Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inggris Menangi Drama Adu Penalti Lawan Swiss, Pupuskan Keyakinan Seorang Murat Yakin

7 Juli 2024   01:56 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:46 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel antara Fabian Schaer dengan Harry Kane dalam laga antara Inggris vs Swiss, 7 Juli 2024. (Photo by KENZO TRIBOUILLARD / AFP) via kompas.com

Timnas Inggris kembali dekat dengan gelar Piala Eropa yang belum pernah digenggamnya. Setelah menjadi finalis di edisi sebelumnya, The Three Lions menjejak lagi ke semifinal usai kalahkan Swiss dalam drama adu penalti, usai duel berakhir imbang 1-1 di 120' menit.

Pada laga yang dilangsungkan di Esprit Arena, Dusseldrof, Sabtu (6/7/2024) malam WIB, keyakinan seorang Murat Yakin, pelatih Swiss, kepada anak asuhnya yang diharapkan bisa menjadi "Cinderella" di turnamen kali ini, sayang harus pupus melalui babak tos-tosan.

Gol pertama bagi Swiss dibukukan oleh penyerang AS Monaco Breel Embolo di menit 75'. Usai lakukan tiga pergantian pemain sekaligus, Inggris bisa perpanjang nafas ke babak extra time setelah Bukayo Saka samakan skor menit 80'. Tidak ada gol lagi hingga usainya babak tambahan, sehingga adu penalti jadi jalan menentukan pemenangnya.

Dari semua penendang, sayangnya hanya sepakan algojo pertama Swiss, yakni Manuel Akanji, yang tidak masuk karena bisa ditepis Jordan Pickford. Inggris pun menutup adu penalti dengan keunggulan 5-3 usai Trent Alexander-Arnold sukses jadi eksekutor kelima.

Wasit asal Italia Daniele Orsato menjadi pengadil di laga ini. Pilihan yang cukup menarik dari UEFA, mengingat negaranya Italia disingkirkan Swiss pada babak 16 besar lalu dengan skor meyakinkan 0-2.

Formasi Awal Kedua Tim

Gareth Southgate akhirnya merubah formasi timnya, hendak membuktikan bahwa ia bukanlah pelatih miskin taktik. Hampir sama kala menjadi Finalis Euro 2020 lalu, skema 3-4-2-1 menjadi pilihannya.

Jordan Pickford berada di bawah mistar, bersama trio bertahan Kyle Walker, John Stones plus Ezri Konsa. Kemudian lini tengah diisi Bukayo Saka, Kobbie Mainoo, Declan Rice serta Kierran Trippier. Sementrana Jude Bellingham dan Phil Foden bertindak free-role di belakang Harry Kane. 

Ide dasar dari perubahan ini, adalah memperkecil diameter permainan The Three Lions, ketika saat menyerang ataupun bertahan. Sepuluh pemain selain kiper, diharapkan dalam lingkaran yang compact agar kelebihan skill individu mereka keluar di ruang sempit.

Secara bertahan, jarak yang pendek ini juga memungkinkan pemain Timnas Inggris cepat untuk recovery bola.

Di pihak Swiss, Murat Yakin masih yakin dengan formasi andalannya yang sama 3-4-2-1. Soliditas lini belakang yang dikawal kiper Yann Sommer bersama tiga bek Fabian Schar, Manuel Akanji serta Riccardo Rodriguez tak perlu diragukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun