Refresh motivasi inilah yang akan digaungkan pelatih asal Italia tersebut, yang diklaim akan akhiri karier kepelatihannya usai kontraknya habis Juni 2026. Ia kini mempunyai skuad super, terbaik di dunia, untuk terus mempertajam rekor di Spanyol, Eropa, bahkan dunia.
Menggunakan formasi 4-3-3, Don Carlo sudah memberikan musim terbaik bagi Andriy Lunin untuk bersaing dengan Thibaut Courtois di bawah mistar. David Alaba dan Eder Militao sudah bisa kembali fit di awal musim, salah satu dari mereka akan menjadi tandem bagi Antonio Rudiger di barisan pertahanan.Â
Membeli satu bek tengah lagi masih jadi opsi El Real di bursa transfer, tergantung jadi tidaknya kapten Nacho memperpanjang kontrak.
Dani Carvajal masih tak tergantikan sebagai fullback kanan, dibuktikan melalui gelar Man of The Match pada laga Final UCL yang El Real menangi 2-0 atas Dortmund lalu. Sisi kiri, fullback "tidak neko-neko" Ferland Mendy menjadi pilihan paling aman.
Jude Bellingham sebagai jenderal lini tengah, akan berbagi area dengan Federico Valverde. Sisi kiri menjadi milik punggawa timnas Inggris, sementara sisi kanan jadi area pemain Uruguay.Â
Valverde akan lebih bergerak vertikal, karena Dani Carvajal rajin untuk menyerang sementara Rodrygo menusuk ke tengah. Sedangkan Jude Bellingham akan punya area sentrifugal, dimana semakin nyaman ia bermain maka semakin luas jangkauannya di atas lapangan.
Sebagai penyeimbang, Aurelin Tchouameni berperan sebagai tukang angkut air atau gelandang bertahan pada formasi ini. Tiga pemain tengah ini adalah format baru pengganti trio legend, Casemiro, Toni Kroos dan Luka Modric.Â
Modric punya waktu setahun lagi untuk mengabdi sebagai pemain cadangan, bersama bench kuat yang dimiliki Dan Carlo dalam sosok Eduardo Camavinga, Dani Ceballos dan Brahim Diaz.
Trio super cepat, Vinicius jr-Mbappe-Rodrygo menjadi senjata andalan membobol gawang lawan, dengan back-up dari Arda Guler, Endrick Felipe serta Joselu yang kemungkinan besar akan dipermanenkan.
Pemain akademi seperti Nico Paz bisa menimbang lagi kariernya untuk menjadi pemain ketujuh di tim, atau dipinjamkan ke klub lain.Â
Carlo Ancelotti sudah dikenal sebagai pelatih pragmatis yang tidak terlalu mendewakan penguasaan bola. Namun bila melihat kualitas yang bisa dinilai sebagai Los Galacticos jilid 3 ini, kecepatan transisi adalah andalannya dalam bermain. Tinggal bagaimana mengatur kedisiplinan para pemain yang tentu sudah punya ego sebesar namanya itu.