Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Korsel U23 vs Indonesia U23: Enjoy The Moment, Garuda Muda! Que Sera, Sera

24 April 2024   19:09 Diperbarui: 25 April 2024   08:53 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa bangga sudah kita rasakan sebagai 8 Negara Terbaik di Piala Asia U-23 2024 Qatar. Segenap putra-putri bangsa akan bersatu, berdoa dan berjuang untuk partai Perempatfinal antara Garuda Muda melawan Korea Selatan. Enjoy the Moment, tidak perlu kita memberikan beban berlebih kepada para pemain. Que Sera, Sera. Apa yang terjadi, terjadilah!

Timnas Indonesia berhasil lolos dari putaran grup usai menjadi Runner Up Grup A dengan 6 poin. Kekalahan kontroversial 0-2 pada partai perdana melawan Qatar, berhasil dilupakan untuk bangkit secara epik mengalahkan Australia (1-0) dan Yordania (4-1). 

Menjadi debutan di ajang Piala Asia U-23, status Timnas di fase knockout ini adalah kuda hitam. Tujuh tim lainnya, yakni Korsel, Jepang, Qatar, Uzbekistan, Vietnam, Arab Saudi dan Irak sudah malang melintang di kompetisi Asia kategori umur ataupun senior.

Korea Selatan U-23, calon lawan Timnas nanti, adalah salah satu tim yang mencatat hasil sempurna di putaran grup bersama Uzbekistan. Young-Taeguk Warriors berhasil kalahkan Uni Emirat Arab (1-0), Tiongkok (2-0) dan Jepang (1-0). Selain tampil solid sapu bersih kemenangan, gawang mereka juga masih perawan sejauh ini.

Laga antara Korea Selatan U-23 versus Indonesia U-23 akan berlangsung Jumat (26/4/2024) dini hari, pukul 00.30 WIB, di Abdullah bin Khalifa Stadium.

Tentu sosok sentral yang menjadi sorotan di laga nanti adalah Coach Shin Tae-yong (STY). Pelatih Timnas Indonesia ini akan menghadapi kompatriot senegaranya, dimana sebenarnya ia harapkan terjadi pada partai puncak. 

Nasib tak dapat dicegah, kini Garuda Muda akan saling pukul melawan Korsel untuk menembus semifinal, sekaligus lebih dekat ke ajang Olimpiade 2024 Paris. Tiga tim teratas otomatis lolos ke Paris, sedangkan tim peringkat keempat harus memainkan playoff melawan perwakilan Afrika.

Sejauh mana persiapan Garuda Muda hadapi partai ini? Lalu bagaimana perkiraan formasi kedua tim? Mari kita bahas.

Kembalinya Nathan Tjoe-A-On dan Nostalgia Coach STY

Sebelum peluit kick-off dibunyikan, Indonesia sudah berhasil meraih sebuah kemenangan. Maksudnya? Memenangkan hati manajemen SC Heerenveen untuk bisa mengirim kembali Nathan Tjoe-A-On.

Kita tahu bersama bahwa Nathan adalah pemain terakhir yang didaftarkan Timnas sebelum bergulirnya Piala Asia U-23. Lewat lobi-lobi alot, PSSI berhasil meyakinkan Heerenveen dengan izin satu minggu memakai jasa Nathan di Qatar.

Nathan-pun menjadi bagian penting dalam skema 3-4-2-1 Coach STY, hingga berhasil memastikan lolos perempatfinal. Tepat saat itu pula Nathan dan PSSI memenuhi janjinya, untuk mengirim Nathan kembali ke Belanda.

Namun tentu kembalinya Nathan ini tidak dengan tangan kosong, sebab disertai pula lobi-lobi berikutnya untuk membujuk Heerenveen agar kembali melepas Nathan di sisa turnamen.

Netizen Indonesia pun tak luput beranjangsana ke linimasa Heerenveen, untuk memohon agar Nathan dapat diberikan keringanan lagi guna hadir di fase gugur.

Gayung bersambut, SC Heerenveen akhirnya memberikan izin usai seluruh usaha "anak bangsa" untuk Nathan Tjoe-A-On. Rabu (24/4/2024) pagi sudah dipastikan penerbangan kembali Nathan ke Qatar, dan ia punya waktu bersiap bersama skuad menghadapi Korea Selatan. Bedankt, SC Heerenveen! Terimakasih.

Kekompakan ini tentu menjadi salah satu sumbu semangat Garuda Muda untuk hadapi laga nanti. Coach STY yang mengenal betul calon lawan, punya semua senjata dalam meracik taktik terbaik guna loloskan Indonesia ke babak semifinal.

Pelatih kelahiran Yeongdeok, 53 tahun silam, adalah mantan pelatih Timnas Korea Selatan yang berlaga di Piala Dunia 2018 Rusia. Ia dipecat setelah gagal loloskan Taeguk Warriors dari fase grup, meski mempunyai sebuah "partai legend" saat kalahkan Jerman 2-0 di matchday 3.

Nasib buruk tak dapat disangkal, sekali tidak lolos tetap dinilai gagal. Coach STY serta para pemain Korsel mendapatkan hadiah "lemparan telur dan bantal" sekembalinya mereka ke negaranya. Shin Tae-yong ketika ditanya lagi kejadian tersebut, tidak menganggap sebagai sesuatu yang merisaukan.

"Soal itu tidak jadi motivasi. Itu hanya sebuah proses dan gara-gara itu tidak menjadi motivasi apa-apa. Sama sekali tidak menyesal juga, karena apa tugas yang saya dapat saya pasti akan bekerja semaksimal mungkin, jadi tidak menjadi apa-apa," katanya dikutip dari pikiran-rakyat.

Korsel, Tim dengan Banyak Wajah

Berikutnya kita membahas dahulu calon lawan Garuda Muda. Korsel U-23 asuhan Hwang Sun-hong merupakan tim dengan banyak wajah di Piala Asia U-23 kali ini. Maksudnya adalah, Coach Hwang bisa merotasi komposisi pemain dan formasi, tanpa mengurangi kekuatan di dalam tim. 

Pemain-pemain mereka merata di setiap lini, baik starting line-up maupun cadangannya. Total sudah 22 pemain pernah diturunkan Hwang Sun-hong di lapangan! Hanya kiper ketiga Shin Song-hun saja belum mendapat menit bermain.

Pada dua laga pertama melawan UEA dan Tiongkok, Hwang menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan penguasaan bola menjadi kelebihan utama mereka. Rerata ball-possesionnya hampir mencapai 70%. 

Sedangkan melawan Jepang, Hwang merombak timnya menjadi berwajah "pragmatis" dalam formasi 3-4-3. Penguasaan bola mereka juga menurun menjadi 40%.

Dari tiga laga diatas, saya ambil kesimpulan bahwa Hwang Sun-hong melakukan taktik adaptasi permainan sesuai dengan lawannya. Menghadapi Jepang yang lebih kuat dalam penguasaan dan serangan, ia rela mengubah wajah timnya menjadi cenderung bertahan. Gol tunggal mereka juga merupakan set-piece hasil latihan rutin.

Untuk menghadapi Indonesia, sangat seru jika kedua pelatih beradu taktik tiga center-back. Namun tampaknya hal tersebut bisa urung terjadi. Karena berkiblat dari laga melawan UEA dan Tiongkok, Korsel berinisiatif mendominasi jika lawannya dirasa ada di bawah mereka. Jadi, 4-2-3-1 akan kembali digunakan Coach Hwang lagi.

Kiper Kim Jeong-hoon berada di bawah mistar. Kuartet di depannya berisikan Hwang Jae-won, Seo Myung-Guan, Byeon Jun-Soo dan Cho Hyun-taek. Kim Min-Woo serta Paik Sang-hoon menjadi dua gelandang bertahan, mendukung lini serang yang berisikan Hong Si-hoo, Hong Yun-sang, Kang Sang-yoon plus striker Lee Young-jun.

Lee Young-jun menjadi topskorer sementara Korsel lewat tiga golnya. Satu ke gawang UEA dan dua ke gawang Tiongkok. Pemilik tinggi badan 1.9 meter bisa menjadi lawan alot bagi Rizky Ridho dkk.

Di bangku cadangan, tersedia pula pemain termahal tim Taeguk Warriors, Jeong Sang-bin. Bermain di Major League Soccer (MLS) bersama Minnesota United FC, Jeong punya kecepatan diatas rata-rata. Ia bisa menjadi senjata pamungkas Korsel saat buntu dalam menyerang.

Meski punya skuad yang merata dan berkualitas, bongkar-pasang skuad berpotensi mengurangi chemistry tim di turnamen jangka pendek. Semoga ketika menghadapi Timnas, Korsel menunjukkan wajah berbeda lagi. Wajah lebih "buruk" tentunya.

Winning Team Garuda Muda dan Komplemennya

Bagaimana dengan Timnas Indonesia? Tentu besar kemungkinan skuad kala menghadapi Yordania akan diturunkan kembali sebagai The Winning Team. Dilematisnya hanya ada pada posisi Muhammad Ferrari, yang berpotensi disubstitusi oleh Komang Teguh.

Memakai 3-4-2-1, Ernando Ari tetap tak tergantikan di bawah mistar kendati ia ditarik keluar pada menit akhir melawan Yordania. Komang Teguh, Rizky Ridho serta Justin Hubner bersama akan membendung serangan para penyerang Korsel. 

Saya lebih menjagokan Komang bermain sedari awal, karena ia dalam mood yang baik usai mencetak gol kembali saat laga melawan Yordania. Bersama Marselino, Komang adalah topskorer sementara Garuda Muda dengan 2 gol.

Fajar Fathurrahman dan Pratama Arhan tetap menjadi wingback bertenaga kuda, mengapit Ivar Jenner serta Nathan di lini tengah. Marselino, Witan Sulaeman plus Rafael Struick harus kembali tunjukkan kombinasi presisinya saat menyerang pertahanan Teaguk Warriors.

Satu strategi yang bisa dilakukan Timnas adalah mengulang pola serangan ketika menghadapi Yordania. Kombinasi tiga pemain, harus cepat dilakukan sebelum lawan melakukan body-ball. Ruang dua meter tersebut bisa dimanfaatkan untuk lakukan sprint guna lepas dari kawalan bek-bek Korsel dimana cenderung kaku dan text-book.

Bertanding pada fase gugur, tentu dibutuhkan tambahan tenaga untuk bisa mengarungi 90' menit laga, plus berpotensi lanjut hingga perpanjangan waktu. Maka dari itu diperlukan pemain cadangan "siap tempur" sebagai komplemen saat otot-otot pemain inti mulai bermasalah.

Ramadhan Sananta, sudah bisa merumput kembali paska tunaikan dua laga hukumannya. Ia harus lebih tenang dan termotivasi lagi, buktikan kapasitas dirinya sebagai predator di kotak penalti. Sananta sudah pasti akan dimainkan bila Timnas tertinggal ataupun membutuhkan pemain untuk bertahan dari bola atas.

Sosok lain adakah Jeam Kelly Sroyer. Tipe pemain cepat dan liar sepertinya adalah "musuh" dari bek-bek taktis. Terbukti hadirnya Kelly bisa membuat bingung pertahanan Australia lewat pergerakan lincahnya. Jika Korsel sulit juga ditembus hingga babak kedua, Kelly bisa menjadi kartu AS bagi Garuda Muda.

Pada akhirnya Jumat dini hari esok, doa seluruh rakyat Indonesia akan bersatu. Bersama ribuan fans yang hadir di Abdullah bin Khalifa Stadium, para punggawa Garuda Muda arahan Coach STY beserta jajarannya semoga bisa menikmati sepakbola mereka dengan gembira. Enjoy The Moment.

Apapun hasilnya, Timnas sudah berjuang dengan sangat baik di fase grup. Ribuan netizen juga sudah berhasil "memenangkan" kembalinya Nathan. Jadi, bisa saja semesta akan berpihak kepada kita. Jika memang ini waktu kita, Que Sera, Sera. Apa yang terjadi, terjadilah!

Salam Olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun