Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Matchday Kedua Turnamen Toulon, Indonesia U-20 Dilibas Panama U-23 Empat Gol Tanpa Balas

7 Juni 2024   01:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   01:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia U-20 berlatih saat bersiap menghadapi Panama dalam Toulon Cup 2024, Kamis (6/6/24) malam WIB. Sumber : dok PSSI (www.pssi.org)

Skuad Indonesia U-20 harus mengakui keunggulan Panama U-23 dengan skor 0-4 pada matchday kedua Turnamen Toulon 2024. Laga yang dihelat di Stade de Lattre, Prancis, Kamis (6/6/2024) malam WIB ini menjadi kekalahan yang kedua bagi Garuda Nusantara. 

Tiga gol Panama dicetak oleh kapten Angel Orelien menit 21', 57' dan penalti menit 68'. Jair Pinzon yang masuk di babak kedua menambah derita Indonesia U-20 lewat golnya di menit 88'.

Hasil ini melanjutkan kekalahan 0-3 Indonesia U-20 saat menghadapi Ukraina U-23 di laga perdana, Selasa (2/6/2024) lalu. Membawa total 26 pemain, Coach Indra Sjafri lakukan rotasi hampir di setiap lini. Kiper Ikram Algaffiri, kapten Dony Tri Pamungkas serta gelandang Toni Firmansyah menjadi elemen yang dipertahankan.

Dalam turnamen yang kini bernama Tournoi Maurice Revello 2024, ada total 10 negara yang berpartisipasi pada edisi ke-50 ini. Mereka terbagi menjadi dua grup yang berisikan masing-masing 5 tim. Dua peringkat terbaik di grup akan langsung bertemu di semifinal, untuk dilanjutkan laga Final serta perebutan Juara ketiga.

Tergabung di Grup B, Indonesia U-20 harus meladeni negara-negara kuat seperti Ukraina (U-23), Panama (U-23), Jepang (U-19) dan Italia (U-21). Peraturan turnamen ini membebaskan negara partisipan untuk mengirim kelompok umur, asalkan maksimal berusia 23 tahun.

Turnamen Toulon ini menghasilkan cukup banyak bintang dunia dari masa ke masa. Mereka adalah Zinedine Zidane, Thierry Henry, David Beckham, Cristiano Ronaldo dan James Rodriguez. Bahkan Egy Maulana Vikri sempat mencuri perhatian dengan skillnya kala Indonesia berpartisipasi pada tahun 2017 lalu.

Laga Indonesia U-20 melawan Panama U-23 merupakan yang kedua bagi Indonesia, dimana pada partai pertama Garuda Nusantara kalah 0-3 dari Ukraina U-23. Sementara Panama U-23 yang merupakan juara bertahan tahun lalu, akan jalani laga pertama di Stade de Lattre ini.   

Memainkan formasi "kesukaannya" 4-3-3, Coach Indra Sjafri melakukan sejumlah rotasi dari laga pertama lalu. Ikram Algiffari tetap berada di bawah mistar, dengan perlindungan kuartet Mufly Hidayat, Kadek Arel, Sulthan Zaky dan Dony Tri Pamungkas.

Figo Dennis, Darel Valentino, serta Toni Firmasyah menjadi motor di lini tengah. Sementara di depan ada trio Arlyansyah Abdulmanan, Riski Afrisal dan Jens Raven.

Panama asuhan Coach Jorge Dely Valdes, dimana merupakan juara bertahan turnamen tahunan ini, menurunkan skuad Timnas U-23 nya. Ada sekitar 7 pemain mereka merupakan skuad yang bertahan kala mengangkat trofi musim lalu. Pemain yang cukup menonjol dari negara Amerika Utara ini adalah kapten Angel Orelien dan gelandang Martin Moran. 

Jalannya Laga Indonesia U-20 vs Panama U-23

Dalam 15' menit pertama, Garuda Nusantara mampu lebih banyak memainkan bola-bola pendek andalan Coach Indra. Namun ini tetap tidak membuat Panama panik, karena mereka cukup sabar menyergap ketika bola berada di sepertiga pertahanan. Keunggulan fisik Panama memudahkan untuk lakukan pressing.

Situasi transisi menyerang akan tiba-tiba berbahaya bagi Indonesia U-23. Panama akan segera mengarahkan bola ke sisi sayap yang ditempati Contreras dan Kahiser Lenis. Usai mereka menerima bola, peneterasi langsung dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya.

Gawang Garuda Muda harus bobol lebih dahulu menit ke-20' oleh Angel Orelien! Umpan crossing Rodrigo Tello Valor dari sisi kiri ditinju dengan penuh inisiatif oleh Ikram Algaffiri. 

Namun sayang bola tepat mengarah di kaki Martin Maran yang langsung memberikan kepada Orelien di dalam kotak penalti. Sekali keeping, topskorer Turnamen Toulon tahun lalu ini lesakkan tembakan kaki kiri yang mengarah tepat ke kanan atas gawang Ikram. 

Menit ke 30' Kahiser Lenis melakukan tusukan dari tengah lapangan dan melepas tembakan keras dari luar kotak penalti. Beruntung tendangan pemain nomor 21 ini masih menyamping tipis di sebelah kanan gawang Ikram.

Peluang pertama dari Indonesia melalui bola mati Riski Afrisal menit 36'. Sepakan tendangan bebasnya masih melebar dari sudut kanan gawang Panama yang dikawal Emerson Dimas.

Kembali menekan Panama di menit 42', Indonesia dapatkan dua peluang beruntun. Riski Afrisal melakukan tusukan dari sisi kiri dan diakhiri tembakan yang masih bisa ditepis Emerson Dimas. Bola muntah diterima oleh Darel Valentino yang langsung diteruskan kepada Mufli Hidayat untuk lakukan first time yang masih bisa diblok pertahanan lawan.

Babak pertama berakhir dengan perlunya pertimbangan merubah strategi cuting-inside kedua sisi sayap. Aselerasi ini selain bisa terbaca, juga mengunci posisi Jens Raven yang menjadi tidak banyak terima bola karena kecenderungan sisi sayap eksekusi langsung.

Awal babak kedua, Coach Indra memasukkan Arkhan Kaka, Mauresmo Hinoke serta Taufik Rustam untuk menggantikan Jens Raven, Riski Afrisal serta Arlyansyah Abdulmanan.

Sayang gol kedua menyambut masuknya pemain-pemain ini menit ke-57'! Angel Orelien kembali menjadi pencetak gol bagi Panama. Umpan lambung mengarah ke Jairo Alvarado dan ia berhasil mempertahankan bola dengan tubuh besarnya. Sejurus kemudian ia kirimkan umpan kebelakang yang lagsung disambut tembakan mendatar Orelien ke sisi kanan bawah gawang Ikram.

Panama mendapatkan penalti menit 66'! Sekali lagi bola lambung berhasil mengarah kepada Jairo Alvarado. Bola kedua hendak diterima oleh Martin Moran, namun dijegal oleh Darel Valentino di dalam kotak penalti. Angel Orelien sukses tunaikan tugasnya, sekaligus catatkan hattrick baginya di laga ini.

Sepak pojok Mauresmo Hinoke hampir langsung membobol jala Emerson Dimas menit 77'. Meski bola terlihat sedikit masuk, sepakan melengkung ini masih bisa diselamatkan kiper Panama dengan sigap.

Welber Jardim dan Tim Geypens selanjutnya diberi waktu bermain oleh Coach Indra untuk memperkuat lini pertahanan dari serangan Panama yang mulai mengendur.

Gol keempat Panama lahir melalui Jair Pinzon di menit 88'! Tembakan melegkungnya dari sisi kiri pertahanan Indonesia sempat membentur tanah sebelum menghujam ke kanan gawang Ikram Algaffiri. Banyak pemain Indonesia di kotak penalti, namun minim yang berinisiatif menutup tembakan ini.

Lagapun berakhir, dan Indonesia masih mempunyai dua laga tersisa untuk dimainkan meski kemungkinan lolos ke semifinal sangatlah tipis. Sabtu (8/6/2024) esok, Garuda Nusantara akan melawan Jepang U-19, dan di matchday akhir akan meladeni Italia U-21, Rabu (12/6/2024)

Evaluasi Strategi Coach Indra Sjafri

Sedikit evaluasi dalam laga kedua perjalanan Indonesia U-20 di Turnamen Toulon, harus dilakukan mengingat gampangnya gawang Ikram Algaffiri dibobol serta kesulitan lini depan mencetak gol.

Coach Indra Sjafri seperti masih mengabdi pada formasi yang dipakainya dahulu kala menangani Tim Garuda Muda tahun 2013 era Evan Dimas dkk, dan disempurnakan oleh Coach Daurwindo tahun 2017 yang bernama Blueprint Filanesia.

Salah satu indikator pendekatan Filanesia adalah bermain dengan 4-3-3 tiki-taka, berpijak pada strategi Timnas Spanyol saat kuasai dunia kisaran tahun tahun 2010. Umpan pendek antar pemain menjadi kewajiban, untuk membongkar pertahanan lawan. Penguasaan bola menjadi target kedua selain skor.

Namun di zaman ini, strategi tersebut bisa dikatakan "kurang update" karena sudah didapati kontra-strateginya. Sepakbola era selepas 2020 lebih andalkan disiplin dalam setiap transisi. Jadi wajar bila Panama menunggu di belakang, serta akan lakukan "hentakan" lewat transisi menyerangnya. 

Tim yang menggunakan strategi tiki-taka, seringkali terkaget pada momen transisi lawan dan ciptakan chaos di lini bertahan jika dibumbui tekanan fisik. 

Laga melawan Panama ini masih lebih mending dibandingkan ketika hadapi Ukraina di laga pertama. Ukraina lakukan gegenpressing (penyerang menekan bek lawan) khas sepakbola Eropa, membuat Indonesia U-20 sering kehilangan bola bahkan di daerah sendiri.

Jadi pertanyaan bagi saya, apakah antara Coach Indra Sjafri dan Coach Shin Tae-yong (Timnas Senior) tidak memiliki kesepakatan strategi yang sama? 

Coach Indra seperti masih "ngotot" mempertahankan peninggalan Filanesia sekaligus strategi ex pelatih Luis Milla silam dengan 4-3-3. Sementara Coach STY dengan jelas menggunakan 3-4-3 sebagai skema main Timnas Indonesia, dengan pernah menjelaskan inilah formasi terbaik bagi Indonesia yang punya kelebihan kecepatan dan kelemahan bola atas.

Kabar bagusnya adalah pengalaman Indonesia U-20 di Turnamen Toulon 2024 ini merupakan ujicoba, demi persiapkan untuk mengikuti ajang Piala AFF U-19 2024, Kualifikasi Piala Asia U-20 2024 dan persiapan menuju Piala Dunia U-20 2025. 

Masih ada waktu untuk berbenah, semangat terus Garuda Nusantara!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun