Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Bunuh Diri Antar Prancis Kalahkan Belgia dan Ironi Mejannya Para Striker

2 Juli 2024   01:23 Diperbarui: 2 Juli 2024   07:11 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
De Bruyne (kanan) berupaya menghalau pergerakan N'Golo Kante, Senin (1/7/24) malam WIB. (Foto: Getty Images/Alex Livesey via detiksport.com)

Di fase grup EURO 2024 Prancis hanya mencetak dua gol, yakni penalti Kylian Mbappe serta sebuah gol bunuh diri pemain Austria di matchday 1. Menghadapi Belgia di babak 16 besar, gol bunuh diri Jan Verthongen menjadi satu-satunya yang tersaji, sekaligus membawa Prancis menang 1-0.

Tim Ayam Jantan-pun lolos ke perempatfinal EURO 2024. Namun ini menjadikan ironi di lini depan. Own Goal jadi topskorer Prancis, ini menjadi bukti mejannya para striker mereka.

Gol tunggal pada laga yang dihelat di Esprit Arena, Senin (1/7/2024) malam WIB, terjadi menit 85' usai Jan Verthongen merubah arah tembakan Randal Kolo Muani. Lepaskan 19 tembakan dalam partai ini, hanya dua yang mengarah ke gawang Koen Casteels. Ini menjadi bukti mandulnya para striker Prancis.

Lewat kemenangan tipis ini, Prancis lolos ke babak perempatfinal EURO 2024, dan akan menghadapi Portugal yang kalahkan Slovenia via adu penalti beberapa jam setelahnya.

Lalu jika berbicara tentang gol bunuh diri, own goal Jan Verthongen merupakan yang kedelapan sejak awal turnamen. Rekor terbanyak masih dimiliki EURO 2020 Inggris yang tercipta 11 own goal. 

Belgia sendiri jugai alami masalah dalam cetak gol. Lolos sebagai runner-up Grup E, The Red Devils hanya bisa cetak dua gol lewat Youri Tielemans dan Kevin De Bruyne pada satu laga, yakni saat menang 2-0 atas Rumania (23/6/2024). Melawan Slovakia dan Ukraina, mereka tak bisa bobol jala lawan.

Pada match ini Prancis asuhan Didier Deschamps mainkan seluruh pemain terbaiknya dengan skema 4-3-3. Mike Maignan di bawah mistar bersama kuartet bek Jules Kounde, Dayot Upamecano, William Saliba serta Theo Hernandez.

Aurelin Tchouameni, N'Golo Kante dan Adrien Rabiot menjadi motor di tengah, memberi support kepada Antoine Griezmann, Kylian Mbappe plus Marcus Thuram di lini depan.

Sementara itu Giacomo Tedesco melakukan penyesuaian strategi lewat perubahan formasi menjadi 4-4-2. Koen Casteels, Jan Verthongen, Amadou Onana, Kevin De Bruyne serta Romelu Lukaku menjadi rusuk permainan. Pemain cepat Jeremy Doku dan Yannick Carrasco di sisi sayap dibantu oleh shadow striker, Loic Openda.   

Jalannya Laga Prancis vs Belgia

Timnas Prancis punya kepercayaan diri untuk menguasai bola dengan kualitas pemainnya. Sementara itu Belgia yang memainkan Loic Openda, Jeremy Doku serta Yannick Carrasco jelas mengincar transisi cepat.

Shoot on goal pertama didapatkan Griezmann menit ke-7' namun masih sangat lemah di pelukan Koen Casteels. Memperoleh ruang tembak di depan kotak penalti usai bekerja sama dengan Mbappe, Griezemann hanya membuat bola menyusur tanah melalui tendangannya.

Usaha berikutnya dilakukan Kylian Mbappe menit ke 14', namun bola sepakannya masih melayang. Theo Hernandez menyergap di sisi kiri, mampu lewati Castagne untuk segera memberi umpan pendek pada Mbappe. Dengan pergerakan khas-nya, Mbappe mengakhiri via sepakan yang masih mengenai kepala Amadou Onana dan melayang di atas mistar.

Tendangan bebas Kevin De Bruyne hampir membobol jala Mike Maignan menit 24'. Memperoleh posisi tembak di ujung kanan kotak penalti Prancis, De Bruyne kirimkan bola tanggung ke depan gawang Maignan. Berharap Maignan terganggu oleh pergerakan kerumunan pemain di depannya, nyatanya kiper AC Milan bisa halau bola dengan kakinya.

Momen ini menambah kepercayaan diri pemain Belgia dalam menyerang. Dua menit berselang Loic Openda sukses kelabuhi Upamecano yang disusul umpan tarik kepada Lukaku. William Saliba bisa menghalau bola ke kiri, lalu datang tendangan keras Yannick Carrasco yang bisa diblok oleh tubuh Theo Hernandez.

Sundulan Marcus Thuram menit 34' nyaris membuka keunggulan Prancis. Saliba memberikan operan panjang ke sisi kanan kepada Jules Kounde. Pemain Barcelona segera kirimkan crossing ke kotak penalti yang mengarah kepada Thuram. Sayang sundulannya hanya sekian centimeter di samping kiri tiang gawang.

Aurelin Tchouameni mencoba peruntungan lewat tembakan jarak jauh keras menit 39'. Bola masih kurang rendah karena melayang di kiri atas gawang Casteels. Sang pemain Real Madrid dapatkan peluang lagi di akhir babak pertama.

Menit 45+1', Kylian Mbappe melancarkan aksi individu untuk melewati Castagne dan Jeremy Doku di sisi kiri hingga masuk kotak penalti. Sebelum keluar garis, Mbappe berhasil kirim cut-back yang segera dihajar oleh Tchouameni. Sayang, kembali akurasi menjadi problem sang gelandang. Bola melaju deras ke atas mistar gawang Belgia.

Babak pertama yang alot inipun berakhir. Belgia masih bisa meredam kualitas para pemain Prancis. Namun jika ingin menang, The Red Devils harus bisa lebih sering menyerang. Jeremy Doku masih terisolir di sisi kiri, mungkin bisa bertukar dengan Carrasco yang berseberangan posisi.

Tchouameni membuka babak kedua dengan peluang emasnya menit 48'. Mendapat bola liar di depan kotak penalti, kali ini ia kirim tendakan rendah. Bola sempat menyentuh kaki Wout Faes, namun Casteels dengan sigap rentangkan tangannya untuk menghalau bola di kiri bawah.

Aksi individu luar biasa dari Mbappe masih belum buahkan hasil di menit 53'. Dari sisi kiri, ia berhasil melewati Carrasco, Castagne dan De Bruyne sembari berakselerasi masuk ke kotak penalti. Tembakan akhir yang dilancarkannya masih berada di atas mistar.

Jarang disebut dalam momen-momen menyerang sejak babak pertama, N'Golo Kante adalah pemain yang berjasa mengamankan lini tengah Prancis dari transisi cepat Belgia. Berulang kali ia bisa memenangkan duel fifty-fifty, sehingga Prancis bisa kuasai lagi permainan.

Tackle heroik dilakukan Theo Hernandez untuk gagalkan peluang Carrasco menit 61'. De Bruyne sukses kirim umpan terobosan setelah mencuri bola Saliba di tengah lapangan. Carrasco berlari hendak menghadapi Maignan, namun Theo secara tepat dan berani memotong jalur tembak dengan tackle-nya.

Didier Deschamps lakukan pergantian pertama dengan menarik Marcus Thuram untuk Kolo Muani. Sementara Tedesco tak mau kalah, Loic Openda yang sudah bekerja keras di babak pertama diganti oleh Orel Mangala. Formasi Belgia berubah menjadi 4-2-3-1 dengan masuknya gelandang bertahan ini.

Tembakan ke arah gawang pertama bagi Belgia di menit 70'. Orel Mangala sukses melewati Kounde di sisi kiri, lalu berikan bola kepada Lukaku yang siap lakukan drive. Punya ruang tembak, sepakan keras striker 31 tahun ini menyentuh tackle Tchouameni dan masih bisa dihalau oleh Maignan.

Mbappe kembali dapat peluang bagus manit 78', namun akurasi tembakannya kurang akurat. Jules Kounde kirim umpan pendek ke dalam kotak penalti, lalu Kolo Muani lakukan dummy agar bola bisa dieksekusi oleh Mbappe. Lagi dan lagi, akurasi para pemain Prancis jadi biang kegagalan cetak gol. Tembakan Mbappe melambung di atas mistar.

Menit 82' Kevin De Bruyne melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti dan diakhiri sepakan keras. Mike Maignan masih sigap dnegan menepis bola keluar.

Gol bunuh diri Jan Verthongen akhirnya memecah kebuntuan Prancis menit 85'! N'Golo Kante berikan umpan pendek pada striker PSG tersebut yang berada di kotak penalti. Membelakangi gawang, ia segera memutar tubuhnya dan tembakkan bola. Beruntung bagi Kolo Muani, bola  sepakannya mengenai kaki Jan Verthongen dan bola berbelok tajam ke jala gawang Casteels.

Domenico Tedesco merespons cepat dengan memasukkan Lukebakio dan Charles De Katelaere untuk gantikan Timithy Castagne serta Yannick Carrasco. Usaha ini ternyata tak bisa mengubah apapun di sisa laga. Belgia harus angkat koper lebih awal, semakin menunjukkan menurunnya performa The Red Devils di turnamen internasional. 

Ironi Mejannya Para Striker Prancis

Jumlah 8 gol bunuh diri yang sementara tercipta di EURO 2024 tentu menjadi salah satu atensi utama di EURO 2024 ini. Sebab berarti hanya berjarak 3 gol dari pagelaran EURO 2020 lalu.

Bagi Prancis yang "tersumbang" dua diantaranya, jelas ini adalah ironi besar! Didier Deschamps harus mengevaluasi jajaran penyerangnya yang tampil mejan.

Kylian Mbappe, Antoine Griezemann, Olivier Giroud, Marcus Thuram serta Randal Kolo Muani tak bisa memberikan akurasi yang baik dalam penyerangan. Cukup disayangkan, karena lini tengah mereka justru bisa menguasai dengan N'Golo Kante sebagai breaker-nya.

Memang trio Mbappe, Griezmann serta Thuram masih menjadi andalan. Tetapi bagaimana jika mencoba Bradley Barcola serta gelandang Warren Zaire-Emery yang lebih menyerang? Kedua pemuda ini layak untuk mendapatkan jam terbang tambahan sebagai generasi penerus.

Tentu hal ini akan terlintas di pikiran Deschamps jelang perempatfinal. Kylian Mbappe masih terganggu dengan topeng pelindung wajahnya, sementara Marcus Thuram dan Griezmann banyak sia-siakan peluang.

Selain masalah lini depan Prancis, saya bisa menuntut pula kepada striker-striker yang masih berlaga di EURO 2024 untuk bisa mengejar "Own Goal" di puncak topskorer. Mbappe, Cristiano Ronaldo dan lainnya harus bisa tunjukkan kapasitas predator di mulut gawang. 

Topskorer non-own goal, sementara ini dididuki oleh Mikautadze, Jamal Musiala serta Ivan Schranz dengan catatan tiga gol.

Selamat kepada Tim Ayam Jantan, Prancis. Semenrara sayonara bagi generasi emas Belgia era Kevin De Bruyne.

Salam olahraga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun