Jika Jorginho dan Rodri akan bersaing mengatur tempo, Nicolo Barella serta Pedri akan adu kreativitas lewat daya jelajah mereka.Â
Tipe pemain kedua tim ini cenderung mirip, terutama striker Morata dan Scamacca yang sebetulnya tidak terlalu tajam. Bisa dibayangkan laga alot akan tersaji hingga babak kedua, jika para pelatih mengerem kebebasan berekspresi bagi Lamine Yamal maupun Federico Chiesa.
Jikalau skor masih berimbang hingga akhir, peran Joselu yang matang sebagai super-sub Real Madrid bisa saja akan memecah kebuntuan.Â
Tekanan akan berada pada Italia jika skor berakhir imbang, karena di laga terakhir fase grup mereka akan menghadapi peringkat ketiga Piala Dunia 2022, Kroasia. Memang di grup B yag sering disebut grup neraka ini sangat memungkinkan mengirim tiga wakil ke fase knockout, tetapi jika tidak menjadi juara grup, peluang bersua negara kuat akan membesar.
Prediksi saya, Italia akan cenderung mempunyai amunisi cadangan lebih baik meski skor masih sangat terbuka untuk hasil imbang, bahkan tanpa adanya gol.
Salam olahragaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H