Lengkap sudah kontestan semifinal Piala Asia U-23 Qatar tahun 2024. Usai Jepang dan Indonesia, giliran Uzbekistan beserta Irak menyegel posisi sebagai empat tim terbaik.Â
Menariknya, Jepang, Uzbekistan, dan Irak sudah pernah menjadi juara di turnamen yang mulai digelar sejak 2013 ini. Jadi, Indonesia kini setara Raja-Raja muda Asia itu!
Irak menjadi juara Piala Asia U-23 edisi perdana tahun 2013. Jepang menjadi kampiun berikutnya tahun 2016, diikuti Uzbekistan (2018), Korea Selatan (2020) dan Arab Saudi (2022).Â
Pada turnamen kali ini, ada setidaknya enam negara yang difavoritkan menajadi juara. Mereka adalah tuan rumah Qatar, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, Australia, dan Arab Saudi. Garuda Muda sudah bertemu tiga diantaranya, dengan hanya kalah melawan Qatar, dan menang atas Australia serta Korsel.
Setidaknya gambaran ini bisa menunjukkan bahwa kendati Indonesia merupakan debutan, Rizky Ridho dkk tidak boleh inferior di antara Raja-raja Muda Asia lainnya. Julukan yang tersemat bagi Garuda Muda ialah "Giant-Killer", Sang Contender (Penantang)!
Mari kita bahas peluang dari keempat semifinalis Piala Asia U-23, beserta siapa pemain sentral di dalam masing-masing tim.
Indonesia, Kisah Terbaik dari Asia Tenggara
Saya yakin, sebelum kick-off semifinal ditiup, akan banyak pecinta bola dunia menjagokan Indonesia keluar sebagai pemenang atas Uzbekistan. Bukan bicara realita ya, tetapi ini tentang sebuah kisah epik yang tentu penonton netral ingin adanya sebuah happy ending.Â
Cinderella hidup bahagia dengan Sang Pangeran, Aladin memimpin negara Persia bersama Princess Jasmine, dan Timnas Indonesia dapat menjadi "juara sejuta umat" di Piala Asia U-23. Amin..
Tentu bukan hal yang mustahil, karena Timnas toh sudah terbukti mengalahkan Australia dan Korsel di laga-laga sebelumnya. Kekompakan adalah kekuatan utama Indonesia melangkah maju. Bukan hanya dari pemain dan pelatih, tetapi juga dari federasi dan doa seluruh elemen masyarakat. Kecuali, Bung Towel.. hehehehe
Izinkan dua paragraf ini saya jelaskan mengenai peran antagonis pundit senior tersebut. Bung Towel menurut saya sudah perankan "musuh bersama" dengan sangat apik. Ada teori psikologi, dimana jika kita ingin mendamaikan atau menyatukan berbagai pihak yang punya kepentingan, ciptakan saja satu musuh bersama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!