Selain Cristiano Ronaldo di tingkat dunia, pemain lokal idola Marselino adalah Evan Dimas Darmono. Dikatakannya, Evan Dimas mempunyai teknik yang bagus serta bisa mengatur permainan tim secara baik. Marsel tidak salah, memang Evan Dimas sehebat itu pada masa prime-nya. Tetapi Evan hanya kurang mendapatkan momentum.
Evan Dimas berada dalam satu generasi dengan Hansamu Yama dkk, yang sukses menjadi juara U-19 AFF tahun 2013. Beberapa saat kemudian tim asuhan Indra Sjafri tersebut bahkan bisa kalahkan Korea Selatan untuk lolos ke Piala Asia U-19.
Jikalau saja kala itu pejabat PSSI lebih "fokus" seperti era Erick Thohir saat ini, serta ada Coach STY menangani Timnas Senior dengan berkolaborasi bersama Coach Indra, pasti banyak pemain akan mencapai level Asia. Momentum tidak mereka dapatkan, malang pula banyak diantaranya yang layu sebelum berkembang.
Kini di era PSSI yang mendorong persaingan level lokal dengan pemain abroad, tentu menjadi kesempatan transfer knowledge serta membuka jalan menuju karier Internasional. Egy Maulana dan Witan memang sempat step-back sejenak usai berkarier di Eropa Timur, namun mereka tentu juga punya mimpi untuk mendapat momentumnya lagi.
Merupakan tantangan dan tanggung jawab PSSI untuk terus membuka pintu momentum ini. Beredar kabar di dunia maya, Ketum PSSI Erick Thohir bersepakat memperpanjang kontrak Coach STY untuk menangani Timnas. Proses menuju sepak bola Indonesia yang lebih baik niscaya akan berlanjut lagi.
Kita tahu juga bahwa Piala Dunia U-17 sudah diputuskan FIFA akan digelar tiap tahun. Jadi, tinggal para pemain muda yang jemput bola dengan berlatih dan berkembang secara persisten.
Maju terus sepak bola Indonesia. Percaya pasti bisa kalahkan Korea Selatan, untuk menuju Olimpiade 2024 Paris!
Salam Olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H