Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Penantian 10 Tahun Persib dan Kekompakan Luar-Dalam

1 Juni 2024   11:26 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciro Alves sekali lagi menunjukkan kelasnya, kala mendapat bola "hadiah" usai dua bek Madura United gagal hentikan umpan terobosan Beltrame kepada Beckham Putra. Bisa menjadi pencetak gol di menit 90+2' ini, Ciro memilih memberikan hadiah assist kepada Beckham Putra ketika duel dua lawan satu dengan Frigeri. Salut untuk ketidakegoisan Ciro!

Madura United mendapat penalti menit 90+7' karena Nick Kuipers kedapatan menghalau sepakan dengan tangannya! Sempat ada perebutan penendang Laskar Sape Kerrap, tetapi akhirnya pemain senior Slamet Nurcahyoi diberikan panggung untuk mengeksekusi oleh Fransisco Rivera.

Kekalahan bisa diterima dengan lapang dada oleh Madura United, dan Persib pun sah menjadi juara BRI Liga 1 musim 2023/2024!

Fokus Bojan Hodak dan Pesan Marc Klok Elemen Kekompakan Sang Juara

Kemenangan ini merupakan bukti kekompakan luar-dalam di kubu Maung Bandung. Setidaknya ada dua hal non-teknis yang menjadi beberapa elemen penunjangnya.

Pertama, adalah fokus Bojan Hodak dalam menghadapi laga Final dua leg ini sungguh luar biasa! Ia benar-benar sabar untuk menunggu momen Madura United menguasai permainan di babak pertama dalam dua laga tersebut. Baru di babak kedua, ia instruksikan timnya untuk melukai Sape Kerrap lewat serangan cepat manfaatkan trio pemain asingnya.

Usai kemenangan 3-0 di leg pertama, ia juga mewanti-wanti dengan mengatakan "Fans Bandung merayakan terlalu cepat. Masih ada 90' menit di kandang Madura United."

Tidak ada rasa jumawa sedikitpun menanggapi keunggulan timnya, dan itu terus dipertahankannya sampai wasit Aidil Azmi meniup peluit panjang. Baru setelahnya, ia larut dalam kegembiraan trofi ketiga bagi Persib, sekaligus yang kedua bagi seorang Achmad Jufriyanto. 

Bench yang berisikan Jupe (sapaan Jufriyanto), serta Victor Igbonefo menambah mentalitas juara bagi Persib. Ini sangat membantu kala pemain muda seperti Beckham Putra, Ezra Walian serta Edo Febriansah masuk di babak kedua.

Elemen kedua adalah ingatan saya kepada pesan terbuka Marc Klok di media sosialnya jelang leg pertama Final Championship Series. Sang kapten menggarisbawahi seluruh perjalanan timnya, untuk mengingat beratnya petualangan mereka musim ini, dan mengharap dukungan para fans Persib. Berikut penggalan kalimatnya dikutip dari detik.com.

"Kami memulai pramusim. Luis Milla masih menjadi pelatih kami. Pemain baru bergabung. Dan kami semua bersemangat untuk musim mendatang ini. Kelompok pemain yang hebat. Pelatih yang hebat. Keterampilan individu yang baik. Apa yang salah? Tapi ada yang tidak beres. Tapi, aku tidak bisa memanfaatkannya. Apa itu?,

"(Luis Milla pergi) Apa selanjutnya? Kami berada di urutan ke-16 klasemen, tanpa pelatih, dan sekelompok pemain yang frustrasi. Target kami juara, tiba-tiba terasa begitu jauh dan tidak terjangkau,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun