Bigmatch sarat intrik akan tersaji di perempatfinal EURO 2024. La Roja, Spanyol sebagai satu-satunya negara yang masih sempurna di kompetisi ini, akan menghadapi tuan rumah Jerman. Joselu Mato, striker Real Madrid musim lalu, sesumbar akan membuat Toni Kroos pensiun dini usai laga ini. Bisakah?
Seperti kita tahu, EURO 2024 merupakan terakhir kalinya kita bisa melihat aksi The Silent Galactico, Toni Kroos. Akhir musim lalu ia sudah resmi pensiun dari level klub, dan akan melakukannya pula di semua level sepakbola usai EURO 2024.
Berlaga di Mercedez-Benz Arena, duel Spanyol versus Jerman akan kick off Jumat (5/7/2024) jam 23.00 WIB. Pemenang dari laga ini lolos ke semifinal, menunggu pemenang lain di laga Portugal vs Prancis. What a tight drawing!
Pada babak 16 besar, Spanyol mengalahkan tim kejutan Georgia dengan skor 4-1 (1/7/2024), sementara sehari sebelumnya, Die Mannschaft Jerman tampil solid untuk bungkam Denmark 2-0.
Secara head to head, Spanyol cukup superior dibandingkan Jerman. Tiga kali La Roja memenangi pertarungan, tiga kali imbang dan sekali saja Jerman menang. Kemenangan Jerman terjadi di laga persahabatan tahun 2014 silam, usai Die Mannschaft raih gelar Piala Dunia 2014 Brasil.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar lalu, kedua tim bermain imbang 1-1 di fase grup. Alvaro Morata membuka keunggulan, namun Niclas Fullkrug berhasil samakan kedudukan di akhir laga.
Berikut adalah kepercayaan diri seorang Joselu, untuk teruskan rekor positif negaranya melawan Jerman. Ia tanpa sungkan akan mengirim rekan "satu musimnya" segera pensiun.
"Kami berharap ini adalah pertandingan terakhirnya. Itu adalah permainan yang tidak istimewa karena dia ada di sini. Ini adalah perempat final melawan tim hebat. Kami berharap untuk memensiunkan Toni pada hari Jumat," sesumbarnya dikutip dari Football Espana via tribunnews.
Persiapan Kedua Tim Jelang Laga
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann, mengeluarkan statement bahwa timnya mewaspadai pemain Spanyol secara kolektif, bukan individual. Ini yang dijelaskannya terkait pertanyaan wartawan di preskon mengenai sensasi pemain 16 tahun, Lamine Yamal.
"Fokus saya bukan Yamal, tetapi Jamal,"Â ucap Nagelsmann menjelang pertandingan, dikutip dari ESPN via kompas.com.
Jelas bahwa Spanyol di EURO 2024 ini, sekalipun banyak pihak menganggap levelnya masih di bawah era Xavi-Iniesta-Busquets, adalah tim yang sangat kolektif.
Pelatih La Roja, Luis De La Fuente, tidak akan mengubah winning formation 4-3-3 inverted fullback-nya. Unai Simon mengawal gawang, bersama Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte serta sang inverted fullback Marc Cucurella.
Rodri menjadi pivot di lini tengah, ditemani Fabian Ruiz sang deep-lying-playmaker dan Pedri sebagai gelandang box-to-box. Dua pemain cepat, Nico Williams serta Lamine Yamal akan menusuk sisi sayap, untuk memberikan bola akhir kepada Alvaro Morata.
Sementara Jerman yang usai mendapatkan pelajaran berharga ketika ditahan imbang Swiss 1-1 di matchday 3, akan menggunakan komposisi seperti melawan Denmark. Â
Tidak merubah skema 4-2-3-1, Nagelsmann masih mempercayakan Manuel Neuer di baah mistar, bersama kuarter bek Joshua Kimmich, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck dan David Raum.Â
Robert Andrich menjadi "tukang angkut air" di samping Toni Kroos. Jamal Musiala, dan Ilkay Gundogan kemungkinan akan ditemani lagi pemain cepat Leroy Sane untuk mensupport Kai Havertz di lini depan.
Dari sisi pemain pengganti, kedalaman Jerman lebih menguntungkan bagi Nagelsmann. Florian Wirtz dan Niclas Fullkrug bisa menjadi pembeda di babak kedua, sementara Spanyol punya nama Mikel Oyarzabal plus Dani Olmo.Â
Tidak ada rahasia lagi dari kedua tim, karena banyaknya pemain yang punya klub sama, terutama di dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.
Prediksi Laga Spanyol vs Jerman
Performa Marc Cucurella di awal laga, sangat mempengaruhi jalannya pertandingan. Apabila ia menjadi inverted-fullback, Leroy Sane dan Joshua Kimmich akan memaksanya kembali ke pos bek kiri.
Adu "otak" akan tersaji di lini tengah, antara Rodri dan Toni Kroos. Pedri menjadi pemain paling sibuk untuk mengganggu Toni Kroos, sementara Gundogan akan terlibat pertarungan langsung dengan eks rekan Manchester City tersebut.
Dua penyerang yang sering buang-buang peluang, Kai Havertz dan Alvaro Morata, harus menemukan sentuhan klinisnya. Sebab, kiper yang dihadapi sangat tidak mudah ditaklukkan. Rasa frustasi jika mereka tidak efektif, akan mempengaruhi kepercayaan diri tim kala menyerang.
Spanyol layak sedikit diunggulkan, meski yang dihadapi adalah tuan rumah. Kolektivitas pasukan De La Fuente lebih terbukti di turnamen kali ini, dengan catatan hanya sekali kebobolan melawan Georgia. Itupun lewat gol bunuh diri Le Normand!
Di satu momen pertandingan, kita akan saksikan, apakah Jamal Musiala atau Lamine Yamal yang bisa membuat perubahan?
Atau apakah Joselu bisa masuk di akhir laga untuk membuktikan ucapannya memensiunkan Toni Kroos?
Salam olahraga Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H