Menit pertama, Memphis Depay langsung menyergap kotak penalti, sayang tembakannya masih melambung di atas mistar. Ini menunjukkan bagaimana Belanda hendak langsung menyerang pertahanan Turki.
Trio Bardakci, Ayhan dan Akaydin ternyata cukup solid di lini belakang. Usaha berikutnya datang dari Xavi Simons melalui tendangan spekulatif, namun masih belum tepat sasaran.
Dengan formasi 5-4-1 bertransformasi ke dua block 5-5, praktis Turki menunggu momen serangan balik untuk mengancam pertahanan De Oranje. Pontang-panting Hakan Calhanoglu dan Baris Yilmaz, masih belum meruntuhkan ketenangan van Dijk sebagai pilar pertahanan.
Arda Guler mencoba peruntungan dengan tendangan melengkung jarak jauh menit 31'. Namun iapun tersenyum setelah bola lewat jauh di atas sudut gawang Verbruggen.
Turki mulai menemukan ritme permainan setelah Baris Yilmaz lebih banyak turun ke lini tengah. Praktis mereka memiliki opsi berlimpah untuk megumpan, sementara van Dijk dan De Vrij hanya "menjaga angin".
Irama yang mulai diperoleh Turki akhirnya membobol jala Belanda menit 35'! Paska sepak pojok yang berhasil dihalau bek Belanda, umpan cantik Arda Guler tepat mengarah ke tiang jauh yang langsung disundul oleh Amet Akaydin.Â
Ingat dua gol Demiral ke gawang Austria? Sepertinya umpan lambung menjadi andalan utama skuad asuhan Vincenzo Montella!
Belanda masih kesulitan menembus pertahanan gerendel Turki di sisa babak pertama. Vincenzo Montella benar-baner membawa darah Italia, catenaccio, di babak perempatfinal ini kendatipun negara asalnya sudah harus angkat koper duluan.
Menyikapi buntunya serangan di 45' menit pertama, Ronald Koeman langsung masukkan Wout Weghorst paska jeda untuk gantikan Steven Bergwijn.Â
Hampir saja Weghorst berikan assist sundulan kepada Depay menit 50'. Umpan Tijjani Rijnders menemui kepala Weghorst di dekat sisi kiri gawang Mert Gunok. Namun bola pantul tersebut gagal terjagkau oleh Depay di sisi tiang lainnya. Opsi wall-pass ini bisa jadi senjata membongkar catenaccio ala Turki.
Tembakan bebas Arda Guler menit 55' hanya menerpa tiang gawang. Pelanggaran Nathan Ake pada pemain Real Madrid di jarak 26 meter, dieksekusi sendiri oleh Guler. Memilih sudut kanan gawang Verbruggen, sayang sepakannya hanya mencium tiang gawang.