Thibaut Courtois berada di bawah mistar, gantikan Andriy Lunin yang baru sembuh dari sakit. Dani Carvajal, Nacho, Antonio Rudiger serta Ferland Mendy menjadi kuartet bertahan penuh pengalaman, dilapisi oleh Camavinga, Toni Kroos dan Federico Valverde di lini tengah.
Jude Bellinghamberperan sebagai trequartista sekaligus shadow striker, plus duo Brasil Vinicius jr dan Rodrygo Goes memimpin di barisan depan. Pengalaman berlaga di Final dua musim lalu dan DNA UCL adalah bekal bagi mayoritas pemain El Real hadapi laga pamungkas ini.
Detail persiapan kedua tim jelang laga dapat dibaca pada artikel ini : Final UCL Dortmund vs Real Madrid, Hati-hati El Real, Unggulan Sedang Alami "Tumbang Berjamaah"!
Wasit yang memimpin adalah Slavko Vincic dari Slovenia, menjalankan tugasnya dengan cukup lugas dan tegas sepanjang laga. Ia sama sekali tidak mentolerir protes keras maupun umpatan para pemain di lapangan.
Jalannya Pertandingan dan Ancaman "Kebosanan"
Belum genap laga berjalan 30 detik, seorang pitch invader sudah memasuki lapangan untuk berswafoto dengan Jude Bellingham. Sebuah insiden yang tidak dibenarkan di Wembley untuk laga sepenting ini.
Peluang emas bagi Karim Adeyemi gagal dimanfaatkan dengan baik menit ke-21. Umpan terobosan Mats Hummels sukses bebaskan winger Jerman tersebut untuk berhadapan langsung dengan Courtois. Tetapi usahanya melewati kiper Belgia itu terlalu melebar ke kiri sehingga bisa ditutup oleh Dani Carvajal.
Dortmund mengancam lagi dua menit berselang. Umpan Ian Maatsen meloloskan Fullkrug untuk menyontek bola ke sisi kiri gawang Courtois. Namun sayang bola membentur tiang dan kembali ke arena permainan. Meski jika gol akan dianulir karena offside, dua chance ini cukup membuat fans Madrid deg-degan!
Belum berhenti serangan kilat Die Borussen, Julian Brandt bisa melepaskan umpan terobosan pada Karim Adeyemi menit 28'. Sepakan kaki kiri Adeyemi kali ini bisa ditepis oleh Courtois. Pola serangan racikan Edin Terzic jelas terlihat, ia mengincar ruang di belakang bek Madrid lewat kecepatan pemainnya!
Marcel Sabitzer mencoba peruntungan lewat tembakan keras dari kotak penalti menit 41', dimana kembali bisa ditepis oleh Courtois dan hanya hasilkan sepak pojok.
Babak pertama mutlak menjadi milik Die Borussen kendati gagal mencetak sebuah gol. Hanya punya penguasaan 40% atas bola, serangan kilat mereka hasilkan tiga tembakan ke arah gawang.
Variasi formasi dari 4-2-3-1 ke 3-2-4-1 juga kerap terjadi di momen tertentu, memamerkan kekayaan strategi Edin Terzic. Emre Can drop ke belakang, bertukar peran dengan Maatsen yang menjadi inverted-fullback. Sementara Ryerson dan Karim Adeyemi menjadi dua winger kala jalani perubahan ini. Lini tengah terlihat dipenuhi pemain Dortmund dengan variasi formasi tersebut.