Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Marselino Ferdinan Jadi Bukti Bertautnya Harapan, Proses, dan Momentum

23 April 2024   21:20 Diperbarui: 24 April 2024   17:00 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakak beradik berbeda usia 10 tahun ini menjadi cerminan bagaimana keluarga mereka fight untuk mendorong anak-anaknya berkarier di sepak bola. Meski jalan yang ditempuh berbeda, Marselino merasa bersyukur bisa mendapatkan masukan dan dukungan penuh dari kakaknya yang berposisi sebagai penyerang sayap tersebut.

Dalam podcast rilisan dua tahun lalu itu juga disebutkan Marselino, bahwa kepercayaan diri adalah kekuatan utamanya. Meski kerap berada di level kompetisi bersama pemain yang usianya jauh di atas, ia tidak merasa minder untuk bersaing menunjukkan potensinya. 

Memulai karier di Persebaya Surabaya, ia baru menginjak usia 17 tahun ketika sudah menjadi pemain utama. Bersama Rizky Ridho dan Ernando Ari, Marsel merupakan salah satu produk terbaik binaan Persebaya setelah era Andik Vermansyah serta Evan Dimas Darmono.

Harapan dan mimpi besarnya bersama keluarga di sepak bola, tentu akan disambutnya dengan kepercayaan diri di lapangan.

Untuk para pemain muda beserta orangtuanya yang sedang meniti karier di sepak bola, perjalanan Marselino Ferdinan dapat dijadikan sebagai role-model, bahwa bisa loh berjuang dari kompetisi lokal menuju level Internasional. Jadi tidak perlu meragukan kualitas SSB lokal Indonesia. 

Runtutan Kompetisi Usia Dini Matangkan Merselino

Di tengah ingar-bingar kelolosan Garuda Muda ke babak perempatfinal Piala Asia U-23 2024, Sekjen PSSI, Ratu Tisha menuliskan demikian di media sosialnya. 

"Mulai dari Soeratin/Amateur Youth, Elite Pro Academy, Garuda Select, Klub, Timnas U16/U19/U21 hingga sekarang, up & down, kalian berproses luar biasa. Bukan hal yang mudah, bukan pula waktu yang singkat, lebih dari 6 tahun. Selamat, jalan masih sangat panjang, tetap fokus. Proud of you all."

Pernyataan itu merujuk bahwa banyak pemain yang menghuni skuad Garuda Muda telah melalui lika-liku proses pembinaan sejak usia dini serta cukup kompetitif di Indonesia.

Marselino Ferdinan mengalami pula semua tahapan tersebut. Ia mengikuti ajang Suratin Cup, EPA, seleksi klub Persebaya, hingga dilirik oleh timnas kategori umur sebelum langsung"dicemplungkan" Coach Shin Tae-yong (STY) ke level senior.

Bagi bonek atau bonita (julukan fans Persebaya) tentu sudah mengikuti proses yang juga berlangsung untuk Rizky Ridho dan Ernando Ari tersebut. Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya merupakan beberapa klub di mana menjadi kiblat dalam melakukan pembibitan sejak usia dini.

Kompetisi internal di tingkat SSB juga kerap dilakukan, sebelum menyeleksi bibit-bibit unggul menuju Suratin Cup dan EPA. Semoga pergerakan di grassroot ini semakin masif lagi dilakukan, untuk mencetak Marselino Ferdinan lainnya di masa depan. 

Momentum

Satu kata ini, momentum, bisa mengandung derivasi dua makna. Keberuntungan dan kesempatan. Marselino Ferdinan adalah pemain tepat yang bisa mengambil momentum kebangkitan sepak bola Indonesia dengan sangat lugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun