Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Meski Telat Panas, AC Milan Berpeluang Tutup Musim dengan Apik

7 April 2024   10:42 Diperbarui: 11 April 2024   17:05 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruben Loftus-Cheek (kiri), merayakan gol bersama rekannya usai cetak gol pada laga versus Bologna (27/1/2024).(AFP/PIERO CRUCIATTI) via kompas.com

Kemudian ada "Captain America" Christian Pulisic, yang kini mampu menjadi sosok pemimpin di lini depan Rossoneri. Ia bahkan sudah mengatakan, bahwa musim ini adalah versi dirinya yang lebih baik dibandingkan saat bermain di Dortmund ataupun Chelsea. Kariernya sempat alami kemandekan karena faktor cedera, dan itu bisa dihindarinya pada musim ini.

Ruben Loftus-Cheek malah lebih frontal lagi. Ia seperti lahir-baru bersama AC Milan usai keluar dari tanah Inggris. Kemampuan finishing serta mobilitasnya di sepertiga akhir, dicermati betul oleh Stefano Pioli, dibandingkan pelatih-pelatinya di Chelsea.

Sepuluh gol dan dua assist, terutama 4 golnya di Europa League, adalah bukti Loftus-Cheek akan memiliki peran penting bagi sisa musim AC Milan. Bersama Olivier Giroud, umpan lambung akan menjadi ancaman nyata bagi lini belakang lawan. Keduanya bagaikan tower-kembar yang siap menyergap setiap bola atas.

Next Step melawan AS Roma di UEL, lalu Bayer Leverkusen

Jumat, 12 April 2024 besok, adalah leg pertama perempatfinal UEL dimana Rossoneri berkesempatan menjadi tuan rumah terlebih dahulu melawan AS Roma. Seminggu berselang, giliran AS Roma yang akan menjamu mereka di Olimpico.

Wajah AS Roma sudah banyak berubah usai datangnya Daniele De Rossi. Tapi tetap saja, AC Milan akan diunggulkan dengan sejumlah faktor. Artikel tentang perubahan AS Roma di bawah asuhan De Rossi, dapat dilihat pada link ini.

Pengalaman Stefano Pioli unggul jika dibandingkan De Rossi pada ajang Eropa. Skuad AC Milan sudah mulai lengkap, dan fokus tinggi karena sudah nyaman di zona Champions League merupakan advantage mereka atas AS Roma yang masih terbagi fokusnya di Serie A.

Seperti pada laga melawan Lecce, Pioli bisa mengistirahatkan Giroud, Pulisic, Tijjani Rijnders dan Theo Hernandez di babak kedua untuk melemaskan otot-ototnya. Sementara AS Roma harus berjibaku dalam kemenangan tipis 1-0 atas Lazio di Derby Della Capitale. 

Saya pribadi cukup yakin AC Milan dengan tren luar biasanya, masih di atas AS Roma yang perlahan bangkit. Mattia Gabbia, Tomori dan Simon Kjaer sudah tersedia secara full-fitness untuk menghentikan pergerakan Romelu Lukaku dan Paulo Dybala. Selanjutnya, tinggal bagaimana Leao, Loftus-Cheek dan Giroud bisa maksimalkan peluang di depan gawang Mile Svilar.

Jika memang bisa lolos dari hadangan AS Roma, lawan yang kemungkinan besar dihadapi adalah Bayer Leverkusen. Akan tercipta pertarungan sengit dengan tim yang masih unbeaten di musim ini. Prediksinya akan fifty-fifty, dengan probabilitas Bayer cukup besar untuk menerima kekalahan perdananya di laga ini.

Pada akhirnya jika gambaran ini terwujud, musim AC Milan tidak bisa dikatakan buruk tahun ini. Menjadi runner-up Serie A adalah progres signifikan dibandingkan peringkat 4 musim lalu. Lalu menjadi juara UEL? Who knows. Grusak-grusuk ala Pioli kerap bisa menang di partai penting.

Selamat berdoa bagi para Milanisti, terutama agar tidak diledek terlalu parah oleh fans-fans Nerrazzuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun