Berbicara di atas kertas, Argentina sebagai juara bertahan jelas lebih diunggulkan dibandingkan Ekuador pada Perempatfinal Copa America 2024. Namun, cedera yang dialami Lionel Messi ketika bersua Chile,membuatnya mungkin absen d laga nanti. Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez, siap ambil panggung!
Timnas Argentina akan meladeni Ekuador untuk satu tempat di semifinal, pada Jumat (5/7/2024) pagi WIB bertempat di NRG Stadium, Texas, Amerika Serikat.
Argentina meraih poin sempurna (9) di fase grup usai selalu menang atas lawan-lawannya. Kanada dibekuk 2-0 (21/6/2024), Chile dikalahkan tipis 1-0 (26/6/2024) serta Peru-pun digebuk 2-0 (30/6/2024). Albiceleste catat rekor sempurna, tanpa kebobolan!
Sementara Ekuador menjadi runner-up Grup B usai kalah 1-2 melawan Venezuela (23/6/2024), menang 3-1 atas Jamaika (27/6/2024) serta berimbang tanpa gol saat bersua Meksiko (1/7/2024). Punya poin sama dengan Meksiko, La Tri Ekuador lolos karena unggul selisih gol.
Partai ini merupakan ulangan persis Copa America 2021 Brasil, 4 Juli 2021 silam. Di babak perempatfinal yang dilaksanakan di Estadio Olimpico Pedro Ludovico, Brasil, Argentina sukses gebuk Ekuador 3-0 via gol dari Rodrigo De Paul, Lautaro Martinez dan Lionel Messi.
Nama terakhir, kapten sekaligus dewa sepakbola Argentina diragukan akan bisa tampil. Lionel Messi masih merasakan cedera pada hamstring-nya yang diakibatkan benturan ketika pertandingan melawan Chile di matchday 2. Pada matchday 3 melawan Peru, tidak satu menitpun La Pulga berada di lapangan.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni menanggapi kemungkinan ini, dengan mengatakan bahwa ia tentu mempersiapkan plan-B jika harus bermain tanpa Messi.
"Kami akan menunggu beberapa jam lagi dan bakal membuat keputusan. Semakin hari, kondisinya selalu makin baik. Kami akan berusaha membuatnya bisa bermain dan bila dia tidak bisa bermain, kami akan mencari cara terbaik untuk tim." ujarnya dikutip dari CNNIndonesia.
Bagaimana peluang kedua negara di laga yang memungkinkan pertemuan dua gelandang Chelsea ini? Mari kita bahas.
Tanpa Messi, Moises Caicedo Bisa Lebih Bebas
Ekuador asuhan Felix Sanchez Bas sebenarnya bisa saja menjadi penguasa Grup B. Pada matchday 1 melawan Venezuela, kartu merah cepat bagi Enner Valencia merubah jalannya laga. Kendati bisa unggul lebih dulu melalui Jeremy Sarmiento, La Tri tak kuasa bendung comeback yang dicetak Jhonder Cadiz dan Eduard Bello.
Moises Caicedo dkk masih tetap bernyali untuk menyerang sekalipun bermain 10 orang, namun sayang tak mampu menjaga ritme di babak kedua.
Menghadapi Argentina, ada atau tidaknya Lionel Messi bisa mempengaruhi strategi keseluruhan Ekuador. Jika ada Messi, Moises Caicedo akan menjadi pengawal ketatnya di sepanjang laga dengan man-marking. Namun jika Albiceleste tanpa Messi, gelandang Chelsea ini bisa menjadi box-to-box yang mengancam jala Emiliano Martinez.
Lionel Scaloni dalam menyiapkan tim tanpa Messi, sangat besar kemungkinannya akan bermain dengan formasi 4-4-2, dengan menduetkan Julian Alvarez dan Lautaro Martinez di lini depan.
Nahuel Molina, Cristian Romero, Lisandro Martinez serta Nicola Tagliafico menjadi kuartet bek, sementara di tengah diisi Alexis Mac Allister, Rodrigo De Paul Enzo Fernandez dan Angel Di Maria.Â
Enzo Fernandez yang hanya mendapat 60' menit saat melawan Chile dan 30' menit saat melawan Peru, bisa menjalani perang dengan Caicedo di lini tengah. Saling mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing saat bersama The Blues, Enzo bisa sangat membantu Albiceleste hentikan mobilitas Caicedo.
Tentu tidak hanya Caicedo sumber bahaya di kubu Ekuador, ada pula Jeremie Sarmiento, striker Enner Valencia serta wonderkid 17 tahun yang musim depan akan berseragam Chelsea, Kendry Paez.
Tiga pemain di lini depan Ekuador cukup solid, bisa mengancam Cristian Romero dkk. Tapi ada satu kendala, yakni pengganti di bangku cadangan kualitasnya tidak setara mereka. Pelatih Felix Sanchez Bas punya tugas lebih untuk menjaga ritme permainan timnya hingga menit akhir.
Panggung Bagi Lautaro Martinez
Sekalipun tanpa Lionel Messi, tak akan kesulitan lini tengah menguasai jalannya pertandingan. Alexis Mac Allister bersama Rodrigo De Paul sudah teruji untuk memenangkan bola-bola sulit di lini tengah.Â
Selanjutnya hanyalah tinggal bagaimana tanpa seorang playmaker, Argentina bisa efektif menyerang gawang Alexander Dominguez. Untuk urusan ini, kebetulan dua striker Albiceleste tengah on-fire, Julian Alvarez dan Lautaro Martinez!
Alvarez sejauh ini sudah berhasil cetak 2 gol, sementara Lautaro Martinez menjadi topskorer sementara Copa America 2024 dengan 4 golnya. Pekerjaan rumah bagi Scaloni, adalah bagaimana mengintegerasikan kedua pemain ini, dengan bantuan winger veteran Angel Di Maria.
Jika sdah klik, gelontoran gol dari Lautaro Martinez tak akan terbendung. Penyerang 26 tahun ini tentu ingin menjadi protagonis negaranya, usai tampil buruk di Piala Dunia 2022 kendatipun juara. Ia harus ambil panggung besar ini!
Babak pertama adalah kunci bagi Argentina untuk membuka gerendel pertahanan Ekuador yang akan berfokus lakukan counter-attack. Jika satu gol berhasil diciptakan di 45' menit pertama, Argentina tinggal menunggu momen saja saat La Tri keluar menyerang di babak kedua.
Pergantian maksimal (5 pemain) yang acapkali dilakukan Scaloni, juga merupakan salah satu keunggulan Tim Tango. Gio Lo Celso, Leandro Paredes, Alejandro Garnacho, Marcos Acuna hingga Nico Gonzalez punya kemampuan yang cukup merata dengan para pemain starter.
Meski akan lebih mudah jika ada Messi, kemenangan tipis dengan selisih 1 gol masih bisa diraih Argentina sekalipun tanpa La Pulga. Kuncinya adalah menjaga agar Moises Caicedo tak berkembang di lini tengah, sehingga pasokan kepada Kendry Paez dan Enner Valencia bisa terminimalisir.Â
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H