Memang tidak semua Kompasianer mempunyai Mindset "Harta" dalam keseharian menulisnya. Ada yang mindset-nya "Takhta", "Harta dan Takhta", ataupun sekedar menjaga kewarasan saja. Bebas.
Tetapi titik singgungan yang kerap terjadi adalah pada perhitungan K-Rewards. Tidak adillah, tidak terbuka lah, tidak sesuai jumlah viewer lah, menjadi dengungan di kepala saya juga lho.. yang bulan Mei lalu cuma dapat 80an- rebu rupiah. hehehe
Namun apalah daya, Kompasiana adalah induk semang dari komunitas yang bertagline Beyond Blogging ini. Saya punya kepercayaan mereka mengelola nya dengan adil dan untuk kemaslahatan anggota. K-Rewards tetap menjadi ranah admin, tanpa bisa diganggu gugat! Untuk itulah saya tetap menulis.Â
Maka dari itu saya mempunyai dua saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh Admin mengenai potensi meraup "Harta" bagi Kompasianer.
Pertama, ini yang tidak populis dahulu, adalah membuka Member Account. Saya rasa memang sedikit kontroversi, tetapi admin tentu paham maksud saya hingga menyamakan Kompasiana dengan Wattpad, Fizzo dan sebagainya. Jika momentum bisa didapatkan, maka penulis murni akan mendapat hak tulisannya dari iuran member-nya. Tentu lah ada potongan bagi Kompasiana juga.
Saran pertama ini saya sendiri juga ragu, alasan utamanya adalah Kompasiana masihlah... hmmm, di bawah Kompas.com, Kompas.id maupun kompas.tv. CMIIW. Tentu banyak "halangan" mematenkan tulisan para citizen journalist.
Nah, mungkin saran kedua ini saya rasa bisa sedikit relevan. Yakni meng "unlock" atau membuka kolom donasi. Reward dari pembaca tidak berdasarkan menjadi Member Account, tetapi berdasarkan per artikel.Â
Jika ada pembaca yang merasa relate, terbantu, tercerahkan oleh salah satu artikel Kompasianer, ia bisa secara langsung memberikan donasi ke kolom "Donate".
Mau dalam bentuk e-wallet apapun, monggo. Dipotong sekian persen untuk biaya admin-pun, monggo. Kami para Kompasianer jadi merasa terbuka dengan adalanya reward, selain K-Rewards.
Sekali lagi ini sifatnya subyektif, ya. Bagi para kompasianer yang memang tidak berkenan mendapatkan donasi, misalnya berpola pikir ini "mengemis digital", juga tidak apa-apa mematikan fitur "Donate" nya.
Demikian tumpahan isi otak saya di pagi indah ini, karena Timnas lolos ke babak ketiga, dan juga puas bisa menyuarakan aspirasi berdasar artikel Mas Yose Revela. Sekali lagi terimakasih buat MAs Yose atas ijinnya.