Dalam konferensi pers jelang laga, pemain Uzbekistan Umarali Rakhmonaliev mengapresiasi kemenangan Indonesia atas Korea Selatan. Pemain yang cetak gol tunggal via penalti di Final Piala Asia U-20 lalu, juga sudah mengetahui banyak pemain Garuda Muda merupakan anggota Timnas senior.
"Indonesia tim yang kuat karena menang pertandingan terakhir melawan Korea Selatan. Saya pikir mereka mengimprovisasi tim nasional sebagai tim muda. Besok kami menantikan pertandingan yang ketat,"Â kata pemain berusia 20 tahun itu, Minggu (28/4/2024) dikutip dari kompas.com.
Sementara itu Coach STY mewaspadai transisi Uzbekistan yang dinilainya sangat baik. Pelatih 53 tahun asal Korsel menjelaskan bahwa di poin itulah kekuatan utama Serigala Putih menjadi tim terbaik di turnamen ini.
"Uzbekistan dari menyerang ke bertahan dan bertahan ke menyerang, sangat-sangat cepat, itu menjadi faktor yang membuat Uzbekistan menjadi salah satu tim terkuat di kompetisi ini. Lalu, juga seperti yang saya sebutkan, yakni fase transisi. Jadi, itu hal yang perlu kami atasi,"Â ucap STY.
Berdasar pada dua kewaspadaan di atas, akan sangat mungkin awal laga besok berjalan monoton. Selain saling membaca permainan sembari menunggu kesempatan menyerang, fakta historis juga mendukung alotnya pertemuan kedua tim. Di Piala Asia U-20 lalu, Garuda Nusantara arahan STY berbagi hasil imbang 0-0 melawan tuan rumah Uzbekistan di fase grup.
Maka dari itu Indonesia tidak dalam posisi inferior di laga ini. Australia, Yordania, dan Korsel bisa diatasi, plus Garuda Muda mempunyai satu jimat yang urung "pergi". Dia adalah Dokter Choi.
Choi Ju-young kerap kali kita lihat masuk lapangan ketika ada pemain Timnas Indonesia U-23 yang cedera. Sebagai fisioterapis, ia bergabung dengan Timnas Indonesia sejak Januari 2024 untuk masuk ke staf Coach STY di level senior dan U-23.
Awalnya, tugas dr. Choi akan selesai usai fase grup Piala Asia U-23 ini, yakni setelah melawan Yordania. Namun karena Timnas lolos ke 8 besar, maka ia meminta izin ke pihak Korea Selatan tempat ia bernaung, untuk memperpanjang "kerjaan" di Timnas hingga turnamen rampung. Tentu Ketum PSSI Erick Thohir dan Coah STY-lah yang memintanya bertahan.
Mengapa dr. Choi bisa dikatakan sebagai jimat Timnas? Karena ia merupakan bagian dari staf Timnas Vietnam saat menjejak Final Piala Asia U-23 tahun 2018 lalu. Berada dalam tim Park Hang-seo, dr. Choi punya peran besar menjaga kebugaran pemain Vietnam. Namun sayang di Final mereka kalah 1-2 dari Uzbekistan.
Mampu jadi jimat untuk lolos final? Atau malah dikalahkan lagi oleh Uzbekistan? Saya harap yang pertama-lah jawabannya.
Perkiraan Pemain dan Strategi Kedua Tim
Jelas bahwa ketiadaan Rafael Struick adalah masalah terbesar Timnas di laga nanti. Striker yang borong dua gol ke gawang Korsel terkena akumulasi kartu kuning, sehingga akan melewatkan satu laga semifinal ini.