Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Rumah Hantu, Jadi Memori Sukses First Date Saya!

27 Mei 2024   11:54 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:39 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah topik yang menarik mengenai Tempat First Date, mengingatkan kepada kenangan 12 tahun silam kala pedekate pada gadis yang akhirnya menjadi istri saya. 

Bukan sebuah tempat romantis, dan jauh pula dari kesan intim. Pikiran saya waktu itu, memilih tempat asyik yang akan dikenang seumur hidup, serta mengundang keberlanjutan komunikasi. Rumah Hantu!

Rumah Hantu di sini bukan leterlek sebagai rumah berhantu yang punya aroma mistis tempat nongki Om Hao ataupun Sara Wijayanto,ya .. hehehe. 

Rumah Hantu yang saya maksud adalah sebuah pertunjukan yang sering diadakan di mall-mall kota metropolis. Wahana mistis buatan itu sering jadi jujugan keluarga untuk sekadar mencari hiburan atau meningkatkan adrenalin.

Saya teringat waktu itu harga tiket masuk (HTM) nya adalah Rp. 35.000,- per orang. Lokasinya ada di lantai paling atas mall terkenal di Surabaya, Tunjungan Plaza. Tema Rumah Hantunya adalah "Suster Ngesot"!

Dalam "merekayasa" First Date saya, tentu dibutuhkan beberapa bantuan dari pihak lain untuk menyukseskan. Paling utama adalah teman-teman yang ikut rombongan. 

Ya, karena tujuannya Rumah Hantu, maka "dating" lebih mulus jika ada teman-teman lain yang hadir. Kalau cuma berdua, tentu istri saya waktu itu sulit untuk diajak karena ia takut setan. 

Kebetulan kala itu ada teman-teman saya, maupun teman istri saya yang sudah saling kenal. Jadi kemungkinan suksesnya tinggi!

Kami rombongan sekitar 10 orang, dibagi menjadi dua grup yang masuk per lima menit. Menjadi syarat masuk, tentu selain tidak punya masalah jantung, adalah kesediaan untuk tidak merusak properti ataupun memukul "hantu gadungan" di dalam. Kami berlima, tentu termasuk saya dan istri saya, masuk sebagai kloter kedua dari kelompok kami.

Bulu kuduk langsung berdiri saat semburan blower menyambut tepat setelah pintu masuk, dengan kegelapan berdekorasi bangku tunggu rumah sakit.

Suara tertawa Mbak Kunti menggema di setiap sisi bilik pertama. Di bilik-bilik selanjutnya, ada pemeran dokter tanpa kepala, suster gepeng, perawat vampir maupun sang bintang utama "suster ngesot" bergantian menakuti kami.

Selain istri saya, ada satu teman perempuan kami yang ada dalam rombongan. Seperti cewek-cewek pada umumnya, mereka akan melewati berbagai rintangan dengan bergandengan dan berpelukan ketakutan. Sedangkan kami cowok bertiga, kebanyakan tertawa di sepanjang jalan.

Akhirnya kami keluar dari bilik terakhir, dengan histeris yang terdengar dari kedua teman cowok saya yang berada di belakang.

Ternyata kami dapat bonus! Suster ngesotnya keluar dari bilik dan mengejar hingga keluar pintu! Sontak semua teman saya, termasuk yang sudah jalani kloter pertama lari terbirit-birit.

Saya tentu tidak akan melepaskan kesempatan ini, sambil menunduk saya berbisik ke telinga Mbak Suster Ngesot tersebut, "Sus, yang kaos kuning mau minta suntik." sembari menunjuk ke arah istri saya. 

Sontak semua pun tertawa karena istri saya histeris di"ganggu" oleh Sang Suster Ngesot.

Itulah sekelumit pengalaman saya dalam jalani First Date seru bareng istri saya lebih dari sedekade lalu. Semoga bisa memberi warna pada topik Pilihan Kompasiana mengenai Tempat First Date.

Saya juga merekomendasikan empat hal bagi para pembaca, jika hendak memilih Rumah Hantu sebagai tempat untuk nge-date :

1. Pastikan kesehatan jantung anda dan pasangan tidak bermasalah

Tentu malah menjadi musibah, jika ternyata nge-date di Rumah Hantu menghasilkan masalah kesehatan bagi kita. Sebelum pintu masuk, biasanya sudah ditulis apa saja peraturan dan syarat-syarat yang harus dilakukan selama berada di dalam Rumah Hantu. Meskipun demikian, resiko tetap ditanggung sendiri ya!

2. Pastikan kita tidak takut terhadap hantunya

Nah, ini penting nih. Jangan sampai kita yang mengajak pasangan ke Rumah Hantu, malah lebih takut daripada gebetan kita. Bisa-bisa malah kondisi berbalik, dengan kita menjadi bahan candaan. hehehe

3. Lebih nyaman mengajak teman

Ini secara subyektif saya saja sih. Cuma untuk momen asyik seperti masuk Rumah Hantu, lebih enak rame-rame. Saya mungkin agak canggung jika berdua saja dengan gebetan masuk ke Rumah Hantu. Mungkin jika sudah on-progress menuju jadian, boleh lah!

4. Jadikan momen Rumah Hantu sebagai penutup Dating

Selepas dari Rumah Hantu, memang ada waktu bagi kami untuk sekedar jalan-jalan saja di Mall. Tetapi saya menghindari untuk nongkrong di kafe ataupun restoran, yang bisa membuyarkan memori Rumah Hantu tadi. Biarlah First Date ini ditutup dengan keasyikan, adrenalin, maupun teriakan histeris di Rumah Hantu tadi dibanding harus dijejali obrolan mendalam lainnya.

Itulah momen First Date saya bersama istri, semoga bisa memberi warna di Topik Pilihan Kompasiana kali ini. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun