penjaga gawang dengan rekor kebobolan terminim sejauh ini.
Unai Simon sudah kebobolan dua gol (satu diantaranya own goal Le Normand), sedangkan Maignan hanya pernah dibobol sekali oleh penalti Robert Lewandowski.
Pantas saja kalau dari data di atas, banyak yang memprediksikan laga akan berjalan alot dengan minim gol. Bahkan sangat besar kemungkinan dilanjutkan ke extra time atau bahkan adu penalti.Â
Pemenang di lini tengah, antara Rodri maupun Kante, akan menentukan hasil akhir laga. Cedera Pedri menjadi salah satu handicap dari Rodri karena kehilangan partner box-to-box alami. Sementara Kante yang menjalankan tugas "naik turun" tersebut bisa merajalela jika dihadapkan permainan flamboyan Fabian Ruiz.
Menurut saya, jika kondisi ini betul terjadi, Spanyol masih punya kesempatan yang sedikit lebih besar dibanding Prancis. Ini hanyalah dengan pertimbangan, bahwa para pemain cadangan La Roja sudah terbukti memberikan penampilan decisive ketika diturunkan. Mereka antara lain Ferran Torres, Mikel Oyarzabal dan Mikel Merino.
Siapkan kopi yang pahit, karena laga Rabu (10/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB nanti mungkin tidak akan berlangsung seseru Spanyol versus Jerman!Â
Salam olahraga  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H