Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Here We Go! Kylian Mbappe Datang, Jude Bellingham Mundur

4 Juni 2024   10:08 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:10 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe ketika berseragam Timnas Prancis. sumber : AFP/ FRANCK FIFE via tribunnews.com

Akhirnya resmi sudah kepindahan superstar Prancis ke Real Madrid, klub impiannya, pada bursa transfer musim panas ini. Untuk sekarang belum dilakukan peresmian kedatangan di Santiago Bernabeu seperti tradisi pemain baru lain, karena Mbappe tengah berfokus pada Timnas Prancis menyongsong EURO 2024 Jerman.

Real Madrid lewat akun officialnya telah menyematkan #WelcomeMbappe, Selasa (4/6/2024) pagi WIB sebagai kado kedua bagi Madridistas usai juarai UCL ke 15 akhir pekan lalu. Gayung bersambut, Kyky (sapaan Mbappe) memposting pula story "A dream come true" lengkap dengan kolase foto masa kecilnya mengenakan jaket dan apparel El Real.

Pertanyaan terbesar efek datangnya Mbappe ini tentu dialamatkan kepada Carlo Ancelotti dari sisi teknis. Mau diposisikan di mana Mbappe dalam formasi musim depan? Mengingat sekarang saja sudah dijejali banyak bintang berkualitas, kedatangan Mbappe plus Endrick akan membuat skuad menjadi lebih gemuk.

Mungkin judul saya sedikit clickbait, tapi sesekali boleh ya.. hehehe. Dengan hadirnya Mbappe, dimana akan ada garansi sebagai pemain inti kepadanya musim depan, Carlo Ancelotti tampaknya akan memposisikan seorang Jude Bellingham kembali ke habitatnya. Yakni, mundur, menjadi seorang gelandang tengah!

Adaptasi Posisi Jude Bellingham di Real Madrid

Pensiunnya Toni Kroos tentu membuat sebagian besar fans Real Madrid kehilangan sosok jenderal di lini tengah, tapi jadi blessing in disguise bagi Don Carlo. Ia tidak pusing lagi memikirkan stok pemain tengah. 

Memang Luka Modric sudah sepakat memperpanjang kontrak satu musim lagi, tetapi usianya kini sudah mendekati masa pensiun, 38 tahun. Sosok Jude Bellingham-lah yang akan mengambil alih peran jenderal tersebut. 

Flashback ke awal musim, pembelian Bellingham sedianya memang diperuntukkan meregenerasi posisi gelandang. Tetapi seiring berjalan waktu, Bellingham ternyata bisa rutin mencetak gol ketika ditugasi sebagai seorang trequartista (pemain yang berada di belakang striker).

Toni Kroos dan Luka Modric yang diperkirakan akan habis bensin musim ini, bisa terus fit bergantian mengawal lini tengah bersama Federico Valverde, Aurelin Tchouameni serta Eduardo Camavinga. 

Don Carlo lalu beradaptasi, dan merubah formasi awalnya 4-2-3-1 menjadi 4-3-1-2. Duo cepat Brasil Vinicius jr-Rodrygo yang punya kecepatan dan akselerasi individu, dijadikan pasangan kembar guna mengoyak pertahanan. Jude Bellingham dengan keunggulan fisik dan akurasi tembakan, menjadi busur yang siap diluncurkan ke jala lawan.

Hasilnya, 23 gol dan 13 assist dibukukannya sepanjang musim 2023/2024. Posisi trequartista pula-lah yang kini melambungkan namanya sebagai calon peraih Ballon d'Or tahun 2024. 

Sepanjang kariernya hingga menjadi punggawa Borussia Dortmund musim lalu, Jude Bellingham adalah seorang gelandang box-to-box tulen, nomor 8. Jadi tentu dia tidak akan kesulitan untuk mundur sedikit ke belakang, memerankan tugas aslinya. Dilema bagi Bellingham, mungkin capaian gol dan assistnya tidak bisa semoncer musim ini lagi.

Tugas seorang jenderal, dimana ia tentu bisa mempelajari musim ini dari Kroos dan Modric, adalah bisa membagi bola ke setiap jengkal lapangan. Fisik prima Bellingham juga membuatnya punya keunggulan lain, yakni perebut bola dan distance coverage (jangkauan mengcover lapangan).

Jadi, musim depan kita akan melihat versi orisinil yang terupgrade dari Jude Bellingham. Seorang gelandang tengah yang unggul dalam perebutan bola, punya visi yang bagus ketika memimpin serangan, serta menjadi penyelesai peluang handal. Paket komplit dari tiga jenderal El Real sebelumnya, Zinedine Zidane, Casemiro dan Toni Kroos! Semoga.

Mengakomodir Posisi Bermain Kylian Mbappe 

Komposisi jumlah pemain telah selesai dikalkulasi, dengan pergantian Toni Kroos yang pensiun dengan Kylian Mbappe. Setelah Jude Bellingham mundur sebagai pemain tengah, lalu menjadi pembahasan berikutnya adalah dimana posisi bermain Kylian Mbappe musim depan.

Mudah untuk mengatakan Mbappe akan menjadi penyerang tengah Real Madrid. Tetapi tidak mudah untuk mengaplikasikan di lapangan!

Posisi terbaik Mbappe adalah winger kiri yang melakukan cut-in (tusukan) ke dalam kotak penalti. Hampir seperti Vinicius jr, tetapi Vini lebih punya preferensi memberikan assist, dibanding Mbappe yang merupakan finisher. Posisi main Mbappe adalah copy-paste dari Cristiano Ronaldo, idolanya!

Rodrygo sepertinya tidak akan kesusahan di awal musim depan, karena praktis posisi winger kanan yang ditempatinya tidak berubah. Mungkin ia harus sesekali berkompetisi dengan bintang muda Turki, Arda Guler.

Tetapi untuk posisi striker dan winger kiri, Vinicius jr dan Kylian Mbappe akan banyak melakukan perubahan posisi. Waktu mereka berdua untuk beradaptasi sangat sempit, karena Vini harus fokus di Copa America 2024 sementara Mbappe memimpin Timnas Prancis di EURO 2024.

Dengan skill yang mereka miliki, di setiap pertandinganlah chemistry itu akan terbentuk. Kylian Mbappe akan memulai laga sebagai penyerang depan, dan di tengah laga ia bisa bertukar posisi dengan Vinicius jr guna memberikan variasi serangan.

Jika ternyata Mbappe langsung moncer cetak banyak gol, ia akan ketagihan menggunakan skill nya hanya untuk menyerang tanpa ada kewajiban untuk bertahan. Barulah di momen ini, kita akan melihat kembali versi terbaiknya, seperti seorang Cristiano Ronaldo sedekade silam. Apakah Mbappe akan sama mengenakan nomor punggung 7 seperti CR7? We'll see..

Prakiraan Formasi Real Madrid 2024/2025

Don Carlo sudah membuat pernyataan usai Final UCL melawan Borussia Dortmund, bahwa Real Madrid akan terus lapar dengan gelar! Jika gelar UCL ke-15 menjadi yang perdana bagi Jude Bellingham, musim depan seluruh tim akan fokus memberi gelar perdana bagi Kylian Mbappe.

Refresh motivasi inilah yang akan digaungkan pelatih asal Italia tersebut, yang diklaim akan akhiri karier kepelatihannya usai kontraknya habis Juni 2026. Ia kini mempunyai skuad super, terbaik di dunia, untuk terus mempertajam rekor di Spanyol, Eropa, bahkan dunia.

Menggunakan formasi 4-3-3, Don Carlo sudah memberikan musim terbaik bagi Andriy Lunin untuk bersaing dengan Thibaut Courtois di bawah mistar. David Alaba dan Eder Militao sudah bisa kembali fit di awal musim, salah satu dari mereka akan menjadi tandem bagi Antonio Rudiger di barisan pertahanan. 

Membeli satu bek tengah lagi masih jadi opsi El Real di bursa transfer, tergantung jadi tidaknya kapten Nacho memperpanjang kontrak.

Dani Carvajal masih tak tergantikan sebagai fullback kanan, dibuktikan melalui gelar Man of The Match pada laga Final UCL yang El Real menangi 2-0 atas Dortmund lalu. Sisi kiri, fullback "tidak neko-neko" Ferland Mendy menjadi pilihan paling aman.

Jude Bellingham sebagai jenderal lini tengah, akan berbagi area dengan Federico Valverde. Sisi kiri menjadi milik punggawa timnas Inggris, sementara sisi kanan jadi area pemain Uruguay. 

Valverde akan lebih bergerak vertikal, karena Dani Carvajal rajin untuk menyerang sementara Rodrygo menusuk ke tengah. Sedangkan Jude Bellingham akan punya area sentrifugal, dimana semakin nyaman ia bermain maka semakin luas jangkauannya di atas lapangan.

Sebagai penyeimbang, Aurelin Tchouameni berperan sebagai tukang angkut air atau gelandang bertahan pada formasi ini. Tiga pemain tengah ini adalah format baru pengganti trio legend, Casemiro, Toni Kroos dan Luka Modric. 

Modric punya waktu setahun lagi untuk mengabdi sebagai pemain cadangan, bersama bench kuat yang dimiliki Dan Carlo dalam sosok Eduardo Camavinga, Dani Ceballos dan Brahim Diaz.

Trio super cepat, Vinicius jr-Mbappe-Rodrygo menjadi senjata andalan membobol gawang lawan, dengan back-up dari Arda Guler, Endrick Felipe serta Joselu yang kemungkinan besar akan dipermanenkan.

Pemain akademi seperti Nico Paz bisa menimbang lagi kariernya untuk menjadi pemain ketujuh di tim, atau dipinjamkan ke klub lain. 

Carlo Ancelotti sudah dikenal sebagai pelatih pragmatis yang tidak terlalu mendewakan penguasaan bola. Namun bila melihat kualitas yang bisa dinilai sebagai Los Galacticos jilid 3 ini, kecepatan transisi adalah andalannya dalam bermain. Tinggal bagaimana mengatur kedisiplinan para pemain yang tentu sudah punya ego sebesar namanya itu.

Hala Madrid! Salam Olahraga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun