Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lautaro Martinez Pecahkan Kebuntuan Argentina dari Permainan Keras Chile

26 Juni 2024   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:38 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Argentina, Lautaro Martinez, berselebrasi seusai mengemas gol ke gawang Chile, Rabu (26/6/24) WIB.(CHARLY TRIBALLEAU/AFP) via kompas.com

Selalu menyajikan laga ketat, Argentina versus Chile di matchday 2 Copa America 2024 kembali menghadirkan sebuah drama. Butuh gol tunggal Lautaro Martinez di menit 88' untuk memecah kebuntuan Tim Tango dari permainan keras yang ditunjukkan Chile sepanjang laga. Argentina 1, Chile 0!

Dalam laga yang dihelat di MetLife Stadium, Rabu (26/6/2024) pagi WIB, Lionel Messi kembali gagal mencetak gol usai seperti saat Argentina menang 2-0 atas Kanada di matchday 1. Di pihak Chile, hasil imbang melawan Peru pada laga sebelumnya memberikan tekanan untuk paling tidak bisa menahan imbang lawannya di laga ini.

Pelatih Argentina, Lionel Scaloni menurunkan formasi 4-3-3, di mana posisi penjaga gawang tetap dipercayakan kepada Emiliano Martinez. Kuartet bek Nahuel Molina, Cristian Romero, Lisandro Martinez dan Nicolas Tagliafico akan didukung oleh trio gelandang Alexis Mac Allister,Rodrigo De Paul serta Enzo Fernandez.

Lionel Messi akan menginisiasi serangan lewat kanan-tengah, dengan sisi berlawanan menjadi tempat Nico Gonzalez. Striker "trophy-darling" Julian Alvarez mendapat kesempatan untuk mencetak gol keduanya di kompetisi ini.

Sementara Chile asuhan Ricardo Gareca yang berkebangsaan Argentina, menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan beberapa pemain senior menjadi andalan. Mereka adalah Claudio Bravo, Mauricio Isla, Erik Pulgar, Alexis Sanchez dan Eduardo Vargas yang menjadi backbone permainan.

Argentina jelas diunggulkan karena menduduki peringkat FIFA #1, sementara Chile yang alami masalah regenerasi berada di rank FIFA #40.

Jalannya Pertandingan Chile vs Argentina

Menguasai penuh awal laga, Timnas Argentina kesulitan menembus tebalnya low-block yang dilakukan Chile. Transisi cepat juga dilakukan Alexis Sanchez dkk untuk menusuk pertahanan Tim Tango. Kontak fisik tak segan-segan dilakukan kedua tim, karena Chile mengusung permainan keras.

Peluang pertama Argentina membutuhkan waktu hingga 21' menit, saat Nico Gonzalez menyayat sisi kiri dan berhasil melakukan cut-back. Julian Alvarez sedikit kaget sehingga tembakannya masih belum bisa menyusahkan Claudio Bravo.

Menit 27' Christian Romero bisa mencuri bola dari Alexis Sanchez di pertahanan Chile, dilanjutkan sepakan Rodrigo De Paul yang masih bisa diblok oleh Suazo. Bola muntah dilanjutkan sepakan Enzo Fernandez, namun masih lemah di pelukkan Bravo.

Sepakan Messi menit 37' masih sedikit melebar dari gawang Chile. Kerjasama dengan skema umpan pendek antara Mac Allister, Rodrigo De Paul dan Alvarez membebaskan Messi untuk memiliki ruang tembak di depan kotak penalti. Sayang tendangannya hanya beberapa sentimeter dari tiang kiri Bravo.

Menit 45', peluang didapatkan Julian Alvarez usai terima umpan terobosan Nicolas Tagliafico. Namun tendangan kaki kiri penyerang Manchester City ini masih melambung di atas mistar. Dua menit kemudian Rodrigo De Paul lakukan spekulasi, namun hasilnya masih sama dengan Alvarez.

Seringnya kedua tim bertemu, seperti di Final Copa America 2015 serta Final Copa America Centenario 2016 di mana dimenangkan oleh Chile, membuat kedua tim sudah saling kenal di atas lapangan. Keunggulan skill dan kolektivitas permainan Argentina, diladeni oleh permainan keras dan direct milik Chile.

Keberadaan Lautaro Martinez, Angel Di Maria serta Alejandro Garnacho di bench bisa menjadi opsi bagi Lionel Scaloni membongkar pertahanan Chile di babak kedua. 

Di babak kedua, Argentina tidak mengendurkan serangannya. Menit 49' Nahuel Molina melepaskan tembakan keras usai menerima umpan terobosan Lionel Messi. Kekuatan tangan eks kiper Barcelona dan Manchester City tersebut masih bisa memblok sepakan keras Molina.

Peluang emas bagi Mac Allister di menit 56'. Umpan tendangan bebas Messi mengarah tajam ke depan gawang Claudio Bravo, sayang Mac Allister kurang beberapa sentimeter menyambutnya di posisi terbuka.

Benturan demi benturan semakin banyak terjadi, membuat permainan sering mandek. Ini cukup merugikan Argentina yang ingin mengalirkan bola dengan rapi hingga lini depan.

Nico Gonzalez hampir cetak gol menit 61'. Mendapatkan umpan terobosan dari Messi dari sisi kanan, Nico Gonzalez segera lakukan tembakan keras usai sekali kontrol. Claudio Bravo kembali tampil gemilang setelah berhasil menepisnya, dan bola sempat membentur mistar sebelum kembali ke area permainan.

Menambah daya dobrak, Scaloni memasukkan Giovani Lo Celso untuk gantikan Enzo Fernandez menit 64'. Kubu Chile membalas dengan memasukkan Bolados untuk gantikan bintang mereka, Alexis Sanchez.

Peluang pertama didapatkan Chile menit 72' via Echeverria. Mauricio Isla melakukan peneterasi di sisi kanan, dan sukses melewati Nico Gonzalez. Umpan tariknya masih membentur pertahanan Argentina, dan bola liar di depan kotak penalti dihajar oleh Echeverria. Meski keras, arahnya masih tepat ke badan Emiliano Martinez.

Scaloni kembali lakukan perubahan, dengan memasukkan Lautaro Martinez serta Angel Di Maria untuk gantikan Julian Alvarez dan Nico Gonzalez.

Echeverria kembali mengancam, namun Emi Martinez tunjukkan kelasnya! Menit 76' kembali Isla berinisiatif lakukan crossing dari sisi kanan, dan berhasil dihalau oleh Romero di depan gawang. Bola kedua dihujamkan oleh Echeverria namun masih bisa di save oleh kiper Aston Villa.

Pergantian pemain terakhir dilakukan Scaloni untuk kedua fullback menit 83'. Molina dan Tagliafico ditarik untuk digantikan Gonzalo Montiel serta Marcos Acuna. 

Messi mencoba melakukan sepak pojok langsung ke arah gawang Claudio Bravo menit 87', namun bisa di tip oleh Bravo keluar kembali.

Sepak pojok berikutnya berikan gol untuk Argentina via Lautaro Martinez! Lisandro Martinez menyundul bola umpan Messi, diteruskan oleh sontekan Lo Celso di muka gawang namun membentur badan Claudio Bravo. Beruntung bagi Lautaro, bole liar berada di jalurnya dan kapten Inter Milan tinggal melesakkan ke gawang Chile.

Wasit Andres Matonte asal Uruguay sempat mendapatkan panggilan VAR untuk mengecek gol ini, karena posisi Lo Celso ketika menerima bola bisa berpotensi offside. Namun gol tetap disahkan karena Lo Celso tidak terbukti offside.

Bravo berhasil menggagalkan peluang permata dari Lautaro Martinez menit 90+4'! Dalam situasi counter attack, Di Maria lepas dari kawalan pemain Chile untuk berhadapan dengan Bravo. Pemain kidal tersebut memilih untuk membagi bola ke kiri kepada Lautaro, namun Bravo berhasil memblok sepakan Lautaro dengan gemilang!

Tak lama, wasit Andres Matonte pun meniupkan peluit panjangnya, mengakhiri laga ketat pagi (WIB) ini.

Dengan kemenangan ini Argentina dipastikan lolos ke fase gugur lewat torehan 6 poin, memuncaki Grup A. Sementara Chile masih terbenam di peringkat 4, dengan 1 poin sama persis seperti Peru. 

Kanada yang beberapa jam sebelumnya unggul 1-0 atas Peru via gol Jonathan David, raih 3 poin dan harus menyelesaikan misinya di matchday ketiga melawan Chile dalam duel hidup-mati.

Vamos Argentina! 

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun