Selepas wasit Aidil Azmi meniupkan peluit panjangnya, terlihat Marc Klok, Beckham Putra serta Ciro Alves tak mampu membendung air matanya. Tangis bahagia buah penantian 10 tahun untuk Persib memperoleh gelar liga ketiga, dalam era Liga Indonesia. Agregat kemenangan 6-1 atas Madura United menjadi bukti bahwa skuad Bojan Hodak sangat kompak, luar maupun dalam!
Mempunyai bekal keunggulan 3-0 saat leg pertama Final Championship Series BRI Liga 1 di Si Jalak Harupat (26/5/2024), Persib tidak mengubah komposisi terbaiknya di awal laga leg kedua yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam.
Cedera Dedi Kusnandar di babak pertama barulah memaksa Sang Kapten Marc Klok turun gunung usai alami cedera otot. Pergantian yang tidak merubah permainan Maung Bandung, karena di leg pertama mereka juga sudah mengandalkan Rahmat Irianto di lini tengah.
Persis seperti laga pertama, babak kedua barulah parade gol dimulai. Adalah David da Silva yang membuka keunggulan Persib pada menit 60'. Kemudian dilanjutkan oleh sontekan Marc Klok di menit 86' usai terima assist Ciro Alves.Â
Ciro kembali membidani gol Beckham Putra di menit 90+2', sebelum penalti Slamet Nurcahyo menit 90+7' menipiskan kekalahan Laskar Sape Kerrap. Agregat total Persib 6, Madura United 1.
Trofi juara ini dilengkapi dengan penghargaan kepada David da Silva sebagai Topskorer BRI Liga 1 dengan torehan 30 golnya sepanjang musim, serta Pelatih Terbaik atas nama Bojan Hodak.Â
Sementara Madura United yang sudah sangat mengejutkan dengan finish sebagai Runner-up, mendapat ganjaran Pemain Terbaik untuk playmaker mereka Francisco Rivera.
Peringkat pertama reguler season, Borneo FC, menjadi juara ketiga usai kalahkan Bali United 4-2 secara agregat. Pemain mereka yang menjadi anggota Timnas Indonesia U-23 Fajar Fathur Rahman, dianugerahi sebagai Pemain Muda Terbaik musim ini.Â
Format Championship Series memang sudah menjadi pilihan serta kesepakatan klub-klub yang berlaga di BRI Liga 1 musim ini. Persib jelas lebih siap menghadapi laga sistem gugur empat besar dengan aturan Home and Away ini. Tidak ada perubahan dari sisi pemain dan pelatih, kemudian pemain juga mendekatkan diri kepada para suporter mereka yang dikenal dengan sebutan bobotoh.
Menyimpan selamat kepada Maung Bandung di akhir artikel ini, saya secara khusus mengapresiasi kedigdayaan Borneo FC dengan impresifnya Stefano Lilipaly selama Reguler Series, serta kejutan yang diberikan Madura United di Championship Series. Liga Indonesia musim 2023/2024 menjadi betul-betul tersaji dengan penuh warna!
Jalannya Laga Madura United vs Persib
Pelatik karateker Madura United Rakhmat Basuki sudah benar dengan tetap memainkan Hugo Gomes aka. Jaja sebagai starter di laga penting ini kendatipun masih cedera. Terlihat sulit untuk berlari, Jaja yang cukup berjasa terhadap performa Laskar Sape Kerrap tentu mau untuk bertanding di laga jelang bendera finish ini.
Perubahan untuk mengcover Jaja dilakukan pelatih RB, dengan mengganti pilihan pemain untuk formasi 4-3-3. Kiper Lucas Frigeri tetap di bawah mistar ditemani kuartet Dodi Alexvan Djin, Fachruddin Aryanto, Cleberson serta Novan Setya Sasongko.
Jaja, Jacob Mahler serta Fransisco Rivera menjadi poros di tengah, menopang trio Koko Ari, Malik Risaldi serta Dalberto di lini depan. Kehadiran Koko Ari jelas merupakan strategi teknis memgcover Jaja yang tidak mencapai level fitness-nya. Meskipun demikian, strategi ini berjalan baik karena Madura United bisa kuasai perputaran bola di awal laga.
Di sisi lain, Bojan Hodak tidak mengubah susunan winning-team di leg pertama. Marc Klok yang berangsur pulih juga masih diparkir di bench, memberi ruang kepada duet Dedi Kusnandar-Rahmat Irianto untuk menguasai lini tengah.
Kiper Kevin Mendoza, bek Henhen Herdiana, Nick Kuipers, Alberto Rodriguez serta Rezaldi Hehanusa menjadi palang di belakang. Empat pemain berafiliasi menyerang dibebankan kepada Stefano Beltrame, Febri Hariyadi, Ciro Alves dan David da Silva. Reaction-football adalah pilihan strategi Coach Bojan menghadapi laga krusial ini.
Babak pertama masih nirgol, kendatipun kedua tim berupaya melancarkan serangan. Paling berbahaya adalah sundulan David da Silva yang masih menyentuh mistar gawang dalam proses sepak pojok di awal laga.Â
Dedi Kusnandar harus meninggalkan lapangan lebih awal karena ada yang bermasalah dengan kakinya di menit 40'. Marc Klok lantas masuk untuk kembali menjadi jendral di lini tengah Maung Bandung.
Sayang bagi Laskar Sape Kerrap, ketidakmampuan mencetak gol di babak pertama membuat performa tim menurun di babak kedua. Rasa frustasi karena waktu menipis untuk mengejar ketertinggalan tiga gol mungkin menjadi salah satu penyebabnya.
Kelengahan pertahanan Madura United membuat David da Silva membuka keunggulan Persib menit 60'! Ciro Alves terbuka untuk lakukan tembakan dari ujung kotak penalti, namun Lucas Frigeri sukses membloknya. Nahas, David da Silva terbebas untuk tinggal mencocor bola ke gawang tim tuan rumah.
Bahkan jika dilihat dalam sebuah frame, ada tiga pemain Persib yang terbebas menjangkau bola liar itu. Bek Laskar Sape Kerrap benar-benar kehilangan fokus.
Marc Klok menggandakan kedudukan menit 86'! Ciro Alves menggiring bola hingga tepi kiri gawang Frigeri, sebelum memberikan umpan tarik ke depan gawang. David da Silva membiarkan saja bola lewat, karena sang kapten Marc Klok sudah terbebas untuk menyontek bola ke gawang Madura United.
Ciro Alves sekali lagi menunjukkan kelasnya, kala mendapat bola "hadiah" usai dua bek Madura United gagal hentikan umpan terobosan Beltrame kepada Beckham Putra. Bisa menjadi pencetak gol di menit 90+2' ini, Ciro memilih memberikan hadiah assist kepada Beckham Putra ketika duel dua lawan satu dengan Frigeri. Salut untuk ketidakegoisan Ciro!
Madura United mendapat penalti menit 90+7' karena Nick Kuipers kedapatan menghalau sepakan dengan tangannya! Sempat ada perebutan penendang Laskar Sape Kerrap, tetapi akhirnya pemain senior Slamet Nurcahyoi diberikan panggung untuk mengeksekusi oleh Fransisco Rivera.
Kekalahan bisa diterima dengan lapang dada oleh Madura United, dan Persib pun sah menjadi juara BRI Liga 1 musim 2023/2024!
Fokus Bojan Hodak dan Pesan Marc Klok Elemen Kekompakan Sang Juara
Kemenangan ini merupakan bukti kekompakan luar-dalam di kubu Maung Bandung. Setidaknya ada dua hal non-teknis yang menjadi beberapa elemen penunjangnya.
Pertama, adalah fokus Bojan Hodak dalam menghadapi laga Final dua leg ini sungguh luar biasa! Ia benar-benar sabar untuk menunggu momen Madura United menguasai permainan di babak pertama dalam dua laga tersebut. Baru di babak kedua, ia instruksikan timnya untuk melukai Sape Kerrap lewat serangan cepat manfaatkan trio pemain asingnya.
Usai kemenangan 3-0 di leg pertama, ia juga mewanti-wanti dengan mengatakan "Fans Bandung merayakan terlalu cepat. Masih ada 90' menit di kandang Madura United."
Tidak ada rasa jumawa sedikitpun menanggapi keunggulan timnya, dan itu terus dipertahankannya sampai wasit Aidil Azmi meniup peluit panjang. Baru setelahnya, ia larut dalam kegembiraan trofi ketiga bagi Persib, sekaligus yang kedua bagi seorang Achmad Jufriyanto.Â
Bench yang berisikan Jupe (sapaan Jufriyanto), serta Victor Igbonefo menambah mentalitas juara bagi Persib. Ini sangat membantu kala pemain muda seperti Beckham Putra, Ezra Walian serta Edo Febriansah masuk di babak kedua.
Elemen kedua adalah ingatan saya kepada pesan terbuka Marc Klok di media sosialnya jelang leg pertama Final Championship Series. Sang kapten menggarisbawahi seluruh perjalanan timnya, untuk mengingat beratnya petualangan mereka musim ini, dan mengharap dukungan para fans Persib. Berikut penggalan kalimatnya dikutip dari detik.com.
"Kami memulai pramusim. Luis Milla masih menjadi pelatih kami. Pemain baru bergabung. Dan kami semua bersemangat untuk musim mendatang ini. Kelompok pemain yang hebat. Pelatih yang hebat. Keterampilan individu yang baik. Apa yang salah? Tapi ada yang tidak beres. Tapi, aku tidak bisa memanfaatkannya. Apa itu?,
"(Luis Milla pergi) Apa selanjutnya? Kami berada di urutan ke-16 klasemen, tanpa pelatih, dan sekelompok pemain yang frustrasi. Target kami juara, tiba-tiba terasa begitu jauh dan tidak terjangkau,"
"Selang beberapa waktu, pelatih baru kami datang, Bojan Hodak. Kebanyakan pemain belum pernah mendengar tentang dia. Dan saya ingat kata-kata pertamanya di depan tim, apakah ada yang meninggal? Suasana di sini tampak mengerikan,"
"Sepak bola seharusnya menyenangkan. Jadi mari kita pergi ke sana dan bersenang-senang. Saya segera mulai menyadari apa yang hilang sebelumnya di tim kami. Kegembiraan dan kebersamaan,"
"Satu kata terakhir, untuk kalian (Bobotoh) semua, ini belum berakhir sampai semuanya berakhir. Beristirahatlah di bagian akhir, bukan di tengah-tengah. Mari wujudkan impian kita. Dan mari kita berdiri di belakang satu sama lain seperti keluarga yang penuh kasih dan mendukung,"Â
Selamat kepada Maung Bandung, Persib! Kalian layak mendapatkan trofi di laga Final ini!
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H