Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Inggris, Skuad "Michelin" dengan Pelatih "Kaki Lima"

11 Juni 2024   11:25 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Timnas Inggris Harry Kane bersama Phil Foden dan Bukayo Saka usai cetak gol melawan Malta (17/11/23). sumber : (AFP/GLYN KIRK) via kompas.com

Sebagai negara pemilik liga terbesar di dunia dalam dua dekade terakhir, tentu Inggris selalu menjadi favorit di setiap hajatan sepakbola antar negara. Tag line "Football is coming home" selalu menyeruak kala The Three Lions jajaki fase knockout setiap turnamen.

Hasilnya apa? Hanya satu trofi Piala Dunia 1965-1966 yang menghiasi etalase Stadion Wembley!

Kini pada gelaran EURO 2024 Jerman yang tinggal menghitung hari, finalis EURO 2020 lalu ini tentu layak dijadikan sebagai kandidat kampiun. Skuad yang diisi banyak bintang di pelbagai posisi menjadi jaminan sebuah mesin pembunuh berlabel "Michelin" atau mewah. Masalahnya, sang pelatih Gareth Southgate dicap hanya sekelas "Kaki Lima".

Southgate tentu akan membalas cibiran banyak pihak tersebut dengan capaian kala ditunjuk sejak September 2016 tangani Harry Kane dkk. Semifinalis Piala Dunia 2018 Rusia, Finalis EURO 2020 di kandang sendiri, serta perempatfinalis Piala Dunia 2022 Qatar adalah deretan CV-nya menukangi Timnas Inggris.

Masalahnya, hasil tersebut tidaklah sepadan dengan kualitas pemain yang dimiliki negeri Raja Charles III ini! Harry Kane, Marcus Rashford, Declan Rice, Harry Maguire, Raheem Sterling, Luke Shaw dan Trent Alexander-Arnold adalah punggawa tim sejak awal kepemimpinan Gareth Southgate. 

Di EURO 2024 ini, ia juga mendapat tambahan sosok Jude Bellingham yang mencapai prime-nya, serta beberapa pemain muda yang tampil konsisten di level klub seperti Phil Foden, Cole Palmer, Anthony Gordon, Connor Gallagher, Eberechi Eze serta Bukayo Saka.

Selain Timnas Prancis, mungkin negara lain ngiler melihat melimpahnya stok pemain Inggris di hajatan sepakbola terbesar Eropa ini.

Seberapa besar peluang mereka di EURO 2024? Serta bagaimana pelatih yang dicap "kaki lima" ini bisa menyulap timnya jadi kontender juara? Mari kita bahas.

Kontroversi Seputar Penentuan Daftar Pemain EURO 2024

Sebenarnya kritik tajam mengenai kegagalan mengelola talenta terbaik Inggris tidak bisa serta-merta dialamatkan kepada Gareth Southgate seorang. Kita bisa flashback dua puluh tahun lalu, saat Inggris mempunyai pemain kaliber John Terry, Sol Campbell, Rio Ferdinand, Ashley Cole, Garry Neville, David Beckham, Paul Scholes, Steven Gerrard, Frank Lampard serta Wayne Rooney.

Pelatih seperti Sven-Goran Eriksson, Steve McClaren, Fabio Capello serta Roy Hodgson juga gagal mempersembahkan trofi bagi The Three Lions. Dua hal yang mengemuka atas kegagalan tersebut, adalah kutukan "Football is coming home" serta adanya kompetisi yang terlalu ekstrem diantara pemain-pemain bintang tersebut!

Pada fase itu, Paul Scholes-Rio Ferdinand, Frank Lampard-John Terry, Sol Campbell-Ashley Cole dan Steven Gerrard-Jamie Carragher bertarung dengan dahsyatnya dalam pacuan Big Four Liga Inggris. Sampai-sampai mereka sulit membedakan persaingan besar di liga, kala harus melebur berseragam Inggris.

Ini juga sempat menjadi kendala Timnas Spanyol kala El Classico Real Madrid versus Barcelona sebegitu meruncingknya di periode 2009-2020. Beruntung bagi Spanyol, faksinya hanya dua kubu. Sedangkan di Inggris punya banyak kubu, mengingat kini Manchester City, Tottenham Hotspur dan Aston Villa masuk konstetasi papan atas.

Lalu bagaimana Gareth Southgate menyiapkan 26 nama di EURO 2024 Jerman? Karena melimpahnya stok yang ada, ia tentu tak bisa lepas dari kritik atas kontroversi pilihannya.

Jack Grealish, James Maddison dan Harry Maguire ia tepikan di saat akhir, guna memangkas skuad menjadi 26 nama. Marcus Rashford, Reece James serta Jadon Sancho bahkan sudah tidak dipanggilnya pada pemusatan latihan. Kontroversi terbesar sejauh ini adalah bertahannya Luke Shaw di dalam skuad. Sebab, ia bahkan tidak main di Manchester United sejak bulan Februari 2024!

Tidak mau memperkeruh suasana di luar, Southgate memilih bungkam atas pertanyaan seputar kebijakannya tersebut. Mungkin ia masih trauma juga kebocoran perselisihan antara Ben White (Arsenal) dengan asistennya yang menjadi konsumsi publik.

Untuk kasus Jack Grealish, ada info anonim dari dalam skuad Inggris menyatakan, bahwa ia tidak dibawa Southgate karena tidak ingin media terus menyorot Grealish jika ia terus berada di bench pada EURO 204 nanti. Pemain City ini memang layak menjadi pilihan utama jika fit, kendalanya adalah ia belum pulih benar dari cedera yang menghinggapinya awal tahun 2024. 

Berikut adalah daftar nama 26 pemain yang dibawa Inggris untuk ajang EURO 2024 dilansir dari Instagram resmi Timnas Inggris. 

Prakiraan Formasi Timnas Inggris

Secara garis besar, skuad ini sebenarnya cukup berimbang dan up-to-date. Saya katakan up-to-date karena Gareth Southgate memilih berdasarkan performa terkini mayoritas pemain, kecuali Luke Shaw.

Sedikit membahas mengenai Shaw, memang di posisi fullback kiri Inggris tidak punya banyak pilihan. Ben Chilwell dan Levi Colwill (Chelsea) juga masih cedera, sedangkan yang tersisa hanya nama Tyrick Mitchell (Palace), Aaron Creswell (West Ham) serta Dan Burn (Newcastle). 

Akhirnya Southgate memilih membawa Luke Shaw dan dicover oleh Kieran Trippier serta Joe Gomez yang bukan asli sebagai fullback kiri.

Dari sisi leadership, ada beberapa pemain yang berstatus kapten, ex-kapten maupun wakil kapten di klubnya. Mereka adalah Jordan Pickford, Kyle Walker, Declan Rice, Luke Shaw, Connor Gallagher, Harry Kane, Lewis Dunk dan Ivan Toney. Masifnya jumlah leader ini akan memperngaruhi kestabilan di ruang ganti maupun di lapangan.

Kemudian membahas teknis, Southgate cenderung menggunakan skema 4-2-3-1 dalam empat laga terakhirnya. Hasil yang ia raih bersama timnya adalah kalah 0-1 vs Brasil (24/3/2024), imbang 2-2 vs Belgia (27/3/2024), menang 3-0 vs Bosnia (4/6/2024) serta kalah 0-1 vs Islandia (8/6/2024).

Jordan Pickford tetap menjadi andalan di bawah mistar, dengan perlindungan kuartet Trent Alexander-Arnold (TAA), Kyle Walker, John Stones, serta Kieran Trippier. Declan Rice dan Connor Gallagher menjadi dua gelandang tengah, memberikan banyak tenaga kala bertahan dan menyerang. Posisi TAA bisa dimodifikasi menjadi inverted-fullback.

Tiga gelandang serang Timnas Inggris akan sangat menakutkan, dimana diisi Bukayo Saka, Jude Bellingham serta Phil Foden. Mereka akan dibantu kapten sekaligus predator senior, Harry Kane. Sebuah jaminan amunisi menyerang jikalau mereka berempat tampil ekalipun dengan performa rata-rata, karena di bench ada nama Cole Palmer dan Anthony Gordon siap merotasi!

Pemain yang tak tergantikan sebagai tulang punggung tim adalah Jordan Pickford, Kyle Walker-John Stones, Declan Rice, Jude Bellingham serta Harry Kane. Tanggung jawab ada di pundak mereka untuk menebus kegagalan di adu penalti Final EURO 2020 silam.

Mengintip Peluang Skuad "Michelin" Inggris  

12 Juli 2021, Inggris harus melakoni babak tos-tosan kala bersua Italia di Final EURO 2020. Gol cepat Luke Shaw menit ke-2' mampu disamakan Leonardo Bonucci menit 67'. Di adu penalti, dimana menjadi momok sejarah bagi Inggris, Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Marcus Rashford gagal taklukkan Gianluigi Donnarumma. Inggris pun gigit jari di malam kelabu Stadion Wembley.

Tiga tahun berselang, Gareth Southgate kini akan menjadi sorotan tajam semua pihak yang menagih gelar juara Timnas Inggris! Skuad berlabel "Michelin" sudah ia punyai, tinggal bagaimana ia membuktikan kapasitasnya. Apa ia memang pelatih hebat, atau benar hanya kelas "kaki lima"?

Track record melatihnya juga menjadi acuan, dimana pelatih 53 tahun ini hanya sempat menangani Middlesbrough selama 151 laga di level klub.

Pada akhirnya, karena EURO adalah kompetisi sistem gugur, masih pantaslah untuk menyebut skad The Three Lions ini sebagai salah satu kandidat juara bersama Jerman, Prancis dan Portugal. Performa pemain yang dipanggil menjadi acuannya. Urusan strategi, nanti akan jadi penghakiman Southgate.

Berada di Grup C bersama Slovenia, Denmark dan Serbia, Inggris harus mewaspadai potensi imbang dari Denmark dan Serbia. Pasalnya dua negara ini mungkin tidak bermain terbuka melihat kulaitas pemain Inggris. Memecah pertahanan lawan akan jadi PR terbesar Inggris di dua laga tersebut.

Jika sesuai perkiraan, maka Inggris tidaklah sulit untuk menjadi juara di fase Grup. Tinggal bagaimana jadwal selanjutnya di fase knockout 16 besar akan membawa perjalanan Jude Bellingham dkk. 

Sesuai jadwal, mereka berpotensi melawan Austria, Slovakia, atau Turki sebagai calon peringkat tiga terbaik dari Grup D, E dan F jika menjadi juara Grup C.

Namun jika ternyata Inggris hanya berstatus Runner-up Grup C, mereka berpotensi melawan juara Grup A yang besar kemungkinan adalah Jerman. 

Mari kita lihat bagaimana akhir perjalanan Timnas Inggris di EURO 2024 Jerman. Apakah bisa melegitimasi tag-line "Football is coming home" dengan menjadi juara? Atau kembali merana?

Salam Olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun