Musim depan yang kembali menggunakan format full-kompetisi, juga bisa dijadikan ajang pemain muda unjuk gigi bersama klub. Hokky Caraka, Arkhan Kaka, Muhammad Ferrari dan yang lain harus segera bersaing membuktikan kemampuan mereka. Seperti kata Andritany, inilah tantangan terbesar untuk menjadi profesional. Yakni, kompetisi.
Jika bisa melewati hadangan di level Liga 1, peluang besar lain akan terbuka. Dunia yang lebih luas. Mereka bisa menyusul Jay Idzes, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe dan yang lain berkarier di luar negeri!
Namun perlu diingat pula, perubahan regulasi ini tidak serta-merta hanya bisa dinilai dari sisi pemain. PT LIB juga harus semakin meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1 musim depan.
VAR sudah akan digunakan, berarti akan ada atribut lain untuk dinilai dari kualitas wasit Indonesia. Diperbantukannya wasit asing, juga bagus untuk membiasakan level sepakbola Nasional bisa mengimbangi setidaknya level Asia. Ingat, peringkat Liga Indonesia masih di ranking 28 dari seluruh negara Asia!
Kualitas lapangan, pemberdayaan suporter, serta masalah non-teknis lainnya harus dicermati pula untuk semakin menyempurnakan persaingan klub-klub terbaik seantero Indonesia.
Masih banyak pekerjaan rumah PSSI dan PT LIB, jadi mari kita dukung (saja) dan terus evaluasi regulasi pemai asing ini, agar tercipta kompetisi yang baik di musim depan.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H