Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sang Predator, Ayoub El Kaabi Antar Thrylos Juarai Conference League!

30 Mei 2024   10:10 Diperbarui: 31 Mei 2024   00:48 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Olympiakos merayakan juara UEFA Conference League 2023-2024.(ARIS MESSINIS/AFP) via kompas.com

Duel alot terjadi kala Olympiakos melawan Fiorentina pada Final Conference League, Kamis (30/5/2024) dini hari WIB. Bermain di Stadion OPAP Arena Athena, gol tunggal Sang Predator, Ayoub El Kaabi, pada extra time sukses mengantar Thrylos menjadi juara. Striker asal Maroko itu juga menahbiskan diri menjadi topskorer lewat 11 golnya!

Kekalahan 0-1 ini juga memberikan luka kedua kepada Fiorentina. Musim lalu La Viola juga kalah di Final Conference League, 1-2 dari West Ham United. Menyesakkannya, gol pembunuh harapan untuk angkat trofi terjadi di menit akhir pula. 

Dengan hasil ini Olympiakos memperoleh gelar Eropa perdananya, plus skuad asuhan Jose Luis Mendilibar akan otomatis berlaga di UEFA Europa League musim depan. Baik untuk mereka, sebab di level domestik mereka tidak mendapatkan slot untuk ke Eropa.

Jose Luis Mendilibar juga sukses memperoleh gelar back-to-back Eropa. Musim lalu (2022/2023), ia memimpin Sevilla kalahkan AS Roma-nya Jose Mourinho via adu penalti di Final UEL. Kini menukangi raksasa Yunani, Mendilibar bisa kawinkan gelar tersebut dengan trofi Conference League.

Kehebatan pelatih Spanyol ini adalah bisa memaksimalkan potensi pemain Olympiakos yang berstatus medioker. Menukangi tim sejak Februari 2024, 16 kemenangan 3 seri dan 4 kekalahan bisa dihasilkannya bersama Thrylos musim ini. 

Perjalanan di Conference League juga bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Di babak 16 besar mereka kalah 1-4 di kandang atas Maccabi Tel Aviv (7/3/2024) sehingga peluang lolos sangatlah kecil karena harus lakoni leg kedua di Tel Aviv. Namun Ayoub El Kaabi dkk suskes membalik keadaan lewat kemenangan telak 6-1!

Lolos ke Perempatfinal, Olympiakos harus menemui lawan tangguh yakni raksasa Turki, Fenerbahce. Edin Dzeko dkk sukses mereka kalahkan via adu penalti setelah dalam dua leg berbagi agregat 3-3. 

Di Semifinal, lawan yang dihadapi tak kalah tangguh, klub kejutan Premier League Aston Villa. Di fase ini Ayoub El Kaabi menggila dengan mencetak lima gol dalam agregat kemenangan 6-2 yang timnya hasilkan! Semua mata mendadak tertuju pada penyerang Maroko berusia 30 tahun tersebut.

Penahbisan gelar Sang Predator akhirnya terjadi di Athena, semalam. Sundulan kepala El Kaabi di menit 90+26' mengoyak jala Pietro Terracciano yang tampil apik sepanjang laga. Sempat di cek oleh VAR, wasit Artur Soares Dias asal Portugal kemudian mengesahkan gol yang melukai Fiorentina kedua kalinya.

La Viola dipastikan menutup musim dengan status peringkat 8 Serie A meskipun masih ada satu laga terakhir kontra Atalanta (2/6/2024). Jalan mereka untuk mencoba lagi peruntungan di Conference League masih terbuka musim depan. Mereka akan menjadi satu wakil Italia di kompetisi kelas tiga tersebut.

Adu Taktik Mendilibar dan Vincenzo Italiano

Baik Olympiakos dan Fiorentina punya dua kesamaan sebelum laga ini. Sama-sama menggunakan formasi 4-2-3-1, serta kedua pelatih sama-sama mencicipi Final kompetisi Eropa musim lalu, meski endingnya berbalik 180 derajat.

Jose Luis Mendilibar yang sukses antar Sevilla juara UEL malah dipecat pada perjalanan musim, sebelum dipinang Thrylos. Sementara Vincenzo Italiano yang takluk oleh West Ham di Final Conference LEague masih dipertahankan manajemen La Viola.

Mendilibar mempunyai warisan skuad dari tiga pelatih sebelumnya yang dipekerjakan manajemen Olympiakos musim ini. Manajer-manajer tersebut adalah Diego Martinez, Carlos Carvalhal serta Sotiris Sylaidopoulos. Tanpa kesempatan bursa transfer, ia benar-benar bisa maksimalkan skuad yang ada.

Pilar Thrylos yang diandalkan Mendilibar adalah bek Angola kelahiran Portugal, David Carmo, gelandang bertahan gaek Vicente Iborra, ex-playmaker Wolverhampton Daniel Podence serta striker Ayoub El Kaabi. Pattern bermain mereka ialah solid di lini belakang, kemudian pemain menyerang punya kebebasan mengeksplorasi kemampuannya.

Daniel Podence dengan visi bermain tinggi, bisa mengarsahkan bola ke mana saja yang El Kaabi inginkan. Pergerakan tanpa bola striker Maroko ini juga begitu mematikan, karena sering lolos jebakan offside walaupun "setipis rambut".

Sementara Vincenzo Italiano masih memainkan progression-football seperti musim lalu. Pietro Terracciano (kipr), Lucas Martnez Quarta (bek), Giacomo Bonaventura (gelandang) dan Cristian Kouame (penyerang) menjadi andalannya di banyak kesempatan.

Masalah baginya adalah seringnya lakukan rotasi dalam komposisi starting line-up. Di pos penyerang, Andrea Belotti, M'bala Nzola, dan Lucas Beltran sering doigonta-ganti, begitu pula dengan penyerang sayap yang berisikan Kouame, Nico Gonzalez, Antonin Barak, Jonathan Ikone serta Riccardo Sottil. Sayang nama terakhir harus absen karena cedera.

Strategi yang pasti karena andalkan pemain yang sama, berujung sukses bagi Mendilibar. Dengan empat orang berafiliasi menyerang yakni Podence, Chiquinho, Fortounis dan El Kaabi, Olympiakos memberikan ancaman efektif kepada Piotro Terracciano sepanjang laga. Masuknya Youssef El-Arabi, Stevan Jovetic dan Andre Horta di menit akhir menjadi bagian integral dari rotasi tiap laganya.

Enam tembakan, empat tepat sasaran dan sebuah gol adalah hasil kekompakan Thrylos selama 120' menit. Fiorentina yang menguasai ball possesion dengan 54%, memang bisa hasilkan 17 tembakan. Tetapi mayoritas merupakan spekulasi yang tidak tepat sasaran.

El Kaabi (kanan), striker predator Olympiakos berkebangsaan Maroko. Sumber tribunnews.com
El Kaabi (kanan), striker predator Olympiakos berkebangsaan Maroko. Sumber tribunnews.com

Ayoub El Kaabi, Sang Predator

Pecinta bola mungkin tidak terlalu familiar dengan penyerang Maroko ini karena ia sering berpindah-pindah klub semenjana sepanjang kariernya. 

Memulai perjalan sepakbolanya di Racing Casablanca, ia sempat berpindah ke RS Berkane dan Wydad AC selama mengikuti kompetisi domestik Maroko dalam kurun 2017-2020. Sempat menjani masa keemasan sepakbola China di klub Hebei FC (2020), ia putuskan cabut dan akhirnya terdampar di Hatayspor (Turki) dalm kurun 2021-2023.

Klub raksasa Qatar, Al Sadd sempat merekrutnya pada Maret 2023. Namun lima bulan berselang ia memutuskan menerima pinangan Olumpiakos di bawah kepemimpinan Diego Martinez. 

Angka yang ditunjukkannya dalam melanglangbuana tersebut cukup signifikan bagi seorang striker. Di level klub hingga berseragam Olympiakos saat ini, El Kaabi sudah mencetak 127 gol dan 21 assist dalam 233 penampilan. Bersama Timnas Maroko, angkanya juga sangat apik yakni 22 gol dari 44 penampilan, lebih efektif dibandingkan Youssef En-Nessyri yang cetak 20 gol dari 71 laga!

Menjadi pertanyaan mengapa klub top Eropa dan bahkan Timnas Maroko tidak memanfaatkan bakatnya secara maksimal. Melihatnya berada di atas lapangan seperti mengingatkan gaya bermain Ruud van Nistelrooy dahulu.

El Kaabi seperti predator dengan pergerakan tanpa bolanya, menjemput umpan terobosan rekannya untuk diakhiri dengan tembakan atau sundulan akurat. Kemampuannya menembus garis offside di atas rata-rata. 

Jikalau harus menjadi target man, ia siap dengan body balance-nya mendorong lawan ke area pertahanan. Gol ke gawang Fiorentina semalam adalah contohnya.

Umpan Santiago Hezze dari sisi kiri sempat memantul ke tanah sebabkan bola bergerak lambat. Waktu yang ada El Kaabi manfaatkan dengan mendorong Luca Ranieri (bek Fiorentina) hingga dapat posisi pas untuk menyundul bola. Mengingat momen ini terjadi di menit 116', ini menandakan juga ketahanan fisik sang striker sangatlah baik.

Dengan masa lalunya yang sering gonta-ganti klub, mari kita lihat adakah klub top Eropa yang akan merekrutnya musim depan. Posisi striker masih tergolong langka di sepakbola saat ini, jadi meskipun berusia 30 tahun, El Kaabi bisa menjadi sosok yang sangat dibutuhkan. Klub Premier League seperti Wolves dan Crystal Palace misalnya, akan cocok dengan pemain tipe ini.

Selamat kepada Olympiakos! Salut kepada Ayoub El Kaabi, Sang Predator!

Salam olahraga   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun