Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pacuan Tiga Kuda EPL Mulai Buktikan Idiom "Semua akan City pada Waktunya"

15 April 2024   02:44 Diperbarui: 16 April 2024   03:34 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erling Haaland, berselebrasi bersama rekanusai cetak gol dari penalti dalam laga Man City vs Luton Town (13/4/24) (DARREN STAPLES/AFP via kompas.com)

Kai Havertz kali ini ditempatkan di tengah bersama Declan Rice serta Martin Odegaard, sehingga mengakomodir Gabriel Jesus sebagai ujung tombak ditemani Bukayo Saka dan Leandro Trossard. 

Babak pertama jelas milik tuan rumah, dengan Odegaard menjadi pemain terbaik di tengah lapangan. Kelincahan dan visinya sulit dihentikan lini tengah Villa, kendati Arsenal tidak berhasil cetak satu golpun pada babak pertama. Performa cemerlang Martinez di bawah mistar Villa menjadi penyebabnya.

Pada babak kedua, Arsenal masuk ke dalam perangkan Unai Emery. Menunggu momen tepat pemain Arsenal naik ke depan, Aston Villa manfaatkan betul kecepatan pemainnya.

Leon Bailey cetak gol pembuka di menit 84'!Lucas Digne mengirim umpang silang rendah ke depan gawang Arsenal. David Raya turut sumbang kesalahan karena tidak berusaha menepis bola. Sehingga Leon Bailey yang berada di tiang jauh bisa ceploskan bola dengan kaki kanannya.

Tidak lama kemudian, Ollie Watkins cetak gol menit 87'! Jorginho melakukan salah umpan ketika memimpin serangan di daerah Aston Villa. Bola kemudian langsung dikirim Youri Tielemans ke depan, dan membebaskan Watkins untuk taklukkan David Raya dalam duel one-on-one.

Pemain bertahan Arsenal tidak pada posisinya karena bola Tielemans begitu cepat mengarah ke sisi depan. Emile Smith-Rowe yang menjadi pemain terakhir tak kuasa membendung Watkins karena ia sedianya bukan pemain belakang.

Kekalahan ini bagai tamparan keras untuk Mikel Arteta, untuk menyadari bahwa skuadnya kadang terlalu nekat dalam menyerang. Umpan -umpan beresiko tinggi menjadi biang keberhasilan Aston Villa melakukan serangan balik. 

William Saliba dan Gabriel kerap juga terlalu tinggi line pertahanannya, sehingga mampu dilewati dengan adu sprint bagi penyerang seperti Ollie Watkins.

Demikian rekap matchday 32 Premier League yang kian seru tiap minggunya. Mari kita nantikan apakah minggu depan akan ada perubahan konstetasi lagi di balapan tiga kuda pacu ini.

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun