Kehilangan kedua bagi Luis De La Fuente, adalah salah satu bek terbaik di turnamen ini Robin Le Normand. Bek Real Sociedad yang diincar oleh Atletico Madrid ini terkena akumulasi kartu kuning usai dapatkan yang kedua, juga di laga melawan Jerman.
Kondisi ini memungkinkan di sisi kanan pertahanan La Roja akan diisi oleh dua bek senior, Nacho dan Jesus Navas. Sekalipun mereka memupunyai pengalaman tinggi, De La Fuente pantas tetap khawathir karena di sisi kiri-lah poros serangan Prancis.
Theo Hernandez dan Kylian Mbappe lewat kecepatannya, akan terus meneror Jesus Navas di laga nanti. Namun menjadi catatan buruk pula bagi Les Blues, julukan Prancis, bahwa pemain mereka hanya bisa mencetak sebuah gol sejauh ini, yakni penalti Kylian Mbappe. Dua lagi yang mereka hasilkan, merupakan gol bunuh diri dari lawan (Austria dan Belgia).
Perubahan jelas dibutuhkan oleh Prancis, karena mereka butuh gol untuk menuju Final. Dikutip dari dailymail, ada desas-desus Deschamps akan memarkir salah satu bintangnya untuk merubah komposisi bermain. Dia adalah Antoine Griezmann.Â
Berbeda dengan Piala Dunia 2022, peran Griezmann di Prancis pada EURO 2024 hampir tak terlihat. Ia kesulitan dalam mengatur ritme permainan, dan tertolong oleh kesigapan Kante serta Tchouameni dalam lakukan recovery bola.
Jika Griezmann jadi diparkir, maka trio di lini depan dapat diisi trio PSG, yakni Mbappe, Ousmane Dembele dan Kolo Muani. Dembele yang menjadi Man of the Match saat melawan Portugal di perempatfinal, bisa gunakan kecepatannya untuk mencecar Marc Cucurella di sisi kiri Spanyol.
Sedangkan lini tengah, sekembalinya Adrien Rabiot dari akumulasi kartu, akan diisi olehnya bersama Kante dan Tchouameni.
Perkiraan Formasi :
Spanyol (4-3-3) : Simon: Navas, Nacho, Laporte, Cucurella; Olmo, Rodri, Ruiz: Yamal, Morata, Williams
Prancis (4-3-3) : Maignan; Kounde, Saliba, Upamecano, Hernandez; Kante, Tchouameni, Rabiot; Mbappe, Dembele, Kolo Muani
Perang "Jimat" Kedua Pelatih Â
Usai kalahkan Jerman Minggu lalu, Spanyol menorehkan rekor pribadi yakni untuk pertama kalinya berhasil mengalahkan tuan rumah turnamen besar. Sebelumnya, mereka selalu gagal di sembilan kesempatan. Seperti saat dikalahkan Rusia di 16 besar Piala Dunia 2018, via adu penalti.
Inilah yang membuat "jimat" De La Fuente dalam wujud Rodri dirasa cukup manjur. Lini tengah hampir selalu mereka menangi di setiap laga, kemudian melempar bola ke sisi sayap untuk lakukan inisiatif serangan lewat Lamine Yamal dan Nico Williams.
Ketika lawan hendak melakukan counter, barikade pemain tengah La Roja sudah siap sedia. Inilah yang membuat Jerman cukup kesulitan lahirkan peluang bagus sebelum Florian Wirtz samakan kedudukan di menit akhir waktu normal.