Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Belanda Sukses Comeback dari Catenaccio Ala-Turki dan Lolos ke Semifinal!

7 Juli 2024   04:37 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:39 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen gol bunuh diri Mert Muldur di laga Belanda vs Turki (7/7/2024) (REUTERS/Annegret Hilse via www.bola.bisnis.com)

Diskorsingnya Merih Demiral paska seleberasi berbau politiknya, membuat pelatih Turki Vincenzo Montella memainkan strategi tanah kelahirannya, Italia, Catenaccio. Pertahanan gerendel ini hampir berhasil, namun momen masuknya Wout Weghorst mampu menjadi titik balik comeback gemilang De Oranje Belanda.

Bermain di Stadion Olimpiade Berlin (7/7/2024), Belanda mengandaskan Turki 2-1 dan lolos ke semifinal. Berikutnya lawan berat yang akan dihadapu van Dijk dkk adalah The Three Lions Inggris.

Turki sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Samet Akaydin menit 35'. Di babak kedua, pelatih Belanda Ronald Koeman melakukan pergantian krusial dengan memasukkan Weghorst menggantikan Steven Bergwijn. Hasilnya, gol penyama kedudukan via Steven De Vrij menit 70' digandakan own goal Mert Muldur menit 76'.

Penonton yang memadati stadion, mayoritas menginginkan Turki menang, sebab diberitakan Presiden Erdogan juga hadir dalam rangka memberi dukungan paska hubungan politik Jerman-Turki sempat memanas gara-gara gestur Demiral.

Namun sayang, kegigihan Timnas Belanda memang layak diacungi jempol. De Oranje tak terpengaruh siulan para fans Turki, dan bisa lakukan comeback di saat yang tepat.

Ronald Koeman tak merubah winning-teamnya ketika mengandaskan Rumania di babak 16 besar. Kiper Bart Verbruggen dilindungi empat bek solid Denzel Dumfries, Stefan De Vrij, Virgil van Dijk dan Nathan Ake.

Jerdy Schouten tetap menjadi andalah di area pivot bersama Tijjani Rijnders dan Xavi Simons. Di lini serang, kaki-kaki cepat Cody Gakpo, Steven Bergwijn serta Memphis Depay menjadi pilihan pertama De Oranje.

Sementara Vincenzo Montella merombak formasi skuadnya menjadi 5-4-1 paska skorsing yang diberikan kepada Merih Demiral. Untuk menemani Samet Akaydin di lini belakang, Kaan Ayhan dan Abdulkerim Bardakci dimainkan bersamaan sebagai trio libero.

Hakan Calhanoglu serta Salih Ozcan menjadi dinamo di tengah, menyisakan Arda Guler dan Kenan Yildiz di sisi sayap. Kecepatan penyerang muda Baris Yilmaz diharap bisa sendirian mengganggu pertahanan van Dijk dkk.

Wasit asal Prancis Clement Turpin menjadi pengadil pada laga yang dilangsungkan di markas klub Hertha Berlin ini. 

Momen Penting Belanda vs Turki

Menit pertama, Memphis Depay langsung menyergap kotak penalti, sayang tembakannya masih melambung di atas mistar. Ini menunjukkan bagaimana Belanda hendak langsung menyerang pertahanan Turki.

Trio Bardakci, Ayhan dan Akaydin ternyata cukup solid di lini belakang. Usaha berikutnya datang dari Xavi Simons melalui tendangan spekulatif, namun masih belum tepat sasaran.

Dengan formasi 5-4-1 bertransformasi ke dua block 5-5, praktis Turki menunggu momen serangan balik untuk mengancam pertahanan De Oranje. Pontang-panting Hakan Calhanoglu dan Baris Yilmaz, masih belum meruntuhkan ketenangan van Dijk sebagai pilar pertahanan.

Arda Guler mencoba peruntungan dengan tendangan melengkung jarak jauh menit 31'. Namun iapun tersenyum setelah bola lewat jauh di atas sudut gawang Verbruggen.

Turki mulai menemukan ritme permainan setelah Baris Yilmaz lebih banyak turun ke lini tengah. Praktis mereka memiliki opsi berlimpah untuk megumpan, sementara van Dijk dan De Vrij hanya "menjaga angin".

Irama yang mulai diperoleh Turki akhirnya membobol jala Belanda menit 35'! Paska sepak pojok yang berhasil dihalau bek Belanda, umpan cantik Arda Guler tepat mengarah ke tiang jauh yang langsung disundul oleh Amet Akaydin. 

Ingat dua gol Demiral ke gawang Austria? Sepertinya umpan lambung menjadi andalan utama skuad asuhan Vincenzo Montella!

Belanda masih kesulitan menembus pertahanan gerendel Turki di sisa babak pertama. Vincenzo Montella benar-baner membawa darah Italia, catenaccio, di babak perempatfinal ini kendatipun negara asalnya sudah harus angkat koper duluan.

Menyikapi buntunya serangan di 45' menit pertama, Ronald Koeman langsung masukkan Wout Weghorst paska jeda untuk gantikan Steven Bergwijn. 

Hampir saja Weghorst berikan assist sundulan kepada Depay menit 50'. Umpan Tijjani Rijnders menemui kepala Weghorst di dekat sisi kiri gawang Mert Gunok. Namun bola pantul tersebut gagal terjagkau oleh Depay di sisi tiang lainnya. Opsi wall-pass ini bisa jadi senjata membongkar catenaccio ala Turki.

Tembakan bebas Arda Guler menit 55' hanya menerpa tiang gawang. Pelanggaran Nathan Ake pada pemain Real Madrid di jarak 26 meter, dieksekusi sendiri oleh Guler. Memilih sudut kanan gawang Verbruggen, sayang sepakannya hanya mencium tiang gawang.

Memphis Depay langsung membalas lewat serangan balik, kembali tendangannya hanya lemah dipelukan Mert Gunok.

Kenan Yildiz lepaskan tendangan keras di menit 64' usai dapatkan bola kedua, namun bola masih bisa dimentahkan Bart Verbruggen. Bola liar hendak digapai Bardakci, namun Weghorst menjadi penyelamat usai membuangnya di momen akhir.

Weghorst kembali membuat chaos pertahanan Turki menit 69'. Umpan lambung Mamphis Depay sukses dijangkau penyerang jangkung ini, memaksa Mert Gunok lakukan penyelamatan. Sepak pojok!

Momen yang langsung dimanfaatkan Belanda untuk samakan kedudukan via Stefan De Vrij! Depay titipkan bola sejenak kepada Schouten, lalu mengangkatnya ke kotak penalti. De Vrij dalam posisi yang bebas untuk melompat serta menaklukkan Gunok di kesempatan pertamanya ini.

Terus meneror Turki lewat bola atas, Belanda sukses cetak gol comeback menit 76'! Umpan crossing mendatar Denzel Dumfries dri sisi kanan sukses mengarah ke Cody Gakpo yang berniat menyodorkan bola di tiang jauh. Mert Muldur berusahan menghalangi, namun upayanya malah dorong bola ke gawang Gunok.

Double block dilakukan pertahanan Belanda menit 85'. Sepakan Zeki Celik masih bisa diblok oleh Micky van de Ven, sementara kesempatan kedua yang diperoleh Kerem Akturkoglu bisa dihalau De Vrij. Pertahanan yang solid dari De Oranje!

Di menit akhir, masing-masing kiper menunjukkan kebolehannya. Tendangan keras Cody Gakpo masih bisa dihalau Gunok, sementara sontekan Semih Cilicsoy dihentikan refleks gemilang Verbruggen.

Di menit 90+6', kartu merah harus diberikan wasit Clement Turpin kepada pemain cadangan Turki, Bertug Yildirim.

Masuknya Wout Weghorst Membungkam Teror Fans Turki

Banyak dipengaruhi oleh kasus Merih Demiral, Stadion Olimpiade Berlin tampak penuh dengan fans Turki yang banyak bertinggal di Jerman.

Setiap pemain Belanda memegang bola, terdengar siulan keras dari arah penonton. Saya jadi teralihkan, laga ini seperti Galatasaray ataupun Fenerbahce bermain di kandangnya!

Babak pertama Belanda masih dalam tekanan, terutama karena catenaccio Montella berhasil diterapkan. Formasi dua blok 5-5 sulit ditembus umpan pendek dari Rijnders dan Xavi Simons.

Hingga akhirnya Ronald Koeman memasukkan sang penyerang jangkun Wout Weghorst guna menambah dimensi serangan dengan bola atas. Kehadiran eks pemain Manchester United ini langsung berdampak signifikan.

Aliran bola lewat atas, justru bisa menembus lini belakang Turki yang kalah tinggi dibanding Weghorst. Hasilnya, gol sundulan De Vrij dan gol bunuh diri Mert Muldur, semua bermula dari serangan Weghorst.

Paska De Oranje unggul, siulan fans Turki langsung terbungkam, dan tugas Virgil van Dijk dkk amankan skor hingga laga berakhir tak sulit dilakukan.

Belanda menang 2-1, dan akan berhadapan melawan Inggris di partai Semifinal, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB. 

Selamat kepada para fans Belanda, "timnas pusat" Indonesia!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun